Laman

Friday, 20 September 2019

Seandainya Bisa Bebas Lepas Memutar Kembali Waktu Mungkin Gelisah Ini Tak Akan Ada

Menulis postingan ini yang akan berisi review Film Bebas, saya ditemani lagunya Vertical Horizon - Best I Ever Had, lagu jaman saya baru masuk SMA (kalau nggak salah). Karena setiap kali lagu ini diputar, ingatan saya kembali ke masa-masa itu, ada lagu yang bergema saat pagi-pagi berangkat sekolah melewati Pohon Ambon yang rindang dengan daunnya berguguran perlahan diterpa angin.



Dan dari beberapa bulan yang, di timeline terutama di sosial media twitter berseliweran tentang Film Bebas. Saya pikir saya harus menonton film ini segera. Namun ternyata informasi yang saya dapat, filmnya baru akan diputar di bioskop seluruh tanah air mulai 3 Oktober 2019 mendatang. Sebentar, ini mengapa waktu terasa lama sekali?

Ada beberapa hal mengapa saya ingin sekali menonton film ini, entah mengapa. Teman saya bilang, mungkin karena saya menyukai Drama/Film Korea? Yang saya baru tau tadi setelah berhasil nonton screening Film Bebas di XXI Plaza Senayan, bahwa ternyata Film Bebas ini merupakan film adaptasi dari Film Korea yang berjudul Sunny yang sudah tayang pada 2011 lalu.Wow, seriuskah?



Yup, ini beneran, sebagian teman-teman saya sudah pernah menonton Film Sunny, tapi saya belum. Jadi saya bersyukur ketika berkesempatan nonton film Bebas, saya nggak punya ekspetasi atau bayangan yang berlebihan akan Film Bebas. Dan kalau boleh jujur lagi, saya nggak membaca sinopsisnya sama sekali ketika menonton Film Bebas ini.

Karena begitulah cara saya menikmati film, saya nggak mau mencari tau banyak tentang apapun, walaupun mungkin beritanya sudah viral. Saya ingin membiarkan diri saya menikmati apa yang ingin saya lihat itu dengan kejutannya sendiri.


Well, sebelum bercerita banyak review Film Bebas, satu kata untuk film ini; BAGUS!

Film Bebas ini adalah produksi Miles Films yang bekerjasama dengan CJ Entertainment ini memang nggak perlu diragukan lagi sih, apalagi jika melihat sutradaranya, Mira Lesmana dan Riri Reza dengan pengalaman mereka yang membuat banyak remaja Indonesia nggak bisa move on dari film-film yang sudah mereka buat.

Film Bebas dengan genre drama komedi ini juga menjadi film yang saya pikir akan menjadi film dengan banyak kenangan dan bernostalgia oleh penontonnya, terutama buat kita-kita yang sudah tumbuh di era tahun 90-an.

Karena film ini benar-benar mengajak kita kembali ke masa itu, melewati mesin waktu untuk mengenang kembali semua kejadian-kejadian masa remaja yang penuh keceriaan tanpa beban sama sekali. Seperti lirik lagu di soundtracknya, Bebas yang dinyanyikan oleh Iwa K. Menonton Film Bebas memang berasa seperti diajak reuni, bertemu kembali dengan teman-teman lama yang dulu pernah mengisi kebebasan masa-masa sekolah.

Mengapa film ini menjadi film reuni terbaik? Saya pikir banyak sekali orang-orang, terutama para ibu (perempuan) yang mengalami perasaan yang sama seperti yang dirasakan oleh Vina Panduwinata yang diperankan oleh Marsha Timothy. Perasaan sepi, menjadi orang lain karena perubahan status dari single menjadi menikah, menjadi seorang istri, ibu. Terpaksa meninggalkan cita-cita masa remaja dan mengubahnya untuk kebahagian yang lain. Seperti ada yang belum puas dilakukan

Namun, di sudut hati kecil yang paling dalam, pasti ada rasa penasaran, sesuatu yang ingin sekali kita lakukan sekali dalam hidup kita. Seperti itulah yang ada di Film Bebas, yang digambarkan oleh seorang Vina. Itu yang saya tangkap.Vina digambarkan seorang ibu dan istri yang punya segalanya, jika tak ingin dibilang hidupnya sempurna, hanya saja dia seperti terjebak lepas dari dirinya sendiri.

Film Bebas lalu mengajak kita bernostalgia untuk kembali ke masa-masa remaja (SMA), mengulangnya keceriaan itu lagi, sepertinya judulnya,

Bebas

Lepas
Kutinggalkan saja semua beban di hatiku
Melayang ku melayang jauh.. melayang dan melayang.


Film Bebas ini seperti mengajak kita untuk sejenak melupakan masalah hidup, melakukan sesuatu yang kita suka, yang mungkin selama ini sudah tak pernah lagi dilakukan.
Ada satu pesan yang disampaikan Vina dewasa untuk dirinya sendiri, just be your self, pesan yang sangat mainstream sebenarnya. Tapi menjadi diri sendiri kadang terlupakan oleh tuntutan hidup yang lain. Padahal dengan menjadi diri sendiri, kita akan lebih bahagia walaupun mungkin beban hidup ini terasa lebih komplek dibandingkan orang lain.



Ah, ada lagi yang saya suka dari Film Bebas ini, keterikatan persahabatan dan keceriaan di antara Vina, Kris, Jessica, Suci, Gina dan Jojo. Menggambarkan sekali masa-masa remaja pada jaman 90an. Tapi tetap asik dinikmati di jaman sekarang, karena filmnya sendiri mengambil latar pada dua masa, di tahun 1990an dan di masa kini (2019). 
Yang paling asik dari film Bebas ini tentu saja menurut saya adalah soundtracknya. Di awal film saja, kita sudah diajak bernostalgia dengan lagu yang diputar. Yakin deh, suara Andre Hehanusa dengan Bidadari yang bergema dalam bioskop itu akan membawa kita kembali ke ingatan di masa lalu. Lagu-lagu yang begitu hits di jaman itu. Semua penonton di dalam bioskop akhirnya ikut bernyanyi, apalagi ketika lagu Dewa 19, lagu Chrisye, Vina Panduwinata, Kahitna ikut mengalun mengisi soundtrack film Bebas. Seperti yang orang-orang bilang, kesuksesan sebuah film itu akan didukung oleh lagu-lagu pengiringnya juga.

Oh, ada lagi yang membuat saya terkesan, selain lagu-lagu lawas yang menjadi soundtrack, ternyata ada lagu baru yang dinyanyikan oleh salah satu pemain di Film Bebas, Maizura, pemeran Vina remaja. Lagunya berjudul Aku Tanpamu. Saya lupa, lagu ini diputar saat scene apa saja. Namun terasa pas sekali menggambarkan kisah mereka.

Lirik Lagu Maizura - Aku Tanpamu

Detik tlah terhenti di ujung malam
Aku tanpamu.... Aku tanpamu
Pagi pun mengembun mendekat cepat
Tetap Tanpamu.... Terus tanpamu

Inikah saatnya sementara menjadi selamanya
Kau tak ada... Perlahan menjauh lalu hilang
Andaikan aku mampu putar kembali waktu
Jadikan kita paling bahagia di dunia
Takkan ada yang mampu pisahkan ku dan kamu
Tak perlu ada patah hati
Seperti aku saat ini...

Well, yang seru lagi dari Film Bebas ini ialah, menjelang pemutaran filmnya tanggal 3 Oktober yang serentak di bioskop tanah air, pihak produksi film akan menggelar Konser Bebas - Pesta-nya anak tahun 90-an. Menurut Riri Reza, sang sutrada Film Bebas, konser ini mengajak semua penonton untuk bernyanyi bersama, melantunkan dan merayakan era 90an.

3 comments:

  1. Spiritnya sama kayak serial Amigos gitu ya? n_n.

    pemutaranbwaktu gelisah "mungkin" tidak ada.
    Ehmm secara logika. Sama saja gelisah tetap ada. Walaupun keputusan yg diambil sama

    ReplyDelete
  2. Paragraf pertama bikin inget jaman SMA saya juga. Kelas I dan melewati pohon ambon sepanjang jalan dari depan jalan raya sampai ke gerbang sekolah. Bahkan pohon ambon juga ada di halaman sekolah, dan itu yang jadi kenangan sampai sekarang. Senyum2 aja kalau inget masa itu mah, hehe.

    Btw, tayangnya 3 oktober 2019?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan kita ternyata satu SMA, satu angkatan pula hahaha

      Delete

Terima Kasih - @melfeyadin