Kenali Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis

Indonesia saat ini sedang diuji dengan semakin meluasnya penyebaran wabah penyakit virus Corona atau Covid-19, yang penyakitnya sendiri sudah ada sejak awal tahun yang bermula di negeri China sana. Kita yang awalnya biasa-biasa saja, malah terkesan pongah karena belum adanya berita korban virus Corona di negeri ini, kurang aware sama kesehatan. Masih saja cuek, dan berpikir "Yaudahlah kalau sudah takdir, sudah waktunya mati ya mati juga" padahal, kita nggak boleh berpikiran seperti itu kan?

Hidup harus perlu keseimbangan

Mau kita mati saat ini atau besok, atau lusa atau yang entah kita nggak pernah tau kapan itu waktunya, wajib untuk kita menjaga kesehatan, menjaga tubuh ini agar tetap sehat wal afiat, agar kita tetap bisa beraktivitas, beribadah, mencari nafkah dan bahagia sampai tua, nggak sakit-sakitan lalu masuk surga, aaamiin. Dan yang terpenting selama hidup ini tidak menularkan penyakit ke orang lain karena kita yang sakit.

Tapi ngomongin penyakit. Selain penyakit menular seperti Virus Corona yang sedang mewabah seperti sekarang ini, kita juga harus tau ada banyak penyakit lain yang tidak menular yang tidak bisa kita remehkan begitu saja. Salah satunya Penyakit Ginjal, yang selalu diperingati setiap tahunnya di minggu ke di bulan Maret sebagai Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day). Dan tahun ini diperingati pada tanggal 12 Maret 2020 yang mengangkat tema global, “Kidney Health for Everyone Everywhere: from Prevention to Detection on Equibtable Access to Care”. Dan di Indonesia temanya juga kurang lebih sama, "Ginjal Sehat untuk Semua".

Bersama Kementrian Kesehatan, pada tanggal 11 Maret 2020 yang lalu, bertempat di Ruang Germas, Kemenkes mengajak semua masyarakat Indonesia lebih peduli lagi untuk menjaga kesehatan terutama menjaga kesehatan Ginjal.

Mengapa kita harus serius menjaga kesehatan Ginjal?

Karena Ginjal sendiri merupakan organ tubuh yang sangat penting, karena mempunyai banyak fungsi di antaranya;

• Menyaring darah, membuang kotoran dan racun yang dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urin. 
• Menjaga keseimbangan cairan tubuh
• Menjaga keseimbangan elektrolit tubuh
• Menjaga keseimbangan asam dalam tubuh
• Terlibat memproduksi hormon yang berfungsi dalam pembuatan sel darah merah, pengaturan tekanan darah juga metabolisme mineral. 

Nah, jika ginjal kita rusak, keseimbangan kesehatan dalam tubuh kita juga akan terganggu.

Oleh karenanya Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day punya tujuan mulia untuk menyadarkan kita semua betapa pentingnya fungsi Ginjal bagi tubuh kita. Sehingga kita diminta untuk terus menjaga, mengetahui faktor resiko penyakit ginjal, dan mencari tau bagaimana melakukan pencegahan untuk menghindari terjadinya penyakit Ginjal.

Penyakit ginjal ada kelainan yang mengenai organ ginjal yang ditimbulkan akibat berbagai faktor, seperti infeksi, tumor, atau kelainan bawaan, juga oleh penyakit metabolik atau degeneratif dan lainnya. Sedangkan penyakit ginjal kronis biasanya akan timbul secara perlahan dan menahun jika tak dideteksi sejak dini.

Indonesia sendiri melalui Kementrian Kesehatan melakukan berbagai edukasi ke masyarakat mengenai kesehatan Ginjal, termasuk kepada petugas medisnya itu sendiri untuk melakukan perannya dengan benar dalam menurunkan dan mendeteksi penyakit Ginjal secara akurat.

World Kidney Day juga fokus pada tindakan pencegahan dan tatalaksana dini penyakit Ginjal, mengajak kita untuk mengubah gaya hidup lebih sehat lagi. Serta penanganan pada pasien penyakit Ginjal agar mendapatkan pelayanan kesehatan lebih baik lagi. Pemerintah sendiri akan berupaya untuk menyediakan akses ke fasilitas kesehatan dan proteksi finacial untuk pengobatan pasien penyakit Ginjal.

Faktanya, ada 850 juta orang di menurut data Institute for Health Metric and Evaluation (IHME) Global Burden Disease 2017 penyakit Ginjal merupakan penyakit penyebab kematian nomor 11 di dunia, di Indonesia menempati urutan nomor 13 sebagai Penyakit Tidak Menular (PTM). Dan data ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Untuk itulah pemerintah giat mengajak semua masyarakat untuk melakukan pemeriksaan atau diagnosa secara dini, melakukan tindakan preventif dan pencegahan terhadap progresivitas penyakit ginjal perlu segera dilaksanakan.

Karena jika tidak didiagnosa sesegera mungkin, kemungkinan pasien akan mengalami Penyakit Ginjal Kronik (PGK), yang merupakan gangguan pada fungsi/struktur ginjal lebih dari 3 bulan. Ginjal yang mengalami kerusakan ini lama kelamaan tidak bisa menjalankan fungsinya lagi.

Penyakit Ginjal Kronik hingga saat ini tidak dapat sembuh. Jika sudah demikian penyakit ginjal akan menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit kardiovaskular. Dan jika tidak segera ditangani, akan berakibat berlanjut menjadi penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang membutuhkan terapi pengganti ginjal.

Berikut Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis:

1. Tekanan darah tinggi
2. Perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari
3. Adanya darah dalam urin
4. Lemah serta sulit tidur
5. Kehilangan nafsu makan
6. Sakit kepala
7. Tidak dapat berkonsentrasi
8. Gatal pada kulit
9. Sesak nafas
10. Mual dan muntah
11. Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan tangan serta pada kelopak mata waktu pagi hari.

Kenali juga faktor resiko penyakit ginjal kronis yang tidak dapat dimodifikasi dan dimodifikasi:

Tidak dapat dimodifikasi:
- Riwayat keluarga penyakit ginjal
- Kelahiran prematur
- Trauma di daerah abdomen
- Jenis penyakit tertentu (Lupus, AIDS, Hepatitis C, dll)

Dapat dimodifikasi atau dicegah:
- Diabetes (tipe c)
- Hipertensi
- Konsumsi Obat Pereda Nyeri
- Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif
- Radang Ginjal.

Lalu bagaimana cara mencegah Penyakit Ginjal Kronis?

Ada 8 golden rules yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit ginjal kronis, yang juga dapat diterapkan untuk mencegah penyakit-penyakit tidak menular lainnya hinggap di tubuh kita.

1. Tidak Merokok
2. Jaga kebugaran dan aktif bergerak
3. Periksa tekanan darah rutin
4. Hidrasi atau cukup minum air mineral
5. Periksa glukosa dan gula darah
6. Konsumsi makanan bergizi
7. Hindari konsumsi obat tanpa konsultasi dokter
8. Periksa fungsi ginjal bila terdapat resiko segera mungkin.

Yuk, sayangi ginjal.