Laman

Tuesday, 26 October 2021

Mengulik Kisah Misterius Dari Buku Bahagia Bersama

Jika bahagia bisa dibeli, mungkin hanya orang-orang berduit saja yang bisa membeli kebahagiaan. Tapi nyatanya kebahagian tidak bisa dibeli dengan seberapa banyak uang yang kita miliki. Banyak sekali di dunia ini orang yang punya kekayaan berlimpah, mau ini itu semuanya serba ada dan mudah mendapatkannya, semua mampu mereka penuhi. Tapi ada satu yang tidak, yaitu kebahagiaan? Hati mereka kosong, karena perasaan dan materi yang mereka punya, tidak pernah mereka bagi ke orang lain. Apa yang dimiliki mereka simpan dan pendam sendiri.

Bahagia Bersama

Benar apa kata orang-orang, bahwa bahagia itu sederhana. Sangat sederhana. Jika saja kita tau bagaimana cara mendapatkan rasa bahagia itu.

Well, kata-kata yang tertulis di atas, saya tulis ulang dari sebuah buku yang sedang saya baca, Bahagia Bersama. Sebuah karya indah yang ditulis oleh Kang Maman berkolaborasi dengan kartunis, Mice Cartoon. Buku Bahagia Bersama ini persembahan unik dari JNE yang penuh dengan cerita bahagia dan nilai-nilai kehidupan yang tersembunyi dari orang-orang baik di dunia ini.

Jujur, saat pertama kali melihat sampul buku Bahagia Bersama saya langsung berpikir, "Ah, isinya paling kisah perusahaan JNE dalam menjalani bisnisnya selama ini?" Yang diisi dengan motivasi-motivasi khas orang-orang sukses mendirikan perusahaan besar yang masih terus berdiri dan berjalan sampai sekarang.

Sebelum mendapatkan bocoran dari penulisnya langsung, saya juga masih berpikir bahwa isi buku ini hanya berisi kisah mereka yang terlibat di dalamnya, yang hidupnya bersinggungan dengan JNE. Tapi ternyata saya salah. Salah besar! Karena isinya lebih dari itu.

Saat menghadiri langsung peluncuran buku Bahagia Bersama secara virtual, saya akhirnya tahu, buku ini bukan hanya sekedar cerita tentang perjalanan orang-orang yang hidup dan bekerja bersama dan untuk JNE, tapi buku ini dipenuhi cerita dari guru-guru kehidupan yang ikhlas, menerima dan melepaskan apa yang kita punya dengan cara Berbagi, Memberi dan Menyantuni yang menjadi poin dasar dan kekuatan JNE selama ini.

Orang-orang baik tak hidup untuk dirinya sendiri. Mereka hidup juga untuk orang lain. Menjadi cahaya untuk orang lain.

Quote menarik ini saya baca di halaman 61 di dalam buku Bahagia Bersama, tentunya.
Orang-orang baik? Saya membaca tentang Si Buta Pembawa Cahaya, bukan Si Buta dari Goa Hantu, hehe.

Kita semua pasti tau, seseorang yang tidak bisa melihat, tidak perlu cahaya untuk menerangi jalanan yang mereka lalui di kegelapan malam hari. Ya kalau dipikir-pikir, buat apa bawa cahaya obor, toh dia tidak melihat, terang atau gelap sama saja. Tapi alasan yang dibuat seseorang dalam cerita ini membuat kita sadar, bahwa untuk berbagi itu nggak perlu kita menjadi sempurna dulu.

Seseorang yang tidak bisa melihat (tuna netra) ini membawa cahaya obor agar orang-orang yang punya mata tetap bisa berjalan di tengah gelap gulita, tanpa perlu meraba-raba atau terantuk-antuk di dalam gelap. Obor yang dia bawa bukan untuk dirinya sendiri, tapi justru untuk membantu orang yang bisa melihat seperti kita.

Bayangkan, kadang kita punya dua bola mata untuk melihat belum tentu terpikir untuk membantu saudara kita yang tak bisa melihat. Terkadang kita juga cuek dengan adanya mereka di sekitar kita, kadang kita juga pura-pura tidak melihat mereka.

Cerita tentang Si Buta Pembawa Cahaya ini seperti ketukan keras di kepala untuk membuat saya sadar, jika berbagi itu tidak perlu menunggu kita memiliki segalanya. Justru dengan kekurangan yang kita punya, kita bisa membagikan cahaya kebahagiaan kepada orang lain, terlebih bahagia untuk diri sendiri.

Dan jika ingin diulas satu persatu, buku ke-28 yang ditulis oleh Kang Maman yang berkolaborasi dengan Mice Cartoon ini tentu tidak akan cukup dalam satu postingan blog. Tapi sosok-sosok yang diceritakan dalam buku ini seperti sebuah elusan lembut tangan-tangan baik di punggungku.

Mengapa saya bilang begitu? Karena setiap lembar cerita yang tertuang, mengisahkan beragam ketulusan hati orang-orang di muka bumi ini. Yang ternyata masih banyak sekali orang baik yang tak memilih kasih ingin memberikan kepada siapa kebaikan hatinya.

Paket Misterius

Dan ada satu cerita dari seorang komedian Indonesia yang terkenal dengan celetukan spontannya, "uhuyy", Kang Maman sendiri bersahabat baik dengan komedian ini. Cerita tentang sosok ini membuat saya menemukan hal lain dari kehidupan seorang artis yang tidak banyak diketahui publik, yang tidak diliput berita ataupun infotainment gosip, terutama hal-hal baik yang dia perbuat.

Jika selama ini kita melihatnya tidak pernah serius, usil dan sering melontarkan celukan-celukan lucu yang nggak nyambung di Televisi, terlihat cuek dan cengar-cengar saja, namun sungguh sosok komedian ini punya cerita haru dengan perhatian yang tulus kepada orang-orang di sekitarnya. Kang Maman sendiri yang bercerita, beliau sering dihadiah 'paket misterius' yang tiba-tiba datang ke rumahnya, padahal komedian ini sendiri justru saat itu sedang berduka, bersedih dan kehilangan. 

Namun kehilangan itu tidak membuatnya lupa untuk berbagi dan membahagiakan orang-orang yang Ia kenal. Salah satu temannya mengatakan, untuk urusan berbagi dan membahagiakan teman-temannya, Komeng nggak ada duanya. Dan menurut Kang Maman, buah dari perbuatan baik yang dia lakukan selama ini kepada orang-orang di sekitarnya, membuat rezekinya tidak pernah berkurang. Komeng si komedian itu masih eksis dan bertahan sampai sekarang, bahkan masih menjadi komedian dengan bayaran termahal di televisi.

Berpikir positif tentang orang lain adalah salah satu kunci bahagia.
Seperti judul yang tercetak di sampul buku Bahagia Bersama. Buku ini tidak hanya mengajak kita memaknai arti berbagi untuk membuat kita bahagia, tapi juga juga mengajak kita berpikir untuk memandang sesuatu dengan cara yang berbeda. Berpikir positif terhadap apa yang kita temukan di depan mata. Bahwa setiap orang punya level yang berbeda-beda untuk bahagia dalam kehidupannya.

Kita tidak bisa menyamakan tingkat kebahagian yang kita punya harus sama dengan orang lain atau sebaliknya. Namun kita bisa berbagi kebahagian itu dengan orang lain agar setara dalam pikiran kita. Itu salah satu pesan yang saya dapatkan dari membaca buku ini. Hal-hal kecil yang membuat orang lain bahagia, ternyata justru membawa kebahagian yang besar dampaknya kepada kita.

Selain bercerita tentang kisah-kisah orang baik yang ditemui penulis dan lainnya, tentu saja buku Bahagia Bersama ini juga menceritakan kisah perjalanan orang-orang hebat dibalik suksesnya JNE berdiri.

Connecting Happiness yang menjadi tagline JNE ini memang relate dan mengakar kuat dengan nilai-nilai berbagi yang ditanamkan JNE sejak dulu, sejak Alm H. Soeprapto Suparno mendirikan perusahaan jasa pengiriman bernama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakuri, pertama kali sejak 26 November 1990 lalu. Dan buku Bahagia Bersama inipun menjadi salah satu hadiah untuk ulang tahun JNE di tahun ini.

Karena JNE orang-orang bisa mendapatkan kebahagiaan, bahagia menerima paket, bahagia mengantarkan paket, bahagia bisa saling memberi kebahagiaan.

Oh ya, dari tadi saya membahas isi cerita dari kisah-kisah baik dari orang baik dan JNE yang ditulis oleh Kang Maman dengan mendengarkan serta mencari sendiri sumber cerita dari orang sekitar dan di lingkungan JNE, namun saya belum sempat mengulas peran kolaborasi dari Mice Cartoon di buku ini.

Well, isi buku ini diperindah dengan ilustrasi cerita bergambar yang menarik oleh Mice Cartoon, kartunis yang karyanya sudah kita kenal sejak dulu, khas dengan warna-warna cerah yang menyatu dengan cerita menarik yang ditulis Kang Maman. 

Awalnya, saya pikir buku ini akan full dengan cerita bergambar, tapi ternyata saya juga salah, gambar-gambar yang ada di dalamnya hanya menjadi pelengkap saja, jadi tidak semua cerita dibuat gambarnya. Hanya cerita-cerita tertentu saja, sehingga kita bisa berimajinasi sendiri bagaimana peristiwa-peristiwa dalam buku ini terjadi.

Nah, selain cerita pendiri JNE, dalam buku Bahagia Bersama ini juga dilengkapi dengan cerita-cerita dari karyawan JNE, termasuk tulisan-tulisan inspiratif tentang berbagi, memberi dan menyantuni dari yang memenangkan JNE Writing Competition 2020 lalu, dari teman-teman jurnalis dan blogger, termasuk juga tulisan dari kategori karyawan yang menjadi pemenang juara pertama sampai ketiga.

2 comments:

  1. Ini memotivasi banget untuk hidup bahagia dan membahagiakan orang lain, mantep pesan yang disampaikan dalam bukunya. Bahagia bersama.

    ReplyDelete
  2. Memang daripada bahagia sendirian lebih baik bahagia bersama orang lain, kadang berbagi menjadi hal yang penting dan sederhana.

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin