Tuesday, 21 May 2019

Sulitnya Menjaga Persatuan Dari Ancaman Pertahanan Negara

Saya tergelitik oleh salah satu pernyataan yang disampaikan narasumber pada acara Workshop Produksi Dan Diseminasi yang diselenggarakan oleh Kominfo hari ini (21/5) yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun saya, tentang betapa susahnya negara melawan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Yang dilawan bukan teror dari luar, justru teror dari berita-berita hoaks dari dalam negeri yang ingin memecah belah bangsa ini.


Hal-hal kecil yang seharusnya bisa diselesaikan dengan kekeluargan, tapi justru mengancam ketentramanan seluruh warga negara. Seperti contoh, ada warga negara keturunan Tionghona yang beragama Budha yang (bukan tidak suka) merasa terganggu karena suara Azan yang terlalu keras dari pengeras masjid, yang menurutnya selama ini tidak sekeras itu. Lalu ia menyampaikan perihal tersebut kepada salah satu temannya, anak pengurus masjid. Namun, dari berita yang saya baca di sini Detail Kejadian Keluhan Suara Azan dan Kerusuhan di Tanjung Balai ada beberapa versi yang berbeda. Penyebabnya, ada orang ketiga yang salah menyampaikan informasi kepada pihak-pihak terkait. Sehingga, warga memprotes warga keturunan Tionghoa, yang menurutnya menolak suara azan tersebut dan terjadilah kerusuhan.
Di sini, seharusnya titik masalah bisa diselesaikan secara baik-baik, andai saja tidak ada yang menjadi 'kompor' atau biang kerok karena salah penyampaian informasi atau justru ditambah-tambahi dan menjadi panas.

Sama seperti sekarang di tahun politik ini, banyak sekali ujaran kebencian yang semakin marak dilakukan oleh sebagaian kelompok yang ingin merusak Persatuan, Kesatuan dan Persaudaraan negeri ini. Sentimen SARA pun menjadi bahan empuk untuk merusak keberagaman yang ada di Indonesia.


Untuk itu, Kominfo dan Kemenko Polhukam menggelar acara Konten Kreatif Hankam, Diseminasi Konten Pertahanan Keamanan bersama teman-teman blogger. Seperti yang disampaikan oleh Dewi Rahmarini, Kepala Seksi Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Polhukam Kominfo, bahwa acara bertujuan untuk mengajak blogger bisa ikut menyampaikan informasi-informasi penting dan bersama-sama menjaga Indonesia seperti tugas Polhukam dalam menjaga negara ini dalam mengurangi teror dan radikalisme.

Materi Diseminasi Konten Pertahanan Keamanan disampaikan oleh Kol Beben Nurpadillah Kabid Media Massa Deputi 7 KemenkoPulhukam.


By the way ada yang tau apa tugas Kemenko Polhukam? Tugasnya ialah menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian urusan Kementrian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik, hukum dan keamanan. Sedangkan salah satu fungsi Kemenko Polhukam adalah pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementrian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang politik, hukum, dan keamanana.

Adapaun Pertahanan Negara meliputi segala usaha untuk mempertahahanan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancamanan dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dan untuk Keamanan Negara secara sederhana diartikan bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan, yang sering ditafsirkan dalam konteks ancaman fisik (militer) dari luar.

Namun, seperti yang dicontohkan di atas, ancaman keamanan negara sekarang ini bukan lagi dari luar, tapi justru dari dalam dan oleh warga negaranya sendiri.

Berikut Komponen Pertahanan Negara:
  1. Komponen Utama, TNI dan Polri berperan menjadi alat pertahanan negara dalam menjaga kemananan dan ketertiban di masyarakat.
  2. Komponen Cadangan, Warga Negara, SDA serta sarana dan prasarana nasional, yang juga menjadi komponen penting pertahanan negara.
  3. Komponen Pendukung, ada 5 segmen salam komponen pendukung yakni:
    • Militer (Polisi, Brimob, Satpol PP, Satpam, Satgas Partai, dll)
    • Tenaga Ahli
    • Industri
    • Sumber Daya Alam atau buatan dan sarana prasarana
    • Sumber Daya Manusia
5 Aspek Ketahanan Nasional: Ketahanan Ideologi, Ketahanan Politik, Ketahanan Ekonomi, Ketahahan Sosial Media, Ketahanan Pertahanan dan Keamanan.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih - @melfeyadin