Laman

Monday, 25 October 2021

Anak Muda Lakukan Ini Untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Suhu panas akhir-akhir ini mengingatkan saya kejadian 2 tahun lalu. Posisinya sama, saya sedang pulang kampung, di Lampung, saat musim panas belum berakhir. Kalau tidak salah itu akhir tahun, sekitar bulan September, Oktober dan November. Kalau menurut orang-orang, bulan yang berakhiran ber itu seharusnya sudah masuk musim penghujan (musim dingin). Tapi nyatanya tidak, saat itu justru panas sedang terik-teriknya, dan kekeringan di mana-mana.

pemanasan global
Panas

Sungguh, jika ingin dikatakan menderita, saya dan keluarga benar-benar menderita kekeringan. Sumur-sumur kering tidak ada air, hujan belum juga turun, sehingga untuk memasak, mencuci dan keperluan lain harus berhemat bertahan dengan 3 galon air dari hasil membeli untuk stok selama 2 hari.

Saya langsung sadar, baru merasakan kekeringan seperti itu saja saya kelimpungan, kebingungan. Lalu membayangkan? Bagaimana jika tidak punya uang sama sekali untuk membeli air? Dan kalaupun ada uang untuk membeli, tapi beli airnya di mana, jika dimana-mana juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Belum lagi di tahun yang sama saya membaca berita dari sebuah penelitian, yang menunjukkan bahwa sebagian pulau di Indonesia akan mengalami bencana kekeringan, kehabisan atau kehilangan sumber air bersih di tahun 2040. Lembaga penelitian dalam berita menyebutkan kalau faktor penyebab atau pemicu krisis air itu salah satunya dari perubahan iklim. Dan penyebab utama dari perubahan iklim adalah pemanasan global.

Membayangkan itu saja kepala saya langsung pusing, bagaimana chaos-nya nanti kehidupan kita tanpa air. Apakah mahluk hidup yang ada di bumi ini masih bisa bertahan hidup? Karena air merupakan sumber kehidupan, tanpa air banyak tanaman tidak bisa tumbuh, petani akan gagal panen, sehingga akan muncul masalah baru yakni kelaparan. Semuanya bersinggungan.

Yup, perubahan iklim ekstrim yang kita rasakan saat ini merupakan dampak dari kelalaian kita dalam menjaga lingkungan. Kita semena-mena terhadap alam, merusaknya. Jika terus-terusan dibiarkan tentu saja kita yang akan rugi.

Akibat dari pemanasan global dan perubahan iklim yang sudah benar-benar kita rasakan sekarang terjadi antara lainnya adalah;

  • Meningkatnya suhu panas di beberapa daerah, tidak cuma di Indonesia saja.
  • Kekeringan panjang (sudah pasti)
  • Kenaikan muka air laut hingga wilayah pantai mulai berkurang, ini menyebabkan sebagaian daerah mungkin akan tenggelam.
  • Naiknya suhu air laut
  • Mencairnya lapisan es di kutub utara di puncak-puncakk  tertinggi
  • Curah hujan yang tidak stabil, kadang meningkat kadang menurun
  • Timbulnya berbagai macam wabah penyakit, hama penyakit tanaman
  • Meningkatnya kejadian cuaca esktrim, yang menyebabkan terjadinya bencana alam.

Banyak sekali kerugian yang akan kita rasakan nantinya akibat dari perubahan iklim yang tidak bisa kita jaga. Untuk itu kita harus memulainya dari sekarang #TimeforActionIndonesia untumencari tau bagaimana caranya mitigasi perubahan iklim ini agar tidak lebih ekstrim lagi.

Seperti apa?

Anak muda harus lakukan ini untuk mitigasi perubahan iklim, dan #UntukmuBumiku ini cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan dalam mencegah perubahan iklim. 

  • Hemat penggunaan listrik, mematikan (aliran) listrik yang tidak dipakai menjadi salah satu upaya dalam membantu mengurangi panas bumi.
  • Menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan, ketika belanja ke pasar/supermarket membawa kantong belanja sendiri dari rumah untuk mengurangi penggunaan plastik berlebih.
  • Hemat Pemakain air, gunakan air seperlunya, bila perlu air dari mencuci sayur mayur di dapur ditampung untuk disiram kembali ke tanaman.
  • Mengurangi pemakaian Gas Aerosol, seperti obat semprot nyamuk, pengharum ruangan, dll. Gas Aerosol ini ternyata dapat mengganggu lapisan ozon bumi.
  • Menanam pohon kembali serta mengurangi membakar sampah.
  • Menggunakan kendaraan umum jika kemana-mana. Hal ini dapat mengurangi gas karbonmonoksida.
mitigasi perubahan iklim

Nah, mumpung sebentar lagi kita akan memperingati momen Sumpah Pemuda, pada tanggal 28 Oktober, ini sumpahku sebagai #MudaMudiBumi Indonesia dalam menjaga bumi. Selain melakukan hal-hal sederhana yang sudah ditulis di atas, saya bersumpah untuk mengurangi sampah di muka bumi ini dengan tidak membuang sampah sembarangan, memilih sampah sesuai jenisnya. Mencoba untuk mengubah pola konsumsi dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse dan Recyle) dalam kehidupan sehari-hari. 


Sumber berita dan gambar:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49190635
https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_iklim
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
https://hijauku.com/2019/03/23/bmkg-ajak-masyarakat-mitigasi-perubahan-iklim/


5 comments:

  1. Nah, dari kemarin suhu panas banget apalagi sampai gak mempan kipas angin, tapi kalau ditilik lagi ini dari perilaku kita sendiri yang tidak sadar akan adanya pemanasan global.

    ReplyDelete
  2. Hemm, gak heran kalau belakangan ini cuaca terasa panas. Harusnya kita segera memahami dan mencegahnya agar tidak terjadi, nih.

    ReplyDelete
  3. Kalau menyadari sih sekarang kondisi bumi semakin parah apalagi masih pandemi dan cuaca siang yang belakangan ini semakin panas. Padahal malamnya hujan :)

    ReplyDelete
  4. Iklim yang gak menentu ini, siangnya panas banget, malamnya hujan dan dingin pastinya buat tubuh mudah sakit.

    ReplyDelete
  5. Jadi harus ekstra jaga kesehatan dan bumi kalau sudah seperti ini :)

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin