"Happiness comes from the simple things". Bener yang orang-orang bilang, bahwa bahagia itu sederhana. Nggak perlu dengan yang ribet dan besar, punya uang yang banyak atau yang lainnya. Cukup melakukan hal-hal kecil yang kadang kita anggap biasa dan nggak ada apa-apanya, seperti memberikan senyuman, tapi ternyata itu sungguh berarti dan membuat orang lain dan kita sendiri bahagia.
Dan kemarin saya senang banget bisa mengikuti webinar bersama JNE dalam rangka Deklarasi Hari Bahagia Bersama pada Selasa, 7 September 2021 yang lalu, melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh beberapa narasumber, di antaranya ada Andi F Noya, Ivan Gunawan, Melanie Soebono, Kang Maman dan Bang Mirsad alias Mice Cartoon serta perwakilan dari JNE, Pak M. Feriadi Soeprapto (Presdir JNE). Deklarasi Hari Bahagia Bersama itu juga bisa disaksikan oleh semua orang melalui Live Instagram dan Channel Youtube JNE yang bisa ditonton ulang.
Lucu ya namanya, Deklarasi Hari Bahagia Bersama? Apa maksudnya? Memangnya selama ini kita nggak pernah bahagia? Terus mengapa pula JNE mengajak kita bahagia itu harus bersama-sama? Kan sendirian juga bisa tetap bahagia?Sabar-sabar, nanti saya jelasin.
Setelah mengikuti webinar JNE Deklarasi Bahagia Bersama, saya jadi teringat dengan kegiatan yang dilakukan oleh adik-adik di kampung saya saat merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021 kemarin. Tadinya kita nggak mendapatkan ijin untuk membuat kegiatan perlombaan seperti yang dilakukan oleh semua orang Indonesia untuk memperingati Agustusan, oleh karena kondisi pandemi yang masih mengkhawatirkan, kita belum bebas untuk berada di keramaian, belum boleh berkumpul dengan banyak orang.
Tapi, karena ingin memberikan kenangan yang indah untuk anak-anak dan remaja merasakan serunya acara 17an itu seperti apa, kita sepakat untuk tetap membuat kegiatan sederhana merayakan Kemerdekaan Indonesia tahun ini. Karena kita tahu, selama pandemi Covid-19 ini sudah membuat banyak sekali momen kebersamaan yang hilang. Anak-anak sekolah masih harus belajar dari rumah yang mungkin membosankan. Jadi kebersamaan di momen 17an itu seakan menjadi air hujan di tengah musim kemarau, ada harapan seperti kita bisa hidup normal kembali tanpa rasa khawatir berada di kerumuman.
Melihat raut bahagia anak-anak yang mengikuti lomba untuk memperebutkan hadiah itu juga mengalirkan kebahagiaan pula untuk kami orang dewasa yang sudah kenyang dengan kenangan merayakan 17an. Padahal hadiah-hadiah yang diberikan itu nggak mewah. Hanya bekal kotak siang dan botol minum seharga Rp5ribuan saja.
Well, Deklarasi Hari Bahagia Bersama kemarin itu ternyata membuat saya benar-benar mengerti pentingnya berbagi kebahagiaan. Kita bisa melakukan apapun untuk orang lain, karena bahagia itu kita yang menciptakan, bukan orang lain. Dan banyak sekali cerita nilai kehidupan yang menarik dan inspiratif dari narasumber hari itu tentang berbagi dan kebahagiaan yang bisa diambil.
Deklarasi Hari Bahagia Bersama ini juga sekaligus peluncuran buku Bahagia Bersama dari JNE, kolaborasi bersama Kang Maman dan Mice Cartoon. Buku ini ditulis oleh Kang Maman dan diilustrasikan melalui gambar oleh Mice Cartoon.
Ada yang menarik saat Kang Maman bercerita, bagaiman proses sebuah buku yang dia tulis itu bisa memberikan rasa senang, hikmah dan nilai bagi pembacanya. Beliau tidak ingin menulis hanya tentang dirinya saja, namun lebih kepada kisah-kisah hidup, pengalaman nyata dari seseorang untuk dibagikan dan bisa dijadikan pelajaran hidup juga. Rasa senang dan bahagia yang dirasakan saat menulis buku, berharap sampai juga ke pembaca.
Dan sebuah kehormatan bagi Kang Maman bisa menulis buku Bahagia Bersama, karena isinya berdasarkan 3 poin penting tentang bahagia bersama; Berbagi, Memberi, Menyantuni, yang menjadi slogan JNE. Yang turut menularkan prinsip serta nilai-nilai berbagi yang membawa perubahan menjadi lebih baik lagi bagi individu mau pun masyarakat luas.
Dan menurut Kang Maman, berbagi untuk bahagia bersama itu perlu kita lakukan sebanyak mungkin oleh setiap orang. Nggak hanya dalam keadaan lapang saja, tapi juga dalam kondisi sempit.
Sementara Ivan Gunawan atau yang sering disapa Igun, juga menegaskan. Kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda, kita nggak bisa menyama ratakan rasa bahagia kita dengan orang lain. Dan apa yang kita punya itu nggak selalu milik kita. Rezeki yang kita dapat ada hak orang lain di dalamnya.
Pesannya, jangan lupa untuk bahagia, tapi jangan berpura-pura untuk bahagia, ekspresikan diri apa adanya, jalani hidup simple, jujur dan apa adanya.
Dan untuk Bang Muhammad Misrad atau yang populer dengan nama Mice Cartoon, ikut terlibat dalam proyek kolaborasi Buku Bahagia Bersama ini menjadi kebahagiaan yang istimewa buatnya. Karena dapat menggambarkan prinsip berbagi dengan cara yang berbeda. Sehingga pesan Bahagia Bersama ini bisa diterima oleh semua kalangan dan semua umur, bahkan anak-anak.
Namun yang membuat saya haru adalah, prinsip kerja yang diterapkan di JNE dari awal berdiri. Seperti yang disampaikan Pak Feri, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar, JNE dianjurkan untuk menyantuni terlebih dahulu. Karena setiap kebaikan yang kita lakukan, tentunya akan mendapatkan balasannya. Dan JNE ingin berbisnis tidak hanya dengan manusia saja, tapi utamanya dengan Tuhan juga.
Dari awal, JNE selalu menanamkan nilai-nilai berbagi yang diajarkan dalam agama; berbuat baiklah dulu, baru kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Kang Maman, Pak Feri dan juga Igun, Andi F Noya yang juga ikut hadir melalui zoom juga menyampaikan hal yang sama.
Jika kita ingin berbagi, jangan menunda-nundanya sampai kita mampu. Lakukan saat ini juga jika kita ingin berbagi. Karena berbagi nggak perlu nunggu kita berkelimpahan materi yang cukup. Dengan berbagi terlebih dahulu, justru Tuhan akan membalasnya berlipat-lipat.
Berbagi nggak hanya dengan materi saja, namun bisa dalam bentuk apapun, baik offline maupun online, banyak cara dan akses yang bisa kita lakukan untuk berbagi. Contohnya bisa melalui benihbaik.com atau rumahharapan.com milik Andy F Noya dan Melanie Soebono. Atau bisa juga dengan hal-hal kecil lainnya. Karena menyenangkan seseorang nggak perlu dengan uang saja, tapi kita bisa memberikan apa yang kita berikan, dengan mendengarkan apa yang mereka inginkan.
Makna Bahagia Sesungguhnya.
Sedangkan bagi JNE sendiri, wujud bahagia baik secara individu maupun koorporasi bisa dimaknai dengan taglinenya JNE, Connecting Happiness.
JNE berada di antara penjual dan pembeli, pengirim dan penerima, yang menghubungkan kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu nggak hanya diterima oleh pembeli dan penerima, tapi bagi JNE juga. Karena memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Dimana pun dan kapan pun, seharusnya kita bisa menjadi jembatan penghubung bagi orang lain untuk bahagia. Karena bahagia jangan hanya sendiri, dengan mengajak orang lain untuk bersenang-senang dengan yang lainnya, itulah kebahagiaan.
Begitupun menurut Melanie Soebono dan Ivan Gunawan, kebahagiaan itu berguna untuk orang lain. Kerjasama itu menjadi kunci untuk mendelivery kebahagiaan untuk orang lain di luar sana. Kita nggak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan kebahagiaan. Kalau kita lakukan ramai-ramai, bersama-sama, itu akan sangat menyenangkan. Kita nggak bisa kerja sendirian, kita perlu orang lain untuk membantu apa yang kita inginkan.
Hal-hal simple yang kita lakukan untuk membuat orang lain happy, itu juga membuat kita sendiri lebih happy. - Ivan Gunawan.Seperti halnya pesan buku Bahagia Bersama yang dilaunching di Deklarasi Hari Bahagia Bersama; Berbagi, Memberi, Menyantuni. Ada banyak kisah atau pengalaman tentang berbagi kebahagiaan yang nyata dari perjalanan JNE membangun perusahaan yang dituangkan dalam buku Bahagia Bersama.
Ada banyak nilai-nilai kehidupan yang digambarkan dengan cerita menarik dan berwarna dari Kang Maman dan Mice Cartoon. Jika teman-teman penasaran isi bukunya seperti apa? Bukunya sudah bisa dipesan di toko buku Gramedia dan juga secara online melalui website gramedia.com serta toko resmi JNE di Tokopedia dan Shopee.
Bener banget, nih, yuk bahagia bersama dengan JNE. Menginspirasi sekali, apalagi pematerinya keren
ReplyDelete