Lift Rumah Hemat Listrik Solusi Efisiensi Biaya Jangka Panjang

Sering kali ketika saya melihat tayangan infotainment di televisi yang memberitakan kemewahan dan kehidupan para selebritis yang punya lift pribadi di rumahnya, saya langsung berguman, "Pasti mahal banget tuh biayanya?" Dari harga, pemasangan dan operasionalnya. Ya, saya pikir hanya orang-orang tertentu saja, dalam artian orang yang mampu (dalam hal keuangan) dan cukup materi saja yang bisa punya lift sendiri di rumahnya. 

Home Lift. Pexels, Max vakhtbovych

Namun setelah saya telaah dan perhatikan, punya lift di rumah itu bukan tentang kaya atau miskin, melainkan butuh atau tidak. Apalagi jika di rumah punya orang tua (sepuh) yang tidak kuat menaiki tangga, anak kecil, ibu hamil dan sebagainya, punya lift di rumah itu diperlukan buat mereka yang khawatir tentang keselamatan dan kenyamanan keluarga. 

Mengulik Kisah Misterius Dari Buku Bahagia Bersama

Jika bahagia bisa dibeli, mungkin hanya orang-orang berduit saja yang bisa membeli kebahagiaan. Tapi nyatanya kebahagian tidak bisa dibeli dengan seberapa banyak uang yang kita miliki. Banyak sekali di dunia ini orang yang punya kekayaan berlimpah, mau ini itu semuanya serba ada dan mudah mendapatkannya, semua mampu mereka penuhi. Tapi ada satu yang tidak, yaitu kebahagiaan? Hati mereka kosong, karena perasaan dan materi yang mereka punya, tidak pernah mereka bagi ke orang lain. Apa yang dimiliki mereka simpan dan pendam sendiri.

Bahagia Bersama

Benar apa kata orang-orang, bahwa bahagia itu sederhana. Sangat sederhana. Jika saja kita tau bagaimana cara mendapatkan rasa bahagia itu.

Well, kata-kata yang tertulis di atas, saya tulis ulang dari sebuah buku yang sedang saya baca, Bahagia Bersama. Sebuah karya indah yang ditulis oleh Kang Maman berkolaborasi dengan kartunis, Mice Cartoon. Buku Bahagia Bersama ini persembahan unik dari JNE yang penuh dengan cerita bahagia dan nilai-nilai kehidupan yang tersembunyi dari orang-orang baik di dunia ini.

Anak Muda Lakukan Ini Untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Suhu panas akhir-akhir ini mengingatkan saya kejadian 2 tahun lalu. Posisinya sama, saya sedang pulang kampung, di Lampung, saat musim panas belum berakhir. Kalau tidak salah itu akhir tahun, sekitar bulan September, Oktober dan November. Kalau menurut orang-orang, bulan yang berakhiran ber itu seharusnya sudah masuk musim penghujan (musim dingin). Tapi nyatanya tidak, saat itu justru panas sedang terik-teriknya, dan kekeringan di mana-mana.

Panas

Sungguh, jika ingin dikatakan menderita, saya dan keluarga benar-benar menderita kekeringan. Sumur-sumur kering tidak ada air, hujan belum juga turun, sehingga untuk memasak, mencuci dan keperluan lain harus berhemat bertahan dengan 3 galon air dari hasil membeli untuk stok selama 2 hari.

Pengalaman Treatment Photo Facial Glow di ZAP Clinic Bandar Lampung

Rasanya sudah lama banget saya tidak melakukan perawatan wajah di sebuah klinik kecantikan. Terutama sejak pandemi akibat Covid-19 yang sudah menggerogoti kenyamaan dan membatasi mobilitas hidup kita kurang lebih dua tahun ini. Yang semua kegiatan dipaksa untuk dilakukan di rumah saja sementara waktu, dari sekolah, bekerja, olah raga, dan lainnya. Awalnya kita pikir cuma sebentar, nggak berlarut-larut seperti sekarang ini, sampai rasanya lupa, bagaimana nikmatnya berkegiatan di luar rumah.

Tapi beneran deh, stay at home selama pandemi ini membuat saya menjadi malas untuk melakukan perawatan tubuh dari ujung kaki sampai ujung kepala, karena merasa seperti, "Yaudah lah ya, toh nggak kemana-mana ini, ngapain juga terlihat 'cantik' nggak ada yang melihat juga." Padahal ini salah banget, merawat diri dan terlihat cantik itu bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri, dan itu seharusnya menjadi bentuk cara kita untuk self love, mencintai diri sendiri.

Facebook Instagram Tiktok Twitter Please Do Your Magic

Dari Survei Laporan Tren Digital awal tahun ini yang dilakukan Facebook, ternyata masyarakat Indonesia itu menjadi lebih aktif menggunakan internet di platform sosial media selama pandemi virus Corona. Tren digital ini memang mengalami pengembangan yang cukup pesat, selain karena untuk menghilangkan jenuh di rumah, sosial media juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan, dukungan dan aktivitas positif lainnya kepada yang lain selama di rumah saja.

 

Dari survey itu juga pelaku UMKM di Indonesia juga mengalami peningkatan penjualan di platform digital. Penggunakan sosial media akan menjadi lebih bermanfaat jika digunakan untuk hal-hal baik untuk membangun potensi diri maupun usaha ekonomi.

Dan sosial media juga punya peran penting menciptakan keajaiban dan kebahagian seseorang dalam menemukan keluarganya kembali.