Mengenal Republik The Panas Dalam dari Film Koboy Kampus

Kalau pernah menonton film Dilan 1990 dan Dilan 1991, pasti mengenal yang namanya Pidi Baiq, penulis novel Dilan yang dijadikan film tersebut. Dan kalau tau Pidi Baiq berarti sudah pasti tau The Panas Dalam. Yup, the Panas Dalam ini adalah bandnya Ayah Pidi Baiq yang fenomenal itu.

Gimana nggak fenomenal coba? Sepanjang tahun 2018 kemarin, semua orang membicarakan film Dilan, Pidi Baiq dan The Panas Dalam. Dan karena saya suka banget sama novel Dilan. Saya jadi penasaran seperti apa sih kisah hidup Pidi Baiq sebenarnya? Sosok seperti apa beliau ini sehingga bisa melahirkan cerita Dilan yang begitu fenomenal, digilai dan dibicarakan semua orang.

Dan saya semakin menjadi penasaran, benar nggak sih kalau Dilan itu adalah Pidi Baiq itu sendiri? Tapi, setelah saya menonton Film Koboy Kampus. Saya mulai memikirkan hal lain.

Nah, ini dia. Rasa penasaran saya akhirnya terjawab. Jujur, saya nggak begitu mengikuti perkembangan dunia perfilman Indonesia. Jadi saya nggak banyak tau jika ternyata Pidi Baiq sedang menggarap film yang bercerita tentang kehidupan dia di kampusnya dulu.

Jadi, hari Kamis 18 Juli 2019 kemarin, saya tiba-tiba saja diajak untuk ikut press screening film Koboy Kampus di Epicentrum Kuningan, Jakarta. Filmnya sendiri baru akan tayang 25 Juli 2019 mendatang serentak di seluruh bioskop Indonesia. Saya nggak punya ekspetasi apa-apa sebelumnya, tertarik untuk nonton karena ini merupakan filmnya Pidi Baiq. Yang konon dia sendiri yang memilih para pemain dalam film ini. Koboy Kampus sendiri bercerita masa-masa perkuliahan Pidi Baiq dan teman-temannya dahulu. Jika dilihat dari filmnya, pada tahun 1998, Pidi Baiq masih menjadi mahasiswa (abadi).

Mengapa abadi? Karena dalam film itu dikisahkan Pidi Baiq dan teman-temannya belum ada usaha untuk lulus kuliah. Dan saat itu Indonesia sedang genting-gentingnya masalah politik. Banyak mahasiswa yang berdemo meminta reformasi di pemerintahan Indonesia. Termasuk teman-temannya Pidi Baiq.

Sedikit review no spoiler. 

Film produksi 69 production yang bekerja sama dengan MNC Picture ini sebenarnya menarik, banyak hal yang bisa kita pelajari, terutama bagaimana cara menghargai pemimpin dan pemerintahan yang ada sekarang. Walau ceritanya di masa orde baru, jaman-jamannya Presiden Soeharto diminta untuk turun dari jabatannya. Tapi film Koboy Kampus ini relate banget di masa sekarang. Di mana masyarakat Indonesia sedang sedang terbagi dua kelompok antara pendukung si A dan pendukung si B. Yang kita tahu, pergulatannya hampir mirip seperti tahun 90an dulu. Orang-orang sudah bosan dan ingin perubahan. Namun takdir masih mempersilahkan presiden terpilih untuk memimpin negeri ini.

Wait-wait, ini bukan film politik kok. Justru ini film santai banget, banyak ketawanya dan receh abis. Dan bisa dibilang hampir mirip dengan drama musikal. Karena di setiap scene selalu ada lagu dan musik yang dimainkan oleh The Panas Dalam, grup atau kelompok yang dibentuk oleh Pidi Baiq dan teman-temannya.

Kocaknya, The Panas Dalam yang dibentuk oleh Pidi Baiq ini dibentuk seperti sebuah negara baru. Yang seakan-akan menjadi sebuah pemberontakan terhadap pemerintahan saat itu. Dan ini unik sekali menurut saya, karena mereka adalah mahasiswa seniman ITB, cara memberontaknya pun nyeni banget. Mereka membuat lagu-lagu dari negara The Panas Dalam, yang setelah diceritakan, arti dari The Panas Dalam itu justru menjadi pemersatu bangsa, beragam budaya dan agama, namun disatukan dengan yang namanya Indonesia. Kalau mau tau artinya the panas dalam, nonton sendiri ya di bioskop mulai tanggal 25 Juli nanti.

Pemain film Koboy Kampus ini sendiri juga beragam, ada yang sudah biasa main film seperti Ricky Harun, Bisma Kharisma, dan lainnya. Namun ada juga yang baru pertama kalinya bermain film. Seperti pemeran Pidi Baiq, Jason Ranti. Aslinya Jason ini adalah pemain band, namun Ia berani menerima tantangan untuk bermain sebagai Pidi Baiq karena memang Film Koboy Kampus ini menarik.