Pertama kalinya dalam hidup saya, ikut kompetisi memasak, padahal selama ini nggak bisa memasak, dan nggak tanggung-tanggung, juri lomba masaknya Chef Juna. Seorang chef yang selama ini sering saya lihat di televisi yang juga yang menjadi juri MasterChef Indonesia. Wow! Wow! Wow!
Happy melihat banyak Kentang dari Sayur Sunrise Green |
Tapi sejujurnya, saya nggak begitu nge-fans banget sama Chef Juna, seperti kebanyakan perempuan-perempuan Indonesia yang meng-gilai dia, oleh karena wajahnya yang rupawan dan image-nya yang galak tapi gemesin. Hahaha. Nonton Masterchef pun hampir dibilang jarang banget. Tapi kegiatan Cooking Competition with Chef Juna yang digelar oleh Sayur Sunrise Green di Ranch Market Pondok Indah kemarin 5 Februari 2020 itu benar-benar suatu pengalaman yang luar biasa buat saya. Karena bisa belajar masak langsung dengan expert-nya, Chef Juna.
Jauh-jauh saya datang dari Bogor, naik kereta commuter line dari Stasiun Bojong Gede sampai Stasiun Kebayoran (transit di St. Tanah Abang), lalu dilanjut dengan naik ojek online menuju Ranch Market Pondok Indah, yang jaraknya tidak terlalu jauh, samping Pondok Indah Mall (PIM). Mengapa harus ke Ranch Market? Ya karena acara lomba masaknya lokasinya di situ. Sebenarnya banyak transportasi umum alternatif selain naik kereta jika ingin ke Ranch Market Pondok Indah. Selain Commuter Line, bisa juga naik Transjakarta dari Lebak Bulus atau menyesuaikan dari mana lokasi kita berasal. Gampang kok, banyak pilihan.
Well, acara cooking competisi yang diadakan oleh Sayur Sunrise Green dimulai pukul 13 pm, dan panitia sudah menyiapkan semua kebutuhan untuk acara masak memasak, ada alat masak, teflon, panci, kompor portable dan lainnya. Tapi karena saya datangnya 'kepagian' saya berkeliling-keliling dahulu di Ranch Market, melihat-lihat berbagai jenis sayuran segar yang ada di sana. Karena ini pertama kalinya ke sana, saya lumayan takjub, karena di sana kebutuhan masak-nya sangat lengkap. Banyak banget, bahkan sayuran atau bahan masakan yang jarang sekali saya temukan di pasar-pasar biasa juga.
Dan saya melihat banyak sekali tumpukan Kentang yang dikemas cantik dari berbagai ukuran dan jenisnya. Salah satu bahan utama yang akan kami gunakan dalam acara cooking competition hari itu. Yup, Kentang ini menjadi salah satu produk pangan unggulan dari Sayur Sunrise Green by Hoka Indonesia selain Bawang (merah-putih). Mengapa unggulan, ini sih yang dijelasin sama CEO Tani Unggul yang ikut hadir di acara kompetisi kemarin. Karena Sayur Sunrise Green ini sehat dan segar, ditanam tanpa pestisida. Dan didatangkan dari petani langsung.
Jujur sih, saya suka banget sama Kentang, direbus dan dimakan biasa saja saya doyan banget. Makanya kemarin happy ketika tau Kentang adalah bahan utama yang akan kami masak. Karena Kentang merupakan sayur yang banyak mengandung nutrisi dan gampang diolah, dibikin apa saja enak dan enak pokoknya.
Sekitar jam 1 lewat, acara akhirnya dimulai, Chef Juna juga sudah hadir siap dengan kostumnya, dan peserta yang dibagi menjadi 8 kelompok, dengan masing-masing berisi dua orang. Sudah siap di meja masaknya masing-masing. Saya mendapat meja nomor 3 dengan teman seorang Ibu pengunjung lain, bernama Ninu.
Yup, kompetisi masak dari Sayur Sunrise Green ini bebas diikuti oleh siapa saja, termasuk pengunjung yang hadir, yang terpenting daftar terlebih dahulu dengan mengirimkan struk pembelian produk Sayur Sunrise Green.
Peserta diberikan bahan utama, Kentang dari Sayur Sunrise Green 2 bungkus dan juga Bawang-bawangan, Bombay dan bawang merah putih. Chef Juna memberikan kami waktu sekitar 75 menit untuk membuat satu masakan dengan menu bebas. Peserta juga diberikan voucher belanja Rp. 200.000 untuk membeli kebutuhan tambahan di Ranch Market. Ini bagian serunya sih, karena dalam waktu 75 menit tersebut kami diminta untuk berpikir cepat, memikirkan menu apa yang akan dimasak dan menentukan bahan apa saja yang dibutuhkan.
Saya dan Ibu Ninu membuat satu menu Omelet Sayur Sunrise Green Kentang yang resepnya kami dapat dari pencarian di google. Yang menurut kami itu adalah masakan yang paling simple dengan bahan yang nggak terlalu rumit. Namun agar terlihat seperti master chef, kami memberikan tambahan lain. Jadilah kami berlari-lari mencari sayur Brokoli, daun bawang, paprika, telur dan lainnya, agar Omeletnya lebih berwarna dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Protein dari Telur, Karbohidrat dari Kentang dan serat dari sayuran hijau.
Tapi, ini bagian sedihnya. Karena saya nggak terbiasa masak-masak namun nekat untuk ikut kompetisi memasak demi bisa dinilai langsung oleh Chef Juna. Masakan yang saya buat tersebut dinyatakan GAGAL oleh Chef Juna. Sedih!
Pemenang |
Tapi saya akui, walau simple, tapi membuat Omelet itu memang butuh kepercayaan diri juga, pun dibantu dengan alat masak yang harusnya memadai. Teflon yang kami gunakan hari itu ternyata lengket. Sehingga Omeletnya tidak bisa lepas, alhasil masakan menjadi gosong, tidak bisa matang merata.
Oh, yang gemasnya, Chef Juna langsung memberi komentar saat berkeliling memerika menu yang kami buat. "Ini mau bikin apa? Omelet apa Fuyunghai, minyaknya kebanyakan tuh. Buang aja yang di teflon terus bikin lagi" ujarnya. Oh my God. Saya shock saat Chef Juna berkata begitu. Pantesan banyak peserta masterchef langsung ketar ketir saat berhadapan dengan dia. Hahahaha. Karena komentarnya to the point dan langsung membuat gugup.
Tapi inilah tantangannya bukan? Bagaimana memanage waktu agar apa yang kita masak tepat waktu dan berhasil. Tapi ya seperti yang saya bilang, Omelet yang kami buat itu beneran gagal. Tapi nggak apa-apa. Karena di kompetisi kemarin memang untuk belajar bukan kompetisi untuk mendapatkan yang terbaik.
Well, banyak pelajaran juga dari Chef Juna. Terutama dalam pemilihan bahan makanan yang akan kita masak. Kita nggak boleh asal masak, harus diperhatikan juga produk yang kita gunakan, sehat atau tidak. Cari produk yang segar agar kandungan nutrisinya masih bisa diserap oleh tubuh.
Walau tak jadi pemenang, saya senang. Terima kasih buat Sayur Sunrise Green sudah membuat acara keren seperti kemarin, sehingga saya bisa belajar masak dilihat orang banyak (walau nggak bisa masak sekalipun) dan dinilai langsung oleh Chef Juna.
Duhh gak bisa dibayangin kalau masakan aku yang dinilai sama Chef Juna, karena sejujurnya aku juga belum bisa masak. Tapi seru sih, liatin semangat mbak ikutan lomba masak yang dinilai langsung sama Chef Juna. Setelah ini, belajar masak lagi ya mbak :D
ReplyDeleteAku juga gak bisa masak, tp pede aja kmrin masak bareng chef hahaha
DeleteAku dulu ngefans sama Chef Juna. Pas zaman Master Chef awal. Tapi kini biasa aja, apalagi rambutnya, jadi mirip To Ming Se. Hehehe...
ReplyDeleteAku dari dulu jg biasa aja sama chef juna hihi.
DeleteTp seneng sih kmrin bisa ketemu dan masakanku dimakan sama dia wkwkw
Wih biasanya lihat di layar kaca eh ini langsung di depan mata, gimana konsentrasi masak nih kak di depan chef Juna?
ReplyDeleteKonsentrasi tetep jalan sih, biasa aja sebenernya. Haha
DeleteSebagai orang yang tidak bisa masak tapi langsung dikomentarin oleh Chef Juna, udah senam jantung ya kak? Menarik banget ini acaranya, bisa jadi ajang berkompetisi dan juga belajar. Pelajaran-pelajaran yang didapat dari Chef Juna jangan lupa dipraktikkan kak, kali aja nanti kalau ada lomba masak lagi bisa ikut dan menang, hehe
ReplyDeleteGak pede klo ikut lomba lagi. Hehe
DeleteJarang bgt masak soalnya
Walah...deg-degan ga tuh dinilai ama Chef Juna? Tapi bagus yaa produk Sunrise Green? Pasti bersih dan kualitasnya bagus. Coba aku perhatiin ah kalua ke supermarket. Biasanya engga liat merk nih, main ambil gitu aja...
ReplyDeleteIya produknya bersih, krn sudah dikemas juga. Enak sih, jadi gak perlu milih2 lg kitanya
DeleteMasyaallah keren ih acaranya, mau ikutan dong wkwkwk. seru ya lgs dikomentarin chef juna jadi pengin tahu nih kalo saya bikin omelet dikata apa, hehe. makasih mba sharingnya, keren pisan.
ReplyDeleteKlo pinter masak, pasti dikata enak mbak haha
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKemasan produknya lucu ya mba. Apakah produknya sudah dikirim ke seluruh Indonesia atau hanya di tempat itu saja mba?
ReplyDeletebacanya laper karena ngebayangin omeletnya hehew, ikut deg2an ih waktu chef juna ngasih nilai tapi jadi kira-kira tahu ya bagaimana rasanya menjadi salah satu peserta masyerchef hihihi
ReplyDeleteSenangnya berasa lagi ada d dapurnya master chef dong ya teh Mel uwuwu, bisa ketemu dan dijuriin langsung sama chef Juna jugaaa. Ini resep omeletnya boleh ditiru nih, buat aku yang pengen sajian simple buat bekel suami di pagi hari
ReplyDeleteCoba kalau ngefans sama Chef Juna, Mbak. Pasti menang hahaha.
ReplyDeleteTapi harusnya telfon itu anti lengket, Mbak. Jadi harusnya omeletnya bagus. Bahkab ada teflon buat omelat tanpa minyak.
Tapi ini sudah keren Mbak, dapat pengalaman yang sangat berharga. Dan paling penting, foto bareng chef Juna hehehe.
Hahahah deg degan nggak tuh ketemu sama Chef Juna. Ngeliat di tipi serem kayaknya. Apalagi omeletnya kayaknya enak banget itu.
ReplyDeleteYeay, serunya ya kalau bisa ikutan acara masak bareng Chef Juna ini. Berasa kayak di Master Chef gitu nggak sih, Mbak? Dan pastinya jadi tambah pengalaman memasak ya, karena Chef Juna ngasih banyak tips masak keren nih sepertinya
ReplyDeleteWah pasti berasa ikut masterchef ya, mbak ini lombanya apalagi yang menilai langsung chef juna. Hihi
ReplyDeleteSerunyaaaa. Walaupun gagal, tapi Mba sudah sukses karena berani mengambil tantangan memasak dalam kompetisi memasak yang jurinya malah Chef Juna pula.
ReplyDeleteWah ternyata chef Juna sama galaknya seperti di Master Chef Indonesia
ReplyDeleteAaaa... senengnya bisa masak terus dijuriin Chef Juna. Aku tu salah satu fansnya. Hahaha.
ReplyDeleteKomentar Chef Juna memang langsung to do point banget ya. Enggak kebayang itu gimana groginya peserta master chef kalau Chef Juna udah komentar.
Waah.. omeletnya gosong. Gpp gak menang. Yang penting happy ya, Mbak.
Wagelaseh... Chef Juna ceunah. Idola nya akyu ������ beruntung banget dapat kesempatan ikut lomba masak dan ketemu langsung sama chef juna mbak. Proud of u pokoknya
ReplyDeletebiasanya cuman lihat di tipi ya Mba Mel sekarang liat langsung ketemu orangnya
ReplyDeletebyw ini blog baru kah? Waaaa selamat rumah barunya
Udah denger cerita versi mbak ninuk. Katanya Teflon kalian lengket ya, jadi nggak bisa dibalik adonana telornya
ReplyDelete