Entah kapan keadaan kita sekarang bisa kembali normal seperti sedia kala, seperti sebelum masa pandemic covid-19 muncul. Sebelum virus corona ini memaksa kita semua untuk menghentikan aktivitas berkumpul di luar ruangan atau rumah, seperti ke sekolah, bekerja, traveling, olah raga, dan lainnya, dan mengharuskan kita untuk social distancing dan tidak boleh kemana-mana alias di rumah aja. Sebagian negara di belahan dunia lainnya pun yang terdampak covid-19 harus mengkarantina wilayah, atau istilah kerennya lockdown. Hal ini sebagai upaya untuk menghentikan atau mengendalikan penyebaran virus lebih luas lagi.
Di negara kita, Indonesia, sendiri, karantina wilayah ini diartikan sebagai PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Namun nggak semua wilayah di Indonesia melakukan PSBB, hanya sebagian terutama di daerah-daerah yang teridentifikasi zona merah atau darurat covid.
Sejak diperintahkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah aja dari awal Maret lalu, banyak teman-teman netizen yang update status merasa boring – bosan, nggak tau mau melakukan kegiatan apalagi selain makan tidur-makan tidur, nonton tv, bolak balik di rumah aja. Bagi yang tetap bekerja dari rumah (work from home) mungkin masih punya kesibukan dengan melakukan pekerjaan dari kantor, atau yang study from home dengan mengerjakan PR dari guru-guru mereka. Namun bagaimana dengan yang ‘pengangguran’ yang terpaksa di rumah aja tanpa kegiatan lainnya?
Sementara itu, ada banyak anjuran untuk menjaga kesehatan, agar virus tak mudah masuk dan menyerang pertahanan tubuh kita. Sebagai upaya dalam pencegahan virus di tengah pasien positif covid yang semakin meningkat.
Makan teratur, minum vitamin, istirahat yang cukup rasanya sudah wara wiri didengungkan di timeline sosmed, di TV sebagai iklan layanan masyarakat, forward melalui pesan pribadi ataupun grup komunitas. Semua sudah dilakukan. Namun rasanya, rasa bosan itu terus mengalir pelan dan meminta diri ini untuk sejenak keluar dari kukungan ‘penjara’ oleh covid-19.
Seperti yang banyak orang katakan, menjaga kesehatan tubuh adalah kunci agar terhindar dari serangan virus mematikan ini, namun nggak hanya soal fisik dan imun tubuh saja yang perlu dijaga, tapi kesehatan mental jauh lebih penting, seperti sebuah kutipan lama, mensana in corpore sano – di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jadi kalau dua-duanya di jaga, Insya Allah kita terselamatkan. Apalagi saat ini umat muslim sudah memasuki bulan Ramadan. Yang itu berarti kesehatan harus lebih ekstra dijaga.
Olah raga adalah salah satu cara untuk menjaga kebugaran jasmani dan rohani di masa pandemic dan puasa seperti sekarang ini. Tapi olah raga apakah yang cocok dilakukan di dalam rumah tapi tak memberatkan fisik selama lockdown dan puasa?
Olah raga mempunyai manfaat untuk memperbaiki suasana hati, mengubah mood menjadi lebih baik. Dengan rutin melakukan olahraga dapat meningkatkan hormone endorphin dalam tubuh kita. Karantina diri dan di rumah aja selama berhari-hari dan berbulan-bulan tentu saja membuat kesehatan mental mungkin akan sedikit terganggu, kita akan mudah stress karena aktivitas yang terbatas di dalam rumah.
Makan teratur, minum vitamin, istirahat yang cukup rasanya sudah wara wiri didengungkan di timeline sosmed, di TV sebagai iklan layanan masyarakat, forward melalui pesan pribadi ataupun grup komunitas. Semua sudah dilakukan. Namun rasanya, rasa bosan itu terus mengalir pelan dan meminta diri ini untuk sejenak keluar dari kukungan ‘penjara’ oleh covid-19.
Seperti yang banyak orang katakan, menjaga kesehatan tubuh adalah kunci agar terhindar dari serangan virus mematikan ini, namun nggak hanya soal fisik dan imun tubuh saja yang perlu dijaga, tapi kesehatan mental jauh lebih penting, seperti sebuah kutipan lama, mensana in corpore sano – di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jadi kalau dua-duanya di jaga, Insya Allah kita terselamatkan. Apalagi saat ini umat muslim sudah memasuki bulan Ramadan. Yang itu berarti kesehatan harus lebih ekstra dijaga.
Olah raga adalah salah satu cara untuk menjaga kebugaran jasmani dan rohani di masa pandemic dan puasa seperti sekarang ini. Tapi olah raga apakah yang cocok dilakukan di dalam rumah tapi tak memberatkan fisik selama lockdown dan puasa?
Olah raga mempunyai manfaat untuk memperbaiki suasana hati, mengubah mood menjadi lebih baik. Dengan rutin melakukan olahraga dapat meningkatkan hormone endorphin dalam tubuh kita. Karantina diri dan di rumah aja selama berhari-hari dan berbulan-bulan tentu saja membuat kesehatan mental mungkin akan sedikit terganggu, kita akan mudah stress karena aktivitas yang terbatas di dalam rumah.
workout, picture from pexels |
Olah raga menjadi cara yang ringan yang dapat melepaskan energy negative itu plus dapat membuat tubuh kita tetap ideal. Jangan sampai masa karantina membuat tubuh membengkak karena makan terus menerus tanpa membuang lemak yang ada.
Saya sendiri melakukan beberapa gerakan workout dengan mengikuti instruktur dari youtube. Namun sebelum niat melakukan gerakan olah raga, sesuai tips dari instruktur adalah menghitung berat massa tubuh atau Body Mass Index menggunakan Kalkulator BMI. Untuk mengetahui apakah workout yang saya lakukan itu cocok atau tidak. Karena selain menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh, kita juga harus tau berat badan kita ini ideal apa tidak. Sehingga olah raga pun harus disesuaikan untuk menentukan apakah badan kita masuk golongan sehat atau tidak. Begitu katanya.
Dan setelah dicek, melalui Kalkulator BMI, ternyata selama masa karantina ini, tubuh saya termasuk dalam golongan tidak sehat, karena tertulis ‘Anda Obesitas’ berat badan nambah. Alhasil, saat ini saya harus giat lagi berolahraga.
Saya sendiri melakukan beberapa gerakan workout dengan mengikuti instruktur dari youtube. Namun sebelum niat melakukan gerakan olah raga, sesuai tips dari instruktur adalah menghitung berat massa tubuh atau Body Mass Index menggunakan Kalkulator BMI. Untuk mengetahui apakah workout yang saya lakukan itu cocok atau tidak. Karena selain menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh, kita juga harus tau berat badan kita ini ideal apa tidak. Sehingga olah raga pun harus disesuaikan untuk menentukan apakah badan kita masuk golongan sehat atau tidak. Begitu katanya.
Dan setelah dicek, melalui Kalkulator BMI, ternyata selama masa karantina ini, tubuh saya termasuk dalam golongan tidak sehat, karena tertulis ‘Anda Obesitas’ berat badan nambah. Alhasil, saat ini saya harus giat lagi berolahraga.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih - @melfeyadin