Laman

Monday, 22 February 2021

Dampak Kekurangan Zat Besi terhadap Tumbuh Kembang Anak

Indonesia punya tantangan besar dalam mewujudkan mimpi menjadi negara maju di tahun 2045 nanti. Dan itu bergantung pada kondisi dan kualitas generasi emas anak Indonesia saat ini yang masih balita. Pekerjaan rumah yang masih harus diperhatikan adalah memperbaiki dan memenuhi kebutuhan gizi mereka dari sekarang. Namun sayangnya, dari riset (Riskesdas 2018) tercatat 1 dari 3 anak Indonesia mengalami anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum merata juga menjadi penyebab anak-anak Indonesia juga mengalami gizi buruk.

webinar-sgm-eksplor

Masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia saat ini akan berdampak panjang pada tumbuh kembang anak dan tentunya mempengaruhi kualitas generasi emas Indonesia dan kemajuan Indonesia di masa depan.

Untuk kedua kalinya saya mengikuti webinar sekaligus prescon launching produk baru yang diselenggarakan oleh Sarihusada pada 18 Februari 2021 lalu melalui meeting zoom, dengan judul, "Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan Iron-C".

 webinar

Hadir pada webinar hari itu, Dr. dr. Luciana B.Sutanto, MS, SpGk - Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Presiden INA (Indonesian Nutrition Association) yang menjelaskan akan pentingnya zat besi untuk tumbuh kembang anak secara optimal. 

Kekurangan zat besi pada anak berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik dan sensorik anak, dan ini bisa menyebabkan  anak-anak kehilangan konsentrasi dan fokus mereka, dan nantinya mereka akan sulit bersosialisasi. Dr. Luciana juga menjelaskan, bila kondisi kekurangan zat besi ini tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa menjadi permanen dan mengganggu tumbuh kembang anak ke depannya.
Namun, hal ini bisa dicegah sejak dini dengan memperhatikan dan memberikan makanan yang kaya akan zat besi dan yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dengan baik. 

Untuk menghasilkan energi, kebutuhan gizi anak dan orang dewasa tentu saja berbeda, sehingga dalam menyiapkan makanan, para orang tua harus memperhatikan 'isi piringku' dengan menyesuaikan porsi dan harus dipenuhi kebutuhan gizinya dengan cukup dari usia si anak. Dan pilih bahan makanan yang mengandung zat besi serta bervariasi. 

isi piringku

Selain dari bahan makanan yang bervariatif untuk pemenuhan zat besi pada anak usia balita maupun remaja, ternyata ada vitamin C yang bisa membantu penyerapan zat besi. Jadi, jika kita mengkonsumsi makanan dan sekaligus mengkonsumsi vitamin C, akan sangat melengkapi dalam membantu penyerapan zat besi pada tubuh. Dan sumber vitamin C bisa diperoleh dari makanan alami seperti sayur dan buah. 

Selain itu menurut dr. Luciana, hal lain yang bisa membantu kecukupan zat besi, ada rekomendasi lain yang dianjurkan, yaitu dengan mengkonsumsi suplemen zat besi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan usia anak.  Oleh karenanya nutrisi berperan sangat penting dalam membantu tumbuh kembang anak, jika tidak ditangani secara tepat, akan mempengaruhi tumbuh kembang si anak ke depannya.

Menimpali pembahasan dari dr. Luciana. Kekurangan zat besi akan mempengaruhi tumbuh kembang anak dari sisi psikologi nya juga. Hal ini dijelaskan pula oleh Anna Surti - Psikolog Anak dan Keluarga di webinar yang saya ikuti.

Supaya anak dapat berkembang secara optimal, ada dua kebutuhan yang harus dipenuhi oleh anak, pertama nutrisi yang lengkap dan kedua stimulus yang tepat. Nutrisi yang diperlukan antara lain zat besi dan vitamin C.

bahan makanan sumber vitamin c

Selain berdampak pada pertumbuhan fisik anak, kekurangan zat besi juga berdampak pada perkembangan psikologi anak, dan tentu akan mempengaruhi lima aspek tumbuh kembang anak; fisik-motorik (kurang berat dan tinggi badan, lemas dan mudah lelah, kualitas tidur kurang), kognitif-bahasa (sulit konsentrasi, daya tangkap rendah, mudah lupa, prestasi rendah) dan sosioemosional (sulit kendalikan emosi, mudah marah, minder, sulit bergaul, masalah kesehatan mental).

Dan kelima aspek tumbuh kembang ini akan mempengaruhi 5 potensi prestasi anak yang dibutuhkan dalam mewujudkan Generasi Maju Indonesia 2045 nanti.

5 Potensi Prestasi yang dimaksud adalah:

1. Tumbuh Tinggi. Bertumbuh dan berkembang fisik anak sesuai tahap usianya.
2. Berpikir Cepat. Cepat memahami, kritis menilai informasi, banyak ide dan bicara lancar.
3. Percaya Diri. Keyakinan terhadap diri sendiri.
4. Aktif Bersosialisasi. Punya banyak keterampilan sosial seperti berteman, bekerjsama dan lain-lain.
5. Tangguh. Mampu mengatasi stress.

Jadi untuk mencapai 5 potensi prestasi, ada stimulus yang bisa dilakukan oleh orang orang tua kepada anaknya. Di antaranya dengan memenuhi kebutuhan gizi yang lengkap, terasuk zat besi dan vitamin C, berikan ruang gerak, perbanyak aktivitas, ajak mengobrol, ajak mengamati lingkungan, bermain dan aktif, beri kesempatan memilih pada si anak, buat relasi dengan komunikasi yang baik dan hangat, beri pujian pada anak, lakukan hal-hal positif lainnya, beri contoh yang baik pada anak.

bahan makanan sumber zat besi

Di kesempatan webinar ini juga, dihadiri Alyssa Soebandono, selebritis yang saat ini memiliki dua orang anak, yang ikut menyampaikan harapan dan pengalamannya dalam upaya pemenuhan nutrisi dan stimulasi pada anak.

Anak-anak pada dasarnya masih bergantung pada orang tua, di masa tumbuh kembang anak, orang tua bertanggung jawab untuk menentukan masa depan yang cerah pada anak. Orang tua harus aware melihat in, agar anak bisa berprestasi maju ke depannya. Alyssa juga mengungkapkan, stimulus dan nutrisi yang diberikan pada kedua anaknya berbeda karena menyesuaikan usia keduanya.

Untuk itulah, melalui peluncuran SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IconC Sarihusada memiliki misi dan kepedulian untuk membantu mewujudkan dan memberikan akses kemajuan kepada seluruh anak Indonesia, dengan komitmen yang tinggi, turut mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak agar cita-cita di masa depan tercapai.

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Astrid Prasetyo (Marketing Manager SGM Eksplor), Sarihusada ingin membantu para orang tua untuk memenuhi kebutuhan zat besi serta nutrisi yang penting lainnya untuk anak dan menghindarkan anak-anak Indonesia dari dampak jangka panjang oleh kekurangan zat besi.

SGM mengenalkan inovasi terbaru SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IconC dengan formula yang baru yang concern untuk memenuhi asupan nutrisi zat besi dan vitamin C yang baik untuk membantu penyerapan zat besi secara optimal. Selain IronC SGM Eksplor Pro-gress Maxx ini juga dilengkapi dengan nutrisi lainnya seperti Minyak Ikan, Omega 3 dan 6, Tinggi Protein, Kalsium D, Serat Pangan, dan Zinc.

Tidak hanya memberikan akses nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak, namun Sarihusada melalui SGM Eksplor juga memberikan akses edukasi untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal melalui platform Sekolah Generasi Maju dan Aplikasi Analisi Potensi Prestasi Anak Generasi Maju yang bisa diakses melalui link ini https://www.generasimaju.co.id dan Online Festival Generasi Maju-yang akan dimulai April 2021 nanti.

Di platform tersebut, dimuat berbagai artikel dan tips stimulasi yang tepat untuk anak-anak, dan para orang tua juga bisa memantau progress tumbuh kembang anak dan mencapai potensi prestasi mereka melalui rangkaian pertanyaan.

Sumber foto/materi: dr. Luciana dan Ibu Anna. 

3 comments:

  1. Terima kasih infonya, Mbak Mel.
    Aku jg punya bayangan kenapa anakku susah makan, mungkin krn caraku memberi asupan makanan yg dia suka blm tepat ya.

    ReplyDelete
  2. Jadi klo kekurangan zat besi pd anak bisa menghambat prrtumbuhan mereka ya ya.

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin