Laman

Friday, 24 May 2019

Berinvestasi Sejak Dini Untuk Rencana Haji dan Umroh

Sudah sejak lama rasanya keinginan untuk bisa berangkat umroh dan kalau bisa berhaji. Niat yang tertahan karena belum terlihat dari mana budgetnya. Maklumlah, penghasilan yang masih terbagi-bagi untuk kebutuhan dan keperluan lainnya. Melihat teman-teman lain yang sudah berangkat umroh hingga berkali-kali, rasanya ada iri di hati, kapan ya saya bisa ke sana, ke Tanah Suci, Mekkah. Mumpung masih muda dan sehat, masih kuat untuk berpergian melakukan semua kegiatan ibadah di tanah suci.


Terutama untuk bisa berhaji, menjalankan rukun Islam yang ke-5, tapi perintah haji ini wajib hanya untuk yang sudah mampu. Jadi, jika belum bisa beribadah haji, setidaknya bisa berangkat umroh saja dulu, rasanya sudah Alhamdulillah banget ya.

Namun masalah utama untuk bisa berangkat ibadah haji dan umroh adalah biaya, pastinya ini menjadi masalah yang sering dialami oleh setiap umat muslim, terutama buat saya dan mungkin teman-teman lain yang tabungannya belum mencukupi, karena budget yang dikeluarkan untuk kedua ibadah ini tentu saja nggak sedikit. Selain itu, ada kebutuhan lainnya juga yang harus dipikirkan, waktu dan biaya-biaya kecil lainnya, maupun kebutuhan tak terduga lainnya.

Namun, sebenarnya, jika kita bisa menghitung seberapa lama waktu dan biaya yang diperlukan, kita nggak perlu bingung lagi dari mana dana untuk ibadah ini kita dapatkan. Asalkan dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik dan tepat. Beruntung, kemarin di sebuah acara dari Narada dan Inkemaris, saya mendapatkan masukkan yang bermanfaat banget cara mengatur keuangan untuk berinvestasi terutama untuk merencanakan ibadah haji dan umroh.


Dari penjelasan yang disampaikan oleh Chief Marketing Officer Narada Asset Management - N. Anie Puspita, mengenai perencenaan keuangan yang baik, terutama bagi millenials yang saat ini sudah banyak sekali yang menginginkan untuk bisa beribadah ke tanah suci. Karena menurutnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu kemampuan financial kita masing-masing, dan menentukan tujuan yang ingin dicapai.


Contohnya yang ingin ke tanah suci, ada banyak yang perlu dipersiapkan, termasuk mental dan financial. Kita perlu mengetahui beberapa hal penting dalam mengelola keuangan untuk persiapan biaya haji dan umroh, yang tentu saja kedua ibadah ini berbeda waktu keberangkatannya. Haji yang terjadwal sesuai porsi yang bisa menunggu belasan tahun. 

Beberapa hal penting yang harus kita tahu dalam menyiapkan perencanaan keuangan untuk ibadah haji dan umroh.
  • Komitmen Untuk Menabung, penting untuk menyisihkan dana baik melalui investasi atau tabungan.
  • Mengatur pos-pos pengeluaran, hindari pengeluaran yang tidak penting.
  • Memilih instrument investasi yang sesuai dengan profil risiko, jangka waktu dan kemampuan finansial.
Nah, ini yang menarik dari tips yang disampaikan oleh Bu Anie. Sudah lama saya ingin belajar berinvestasi terutama mengenai investasi reksadana, di acara kemarin, saya justru mendapatkan kesempatan untuk bisa mendaftar langsung untuk investasi Reksadana Syariah dari Narada Saham Berkah Syariah. Karena menurutnya, salah satu produk yang memberikan manfaat relatif lebih besar dibandingkan jenis investasi lainnya seperti menabung adalah investasi Reksadana.


Reksadana Syariah ini produk reksana terbaru dari Narada, yang baru saja disetujui oleh OJK, dan bisa menjadi alternatif yang bisa dijadikan investasi untuk millenials yang ingin merencanakan ibadah haji dan umroh.

Karena investasi ini bukan hanya untuk orang kaya saja, saat ini semua orang bisa melakukannya. Kita semua punya kesempatan untuk berinvestasi dan menikmati hasilnya.



No comments:

Post a Comment

Terima Kasih - @melfeyadin