3 Cara Asik Baca Buku Online, Yang Terakhir Paling Seru

Saya masih ingat banget, jaman masih sekolah di kampung dulu, dari SD sampai SMA, saya suka dan hobi baca buku, baca novel fiksi membaca apapun yang saya temukan. Kesukaan dan kebiasaan saya baca buku itu ditularkan oleh saudara saya yang tinggal di kota. Saudara saya itu orang tuanya cukup berada (dalam hal materi), sehingga kebutuhan, fasilitas untuk pendidikan terpenuhi dan lengkap, termasuk untuk beli buku, majalah anak-anak seperti Bobo dan lainnya. Jadi setiap kali saya main ke rumahnya, saya selalu menumpang untuk membaca, jika dia sudah bosan, buku-buku tersebut dihibahkan ke saya.

Tentu saya bahagia sekali, karena saya tidak mampu untuk beli buku, apalagi di SD saya dulu koleksi buku di perpustakaan itu terbatas sekali. Seperti kata-kata bijak yang sering dibaca di jaman itu, Buku Jendela Dunia. Karena dengan membaca dapat memperluas dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan kita akan sesuatu dengan mudah. Kita jadi banyak tau dengan membaca.

Beda dengan jaman sekarang, informasi dan pengetahuan apapun bisa kita dapatkan dengan mudah, tidak hanya dari buku-buku, majalah, atau koran saja (yang sekarang sepertinya sudah jarang ada), tapi berbagai pengetahuan untuk literasi sudah tergantikan oleh yang namanya internet. Termasuk dalam hal membaca buku.

Yup, orang-orang jaman sekarang itu sudah jarang sekali membaca buku cetak, karena berbagai koleksi buku sudah tersedia dalam bentuk digital atau ebook. Dan platform baca buku online seperti ini sudah banyak juga bermunculan, baik di dalam maupun dari luar negeri, dari bahasa asli ataupun yang sudah diterjemahkan. Tinggal kita pilih, ada yang gratisan atau berbayar, disesuaikan saja dengan kebutuhan.

Namun sekarang, entah mengapa kebiasaan membaca buku fisik atau ebook menjadi berkurang, bukan karena nggak kebeli buku-buku baru atau buku yang diinginkan, tapi karena tak punya banyak waktu luang untuk bersantai membaca buku, ditambah kondisi mata saya yang sudah nggak kuat lagi jika berlama-lama menatap layar smartphone, laptop ataupun baca buku fisik dengan tulisannya berderet dan rapat itu.

Oleh karenanya, saya mencari cara biar membaca buku bisa tetap asik dan menyenangkan tanpa mengganggu kegiatan saya yang lainnya.

3 Cara Asik Baca Buku Online, Yang Terakhir Paling Seru

Setiap orang punya caranya sendirinya untuk menikmati membaca buku, novel, berita dan apapun, apalagi di perkembangan teknologi digital seperti sekarang. Cari buku atau novel mudah, nggak harus ke toko buku, ke perpustakaan atau ke lapak-lapak tertentu. Karena dari gadget juga sudah bisa. 

Apalagi sekarang ada tren baru cara baca buku online yang semakin populer, orang-orang nggak lagi membaca tapi mendengarkan. Mendengarkan cerita novel seperti kita sedang mendengarkan radio.

1. Baca Buku Online

Saya sendiri sudah menikmati baca buku online atau ebook itu sejak kurang lebih 12 tahun yang lalu, hingga sekarang masih dan banyak sekali pilihannya, ada platform baca novel online gratisan, seperti wattpad, yang bisa diakses oleh seluruh orang di dunia ini. Platform ini pula yang banyak menelurkan penulis-penulis baru,cerita-cerita baru. Kita pun bisa belajar untuk menjadi penulis, membuat cerita sendiri dengan imajinasi yang kita buat.

Cerita di platform-platform seperti ini akan berlanjut jika author-nya pun melanjutkan menulis novel tersebut. Atau dilanjutkan menjadi buku yang diterbitkan dan dicetak. Mau nggak mau jika kita tertarik dan penasaran dengan alur ceritanya, kita akan memesan dan membeli bukunya.

Banyak buku best seller yang awalnya bermula dari platform baca buku online seperti itu, dan sudah banyak pula yang diadaptasi ke layar lebar menjadi film, maupun series di platform video streaming.

2. Baca Buku Offline

Baca buku offline? Bukannya selama ini kita memang seringnya baca buku dengan cara offline atau buku fisik? Iya, cara konvesional seperti ini sudah kita lakukan sejak dulu, sebelum ada teknologi internet. Tapi baca buku offline yang saya maksud adalah, kita bica baca buku online secara offline tanpa jaringan internet.

Buku-buku atau novel yang kita inginkan bisa didownload atau membelinya terlebih dahulu, lalu kita simpan di device dan kita bisa baca kapan pun kita mau, bisa dari laptop atau smartphone, ini sama seperti kita membaca ebook, tapi kalau ebook biasanya menggunakan aplikasi terpisah.

3. Mendengarkan Baca Buku Online dan Offline.

Inilah kelebihan baca buku online jaman sekarang, kita jadi punya banyak waktu untuk membaca. Tapi ada yang lebih seru dari sekedar membaca. Seperti yang sudah saya katakan di atas, sekarang ada tren baru untuk menikmati baca buku, yaitu mendengarkan. Mendengarkan orang lain membacakan isi cerita buku yang kita mau. Wiih, seru kan? Kok bisa?

Storytel Audiobook

Ada satu aplikasi audiobook yang sedang menjadi kegemaran saya saat ini untuk membaca, namanya Storytel Audiobook. Beda dengan Wattpad atau platform sejenisnya, di Storytel kita bisa membaca buku dengan cara mendengarkan, mendengarkan suara orang lain menceritakan isi buku yang ingin kita baca. 

Di Storytel banyak sekali rekomendasi buku yang bisa kita baca, dari novel fiksi seperti Dilan yang sudah dibuat filmnya. Ada juga buku best seller, buku terlaris sepanjang masa, Harry Potter audibook yang lengkap koleksinya.

Kita juga bisa belajar banyak hal baru dari mendengarkan buku-buku self development yang sedang populer seperti Pribadi Hebat-nya Hamka, atau bukunya Mark Manson, The Subtle Art of Not Giving a Fuck versi English, yang jika diterjemahkan judunya menjadi 'Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat'. Banyak sekali pokoknya, atau kalau mau mengulik kisah-kisah hidup seseorang melalui buku biografi dari tokoh-tokoh terkenal, dan lainnya. Atau mau mendengarkan cerita yang menguras air mata? Ada The Kids Runner.

Aplikasi Storytel ini menjadi audiobook Indonesia pertama yang saya tau, dan merupakan salah satu layanan streaming audio dan e-book berlangganan terbesar di dunia saat ini.
Dan Storytel ini menurut saya sangat praktis dan punya impact yang baik buat yang punya masalah dengan mata seperti saya. Karena dengan mendengarkan saya jadi bisa mengurangi waktu penggunaan melihat layar. Mata jadi nggak cepat lelah, dan bisa disambi mengerjakan pekerjaan yang lain.

Kegiatan mendengarkan Storytel ini juga menjadi menyenangkan, karena bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja, baik secara online maupun offline. Karena saya jadi punya banyak waktu untuk mengerjakan hal lainnya sambil membaca buku. Saya paling suka mendengarkan Divortiare di Storytel sambil menyetrika dan menjelang waktu tidur.

Storytel audiobook ini juga pasti membantu banget untuk teman-teman tunanetra yang ingin tetap bisa menikmati membaca buku atau novel online macam Mariposa. Apalagi Smartphone sekarang punya beragam fitur yang juga mendukung pengguna tunanetra. Keren, deh, pokoknya. Saya suke saya suke, kalau kata Upin Ipin. Hehe.

Mendengarkan Storytel ketika hendak tidur itu seperti sedang mendengarkan dongeng, apalagi jika voice over nya punya suara yang enak didengar. Tapi rata-rata pengisi suara di Storytel ini punya suara bagus dan profesional, sih. Seperti suaranya Sissy Priscillia yang menjadi narrator di Storytel untuk cerita buku Dilan, yang juga menjadi narrator di Film Dilan. Suaranya pas sekali untuk menceritakan Dilan.

Namun ada yang unik, ketika mencoba mendengarkan novel Selamat Tinggal-nya Tere Liye, saya seperti sedang mendengarkan suara assisten google, Hehe. Ternyata cerita Selamat Tinggal itu dibacakan oleh seorang legend di dunia voice over dubbing, yaitu Ajeng Atmakusumah. Pantas rasanya sangat familiar sekali. Di Storytel banyak juga buku-buku yang dinarasikan oleh aktor, aktris maupun public figure, dari Indonesia atau dari luar sana.

Well, ini beberapa fitur dan keunggulan dari Storytel yang menurut saya menarik untuk dibahas.

• Home
  Di menu Home ini kita bisa menemukan beragam rekomendasi buku berdasarkan kategori dan genre buku, ada top title in Indonesia, top title in English, pilihan editor, certified best seller,  buku anak-anak, biographies, kriminal, novel fiksi, non fiksi, sejarah, buku-buku klasik Indonesia, dan banyak lagi.
  
  
• Search
  Di fitur search ini kita bisa menemukan buku-buku yang ingin kita dengarkan, untuk mempermudah dalam pencarian, kita bisa langsung mengetikan kata kunci berdasarkan kategori, buku, author, narrator, series, tags ataupun buku paling banyak dicari oleh pengguna. Storytel juga akan merekomendasikan pencarian kita tersebut.
  
  
• Bookshelf
  Di sini kita bisa melihat buku-buku yang baru saja kita dengarkan.
• Profile
  Berisi pilihan keterangan profil, setting akun, serta listening goal untuk buku-buku yang berhasil kita dengarkan. 

Cara akses dan mendengarkan cerita-cerita dalam buku di Storytel ini juga cukup mudah dan mudah dipahami, nggak sulit sama sekali. Kita tinggal buka atau klik buku yang ingin kita dengarkan, misal untuk Buku Dilan, ada pilihan Listen dan Save. Ada pilihan untuk Play Sample juga, jika kita belum tertarik untuk membacanya.

Ketika dalam mode mendengarkan, ada fitur lainnya yang bisa digunakan. Seperti pilihan download untuk didengarkan dalam keadaan offline. Lalu ada fitur Sleep Timer, fitur ini untuk membantu mengatur waktu untuk kita menghentikan cerita. Pilihan waktunya bisa dicustom, fitur ini cocok digunakan malam hari, apalagi jika kita mendengarkan Sapiens di Storytel sampai ketiduran.

Dan ada juga fitur Playback Speed. Ini untuk mempercepat atau memperlambat suara narrator dalam membacakan cerita di Storytel. Kamu bisa menguliknya sendiri deh, karena saya mau menceritakan kembali buku Dilan yang habis saya dengarkan, walaupun belum sampai selesai. Hehe.

Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990.

Wah, ini buku favorit banget buat saya. Semua seri nya sudah saya baca, filmnya pun demikian. Dan rasanya saya nggak bosan-bosan membaca Dilan. Karenanya ceritanya yang ringan banget, membuat saya nostalgia, mengenang masa-masa sekolah dulu.

Dilan seorang anak slengekkan, baik hati tapi sedikit berandalan, anak geng motor di Bandung yang naksir Milea, anak baru pindahan dari Jakarta. Sebenarnya cerita Dilan ini sangat sederhana, intrik-intrik cerita cinta dua remaja yang masih mementingkan ego dan keluguannya masing-masing khas anak remaja tahun 90an. Gombalan-gombalan Dilan juga menjadi viral ketika filmnya pun menjadi trending. 

Tapi menurut saya, ada yang kurang pas saat Sisy Pricillia yang menjadi narrator dalam membacakan cerita Dilan, terutama ketika Ia sedang membacakan dialog-dialog yang berdekatan. Seperti ketika Mile dan teman-temannya sedang di Kantin dan bergosip ngomongin Dilan. 

Jika teman-teman ingin punya experience yang sama seperti saya, cobain download aplikasi Storytel Audiobook, bisa download di aplikasi Storytel untuk iOS atau di aplikasi Storytel untuk Android. Untuk biaya berlangganannya juga cukup murah, saat ini sedang ada promo Rp 39.000/bulan. 

Untuk pengguna baru ada free trial untuk 7 hari. Ini lumayan banget, karena dengan harga segitu kita sudah bisa membaca banyak buku yang bagus-bagus seperti Game of Thrones tanpa harus membeli buku fisik, yang jika dibandingkan harga satu bukunya lebih besar dari biaya langganan Storytel.

Jadi, jika ingin membaca dan mendengarkan novel-novel best seller seperti Hunger Games atau novel Indonesia macam Negeri Lima Menara, dan lainnya, teman-teman harus banget cobain download aplikasi Storytel.