Hi semuanya, nggak terasa ya sebentar kita bakal merayakan tujuh belasan, kemerdekaan Indonesia, negara kita tercinta. Apa sih yang kita rasain selama 2 tahun ini? Selama pandemi covid-19 yang sudah memporak porandakan kehidupan kita, nggak cuma di negara kita aja, tapi hampir di semua pelosok dunia?
At Gunung Anak Krakatau |
Kesel ya, capek, gemes, kapan sih semua ini berakhir? dan kalau bisa rasanya pengen teriak.
Merdeka! Tapi sampai detik inipun kata merdeka itu sebenarnya belum bisa lantang kita teriakkan.
Bukan hanya karena pandemi covid-19 saja, tapi ada banyak sekali hal-hal yang membuat kita masih seperti terpenjara di negara sendiri.Rasanya berat, mau nggak percaya sama pemerintahan, tapi Indonesia begitu berharga.
Yah, di tengah pandemi ini kita masih belum bebas, masih harus pakai masker, menjalani karantina mandiri, isolasi mandiri, sekolah daring yg internetnya belum merata, PPKM, stay at home, work from home dan wajib taat protokol kesehatan, yang tadinya cuma 3M sekarang menjadi 6M. Menjaga jarak, menjauhi keramaian, mengurangi mobilitas dan lainnya.
Padahal, merayakan tujuh belasan tanpa keramaian itu rasanya seperti makan sayur tanpa garam. Gak asik, ga enak, gak seru. Basiiii!!
Tapi mau gimana lagi, ya kan?
Demi bisa kembali ke kehidupan normal seperti sebelumnya, kita terpaksa masih harus menjalani semua ini, menerima kondisi saat ini dengan hati yang ikhlas dan terus berdoa kepada Tuhan agar kita semua dikuatkan dan bersabar dengan ujian-ujian yang datang.
Eh, tapi sadar gak sih, pandemi ini sebenarnya mengajarkan kita banyak hal, hikmahnya tentu saja kita jadi tau rasanya berjuang, seperti para pahlawan kemerdekaan terdahulu yang sudah menjadikan negara kita Indonesia ini bisa kita tinggali dengan nyaman dan bebas.
Ya tentu saja kalau dulu para pejuang itu melawan penjajah dari bangsa lain. Sekarang selain berjuang untuk melawan serangan-serangan virus yang variannya semakin banyak dan ganas. Kita juga sedang berjuang untuk mencoba bertahan dari serangan budaya asing dari pengaruh globalisasi dan ketidak adilan dunia.
Mampukah kita peduli? Karena tantangannya semakin luas, mau egois memikirkan diri sendiri atau ikut berjuang untuk bela negara memupuk rasa nasiolisme demi mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara? Mencintai Indonesia dg sepenuh hati dan membantu pemerintah.
Ah, banyak sekali yang bercokol di kepala, ingin dikeluarkan ingin diteriakkan.
Tapi begini saja deh, dari pada mengeluh dan menyalahkan mengapa kita masih belum merdeka?
Lebih baik kita bahu membahu membuat negeri ini bisa kembali damai aman sentosa. Kita bantu pemerintah melaksanakan vaksin, kita taat prokes selama pandemi, kita cintai budaya sendiri, mencintai produk-produk dalam negeri agar laju ekonomi tetap stabil dan meningkat dan kuat sehingga kita bisa kembali bersaing dengan negara lain.
Kita kembalikan semangat juang kemerdekaan selama pandemi ini dengan tetap produktif, manfaatkan teknologi untuk maju dan berkembang, terus menyebarkan berita serta infomasi yang positif, ikut serta saling mengingatkan kepada kebaikan sebagai bentuk kecintaan kita kepada tanah air Indonesia.
Semangat ya buat kita semua, stay safe, stay healthy dan terus berpikir positif, agar imun kita kuat untuk merayakan kemerdekaan walau di rumah aja.
**Postingan ini isi dari narasi untuk lomba podcast yang diselenggaraka oleh Kemenkominfo. (link instagram)
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih - @melfeyadin