Sunday, 31 March 2019

Menikmati Perjalanan Dengan Tulisan

Seringkali kita tidak bisa menikmati perjalanan karena khawatir tidak bisa memberi kabar kepada orang-orang terkasih yang kita tinggalkan di rumah. Nggak bisa update di sosial media, nggak bisa merekam setiap langkah yang sudah kita jelajahi, nggak bisa searching tempat-tempat baru, tempat makan, atau apapun yang ingin dicari dengan internet. Utamanya jika lagi bepergian ke luar negeri?
Ah, tapi saya belum pernah ke luar negeri. Jadi belum tau bagaimana rasanya menikmati perjalanan di luar Indonesia, tanpa khawatir apa-apa.


Hmm, bagaimana rasanya ya? Selama ini saya hanya menikmati perjalanan teman-teman travel blogger ke negara lain melalui foto dan tulisan. Dari tulisan itu saya jadi banyak tau sebagian sejarah dari negara atau tempat dan cerita perjalanan mereka yang menyenangkan, mengharukan, dan juga segala hal peristiwa-peristiwa di luar dugaan yang mereka alami.

Seru sekali membacanya, seakan-akan kita ikut masuk ke dalam perjalanan itu, merasakan bagaimana indahnya tempat yang mereka datangi. Tapi, ini tergantung dari bagaimana cara si travel blogger ini menuliskan kisahnya ke dalam sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca. Sehingga kita seperti tertarik magnet untuk mengikuti seluruh perjalanan dan ingin rasanya betul-betul ada di sana.

Berbicara soal tulisan yang menarik pembaca dan seperti kita terhipnotis olehnya, ternyata untuk membuat itu semua, haruslah ada ada tekniknya. Dan nggak cukup dengan teknik saja, tapi menulis itu juga harus dengan rasa. Sehingga apa yang disampaikan oleh penulis, tersampaikan kepada pembaca.

Baiklah, dua hal di atas adalah masalah yang sedang saya hadapi. Bagaimana caranya menulis sehingga menarik untuk dibaca dan bagaimana caranya tetap terhubung keluarga saat sedang berpergian ke luar negeri. Jawaban sudah pasti, kan ada internet? Tapi internetnya dari mana? Ini yang saya bingung selama ini. Apakah kita membeli provider di negara tersebut atau bagaimana?

Satu-satu ya akan saya bahas.

Pertama, tentang Menulis Dengan Rasa.

Pada Selasa, 26 Maret 2019 yang lalu, saya beruntung mendapatkan materi tentang menulis dari seorang penulis yang sudah berpengalaman, Mbak Dini Fitria (author / content creator) yang dulu pernah dikenal sebagai pembawa acara Jazirah Islam di sebuah stasiun TV swasta dan juga penulis buku Islah Cinta. Dalam sebuah workshop yang diikuti oleh 15 blogger terpilih dari Komunitas Indonesian Blogpreneur (ISB) yang digawangi oleh Teh Ani Berta (Blogger).

Teh Ani
Makan siang ditraktir @royaltumpeng
Dalam workshop ini, Mbak Dini berbagi ilmu mengenai bagaimana cara bertutur dengan kata melalui tulisan menggunakan perasaan. Kita sering membaca, tapi nggak banyak bacaan yang sampai masuk ke dalam hati, karena mungkin penulisnya sendiri menulis hanya ingin menyampaikan sebuah informasi tanpa menggunakan ketulusan rasanya untuk berbagi informasi. 

Sebelum mulai memaparkan semua teknik-teknik dan trik caranya menulis dengan rasa. Di workshop itu Mbak Dini memberikan pertanyaan kepada teman-teman yang bergabung hari itu.
Mengapa menulis, untuk apa menulis, sudahkah tulisan kita tersampaikan kepada pembaca, apa yang kita rasakan setelah menulis, pernah kah ada yang mengingat kita dengan tulisan tersebut, dan sebagainya.

 
Dari pertanyaan-pertanyaan itu, saya akhirnya menjadi tau, mengapa saya akhirnya mau menulis blog (menjadi blogger). Dulu, awal pertama menjadi blogger, saya ingin melepaskan beban dalam hati menjadi tulisan. Apa yang saya tulis di blog seperti sedang curhat ke teman. Saya melepaskan semua apa yang sedang saya rasakan saat itu. Mengapa menulis blog? Karena menulis bisa mengungkapkan semua yang saya rasakan. Di awal saya menulis di blog, itu juga seperti menjawab pertanyaan dari Mbak Dini, sudahkah apa yang ingin saya sampaikan tersalurkan melalui tulisan? Jawabannya sudah, banyak uneg-uneg yang saya rasakan akhirnya lepas melalui tulisan. Dan saya lega, puas sudah menuliskan semua itu, seperti sedang memanggul sebuah beban berat, namun setelah menulis, semua itu menjadi ringan.

Menulis apapun medianya, bisa menjadi alasan untuk kita menyampaikan sesuatu, mungkin tidak untuk orang lain, tapi kepada diri kita sendiri. Oleh karenanya, seperti apa kata Mbak Dini, menulis jangan hanya sekedar menulis, tapi menulislah dengan rasa. Sehingga kita pun merasa nyaman membacanya. Untuk bisa menulis kita juga harus banyak membaca, agar pembendaharaan kata kita juga semakin banyak dan kemampuan literasi kita juga semakin meningkat.

Teknik menulis bisa dipelajari, tapi menulis dengan rasa nggak banyak orang membuatnya. Tapi ini juga tergantung di media apa kita menulisnya. Karena tidak mungkin kita menulis berita news  di media massa dengan cara yang mendayu-dayu. Pembaca pasti keburu kabur, kan?


Dalam workshop hari itu, Mbak Dini sebenarnya lebih banyak mencontohkan langsung dengan menggunakan teknik-teknik menulis, dan ini menurut saya lebih cocok untuk penulis buku. Seperti dimulai dari membuat Tema, Premis, Alur, Wants and Need, Value, dan Goal. Dari contoh-contoh itu kita jadi mudah memahami maksud dan tujuannya seperti apa. Jika sudah menentukan tema, kita akan mudah juga membuat cerita selanjutnya dan mengembangkannya.


Dan berikut cara membuat premis dari contoh yang diberikan Mbak Dini Fitria.
  • Tulisakan ceritamu dalam satu kalimat (clear, fresh interisting)
  • Fokus
  • Believable
  • Masukkan karakter / atribut / konflik / goal
  • Jangan lupa dengan 5 W 1 H (What, why, when, who, where dan how)
  • Continuity
  • Hubungan sebab akibat
  • Conclusion
Tapi yang harus diingat, kita harus menentukan terlebih dahulu apa yang mau kita tulis, fokuskan pada satu hal. Seperti hal nya pada seorang blogger, niche itu penting sebagai branding. Kita ingin diingat sebagai apa, penulis blog khusus traveling, parenting atau apa. Begitupun untuk penulis lainnya. Karena penulis yang hebat tidak pernah berganti bidang dalam kepenulisannya. So, kalau ingin benar-benar menjadi penulis, kita harus tentukan terlebih dahulu ingin fokus kemana? Terus kalau sudah menulis, jangan takut untuk dikritik.


Kedua, Terhubung dengan siapapun, di manapun dan kapanpun.

Di awal paragraf, saya bertanya-tanya, bagaimana caranya menikmati perjalanan ke luar negeri tanpa khawatir apa-apa? Yang tentu saja saya maksudkan adalah jaringan internet. Dulu saya berpikir, bagaimana sih caranya orang Indonesia yang traveling ke luar negeri tapi tetap bisa terhubung dengan keluarga menggunakan internet. Internetnya dari mana? Nebeng wifi gratisan di tempat umum seperti di resto, hotel atau lainnya?


Dari workshop yang saya ikuti kemarin itu, saya mulai menyadari sesuatu, di era teknologi canggih seperti sekarang ini, seharusnya saya nggak perlu pusing memikirkan hal yang seperti itu, karena sudah banyak cara untuk tetap terhubung internet, karena kita bisa sewa wifi di luar negeri.

JavaMifi, liburan ke luar negeri tentang wifi sendiri. Nah, slogannya ini memang mantap banget ternyata dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya sebelumnya. Karena internet sekarang menjadi kebutuhan paling utama manusia di bumi ini untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan informasi. Dengan internet semuanya menjadi mudah. Jadi kalau pas traveling nggak ada internet itu seperti sedang menjelajahi hutan di antah berantah.

Saat traveling ke luar negeri sudah banyak wifi rental yang bisa kita bawa, uniknya Javamifi ini nggak cuma buat ke luar negeri saja, tapi buat turis-turis yang datang ke Indonesia, bisa juga sewa mifi di dalam negeri. Global pocket wifi dari Javamifi ini cara menggunakannya mudah banget, tinggal dinyalakan di negara tujuan, masukkan password dan langsung connect dan bisa langsung digunakan.

5  alasan mengapa harus menggunakan Javamifi ketika sedang traveling ke luar negeri.
  1. Javamifi bisa digunakan di lebih dari 160 negara
  2. Kuota Unlimited jadi bisa bebas puas internetan
  3. Koneksi stabil dengan jaringan 4G
  4. Bisa digunakan untuk 5 device
  5. Batre awet tahan lama 15 jam
Untuk harga sewa wifi mifi dan negara mana saja yang bisa menggunakan javamifi. bisa dilihat langsung di website www.javamifi.com. Buat yang mau sewa mifi luar negeri bisa gunakan kode 'melly10' untuk diskon 10%.







No comments:

Post a Comment

Terima Kasih - @melfeyadin