Saturday, 5 August 2023

Ayo Bergerak Bersama Menjaga Hutan Indonesia

Jika ada yang bertanya, saat ini siapa youtuber yang kontennya paling ditunggu-tunggu update-annya? Dan dengan senang hati saya akan menjawab, dia adalah Kristian Hansen. Seorang warga negara Denmark yang bekerja kantoran di Indonesia, tepatnya Jakarta, lalu memutukan resign dan melakukan ekspedisi perjalananan atau petualangan menjelajah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, sejak tahun 2021 lalu, dan membagikan pengalamannya melalui youtube.

Mengapa saya menyukai dan selalu menunggu setiap video documentary perjalanannya Kristian Hansen yang dia upload di youtube. Selain karena videonya memang estetik banget untuk ditonton, cara dia menyampaikan setiap petualangannya ke penonton itu sangatlah nyaman dinikmati. Dia tak sekedar mencari viewer or materi dari setiap video yang diupload. Tapi ada misi untuk mengenal dan mengenalkan Indonesia ke dunia.

Hutan Hujan Tropis

Namun, ada hal luar biasa yang saya dapatkan dari itu semua, yaitu ikut merasakan betapa seru dan takjubnya saya akan kekayaan alam Indonesia yang begitu indah, apalagi Indonesia menjadi negara terbesar ke-3 sebagai negara yang memiliki Hutan Hujan Tropis, yang bisa kita jumpai di pulau-pulau besar Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sama halnya dengan warga negara Indonesia lainnya, ternyata Kristian Hansen juga sangat mencintai Indonesia. Dan itu membuat kita semua bangga merasakannya.

Sebagai negara dengan Hutan Hujan Tropis, tentu kita juga bisa menjumpai berbagai jenis flora dan fauna. Dan lagi-lagi kita harus bangga, karena keberagaman flora dan fauna di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.

Alasan saya menceritakan sedikit tentang Youtuber asal Denmark ini adalah, karena video explorasinya mengenalkan Indonesia itu membuat kita, terutama saya, menjadi tau, betapa hutan-hutan di pedalaman Indonesia ada dan didiami mahluk hidup bernama manusia. Ya benar, ternyata ada banyak orang-orang yang tinggal jauh di dalam hutan, yang jauh dari akses modern, yang jarak tempuhnya bisa seharian dari desa terdekat, yang hidupnya benar-benar mengandalkan hasil dari dalam hutan.

Contohnya, saat Kristian masih di Sumatera, Dia mendatangi Pulau Siberut yang ada di Sumatera Barat dan mencoba hidup selama beberapa hari dengan warga Suku Asli Mentawai yang tinggal di dalam hutan. Tentu yang membuat istimewa adalah perjalanannya menuju ke sana dan bagaimana cara dia melongok dan merasakan kehidupan beberapa warga Suku Asli Mentawai yang jauh dari warga lainnya. 

Tak hanya di Sumatera dan di Sumatera Barat saja, Kristian juga menjelajah hutan-hutan Indonesia di Pulau Kalimantan dan merasakan hidup bersama suku-suku asli di sana selama beberapa hari juga.

Yang ingin saya ambil pelajaran dari menonton dan menceritakan saat Kristian hadir dan hidup bersama suku asli di dalam hutan adalah, betapa warga-warga suku asli pedalaman ini sangat bergantung hidupnya dari dalam hutan. Terutama saat mereka harus hidup secara nomaden.

Ada beberapa hal yang sangat dikhawatirkan oleh mereka untuk kehidupan mereka ke depannya, yaitu ketika hutan-hutan di rusak dan dibakar untuk dijadikan lahan Sawit atau yang bersifat komersil lainnya.

Bukan sesuatu yang baru untuk diketahui sebenarnya, namun ini perlu diingatkan kembali. Bahwa keindahan alam hutan Indonesia ini sangatlah banyak manfaatnya untuk kehidupan semua orang, bukan untuk mereka yang hidup di dalamnya, bukan untuk Indonesia, tapi untuk dunia, hutan adalah paru-paru dunia dan harus kita jaga.

Dampak Kebakaran Hutan dan Perubahan Iklim

Menjelang Hari Hutan Indonesia dan juga Hari Kemerdekaan Indonesia rasanya kita harus semakin aware untuk mencari cara bagaimana caranya agar bisa melestarikan hutan-hutan di Indonesia supaya tetap bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang. 

untukmu bumiku

Karena tidak bisa dipungkiri, dampak kebakaran hutan maupun perubahan iklim saat ini sangat terasa oleh kita semua, tidak hanya oleh mereka yang menghuni di dalam hutan saja. Tapi juga berdampak pada lingkungan. 

Lihat saja, saat musim hujan tiba, bencana banjir bandang, longsor sudah seperti makanan sehari-hari. Kita seakan terbiasa dan tidak takut lagi. Tapi jika terus-terusan terjadi, berapa banyak kerugian yang akan kita rasakan? Tidak hanya secara material, tapi juga kerugian yang tak bisa dinilai dengan materi, psikologis, trauma misalnya.

Begitu pun saat terjadi kebakaran hutan, berapa banyak flora dan fauna yang hilang? Berapa banyak kekayaan alam yang akan hilang? Berapa banyak negara harus menanggung itu semua. Kebakaran hutan ini bukan hanya terjadi dari ulah manusia saja karena pembukaan lahan. Tapi juga dari perubahan iklim. Kekeringan atau kemarau panjang akibat perubahan iklim bisa saja membuat hutan menjadi rusak, dan manusia akan kekurangan oksigen, jika pohon-pohon sudah tidak ada lagi.

Lalu bagaimana caranya kita menjaga hutan dari masalah karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dan melestarikan alam ini, agar kita tetap bisa menghirup udara segar?

Ada banyak hal sederhana yang bisa dilakukan, kita bisa #BersamaBergerakBerdaya untuk melestarikan alam #UntukmuBumiku. Contoh kecil adalah dengan tidak menebang pohon sembarangan, tidak membuang sampah di dalam hutan. Hal besar yang bisa dilakukan ialah melakukan reboisasi hutan-hutan yang sudah mulai rusak.

Yuk #BersamaBergerakBerdaya Menjaga Hutan!

5 comments:

  1. Melestarikan hutan memang sudah seperti menjadi salah satu hal yang wajib bagi kita ya, Kak

    ReplyDelete
  2. Bagus banget nih, Kak acara bergerak menjaga hutan ini bisa mencegah bencana

    ReplyDelete
  3. Dengan menjaga hutan agar tetap asri juga bisa menjadi salah satu langkah pencegahan adanya banjir

    ReplyDelete
  4. Banyak banget memang ya, Kak cara yang bisa digunakan untuk melestarikan hutan

    ReplyDelete
  5. Dengan tidak menebang pohon secara sembarangan juga bisa menjadi salah satu langkah melestarikan hutan ya

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin