Ini pertama kalinya saya menghadiri sebuah haul tokoh nasional yang sangat berpengaruh di Indonesia. Mantan Presiden Indonesia yang ke-4. Yang selama pemerintahannya cukup banyak membuat kebijakan pemerintah dari berbagai bidang yang pengaruhnya sangat besar untuk mengubah kemajuan Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satu yang masih diingat oleh masyarakat Indonesia di bidang Budaya dan Sosial ialah untuk mengatasi masalah disintegrasi dan konflik antar umat beragama, dengan membuat keputusan untuk menetapkan tahun baru IMLEK (tahun baru China) sebagai hari besar agama di Indonesia yang menjadi hari libur nasional. Keputusan ini tentu saja melegakan warga Indonesia keturunan Tionghoa yang masih menganut agama leluhurnya. Yang membuat toleransi agama di Indonesia semakin besar. Sehingga kita semua bisa berjalan beriringan tanpa adanya lagi konflik agama, yang selama ini sering menjadi penyebab perpecahan persaudaraan di Indonesia.
Banyak lagi pembaharuan di bidang
lainnya, seperti pemulihan ekonomi, yang juga masih terasa sampai sekarang. Pola
pikir ekonomi Gus Dur sejak dulu ialah untuk memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan
maritim menjadikan sebagian besar warga menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian, perkebunan, nelayan, dan UKM berskala kecil. Dengan basis inilah, pemerintahan
Gus Dur dibangun dengan misi untuk melindungi kepentingan sebagian masyakarat
yang tertinggal dan minoritas.
Misi ini menjadi motivasi
pemerintahan sekarang untuk membangun Indonesia, salah satunya dengan membuat
program Dana Desa, yang manfaatnya sangat besar dirasakan masyarakat desa,
terutama di daerah-daerah tertinggal yang jauh dari perhatian sebelumnya.
Haul Gus Dur ke-9 yang
dilaksanakan di Balai Sarbini pada Senin (17/12) beberapa waktu lalu menjadi
momen penting untuk mengenang perjuangan Gus Dur. Walau sejujurnya Gus Dur
bukanlah salah satu tokoh favorit saya, walaupun dengan begitu saya tetap
menghormati beliau sebagai mantan Presiden Indonesia. Namun, dari Haul Gus Dur
kemarin saya mengerti mengapa banyak sekali orang-orang yang mencintai Gus Dur,
bukan hanya sebagai (mantan) Presiden, tapi sebagai tokoh nasional dan tentu
saja sebagai pendiri salah satu partai besar di Indonesia yang sampai saat ini
masih terus mengibarkan benderanya.
Well, saya nggak akan berbicara
politik apalagi kampanye, tapi dengan hadirnya Presiden Jokowi pada Haul Gus
Dur ke-9 kemarin, membuat saya punya satu kesimpulan besar untuk menghargai
setiap perjuangan seseorang, siapapun itu. Yaahh, jujur pada pemilu 2014 saya
bukan pendukung Presiden yang sekarang. Tapi saya punya komitmen, siapapun yang
terpilih saya akan mendukung pemerintah Indonesia, karena saya cinta dengan negara
ini.
Di Haul Gus Dur kemarin tak hanya
Presiden yang hadir, tapi banyak sekali tokoh-tokoh nasional lain yang ikut
hadir, saya nggak ingat satu persatu, tapi sebagian adalah menteri-menteri
favorit di kabinet sekarang, ada Pak Menpora, Pak Kemendes, terus tokoh-tokoh
dari partainya Gus Dur juga. Dan kemarin saya ikut hadir bersama teman-teman
blogger yang untuk pertama kalinya juga merasakan berdoa bersama dengan
orang-orang mencintai dan begitu menghormati Gus Dur.
Mungkin masih banyak orang-orang
yang antipati terhadap setiap kepemimpinan kepala negara di Indonesia, dari
jamannya Presiden Soekarno, Soeharto, Megawati, BJ Habibi, Gus Dur, SBY hingga
Jokowi saat ini. Tapi coba kita ingat, apakah kita benar-benar nggak merasakan
hasil dari kepemimpinan tersebut.
Ok, pada Haul Gus Dur ke-9 kemarin, pidato presiden membuka mata
saya. Betapa Gus Dur menjadi inspirasi pemerintahan yang sekarang untuk
membangun Indonesia, seperti yang saya bilang, adanya Program Dana Desa itu
adalah inspirasi dari perjuangan Gus Dur. Sejujurnya saya baru tau bahwa
program tersebut lahir dari pemikiran Gus Dur yang begitu mementingkan
kesejahteraan rakyat.
Oleh Kementrian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, program ini dijalankan dengan serius,
sehingga desa-desa yang selama ini kurang perhatian dari pemerintah mulai dikembangkan
potensinya yang ada di masyarakat dan juag menciptakan pertumbuhan dan pemerataan rakyat. Dan terbukti dana desa ini menurunkan angka kemiskinan.
Pak Menteri juga berharap, agar pemanfaatan
dana desa ini bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Dan selain itu,
masyarakat juga bisa terus mengawal program Prukades (Produk Unggulan Kawasan
Pedesaan) yang ada di desanya masing-masing.
Karena pengembangan desa menggunakan
dana desa tidak sekedar untuk masalah infastruktur bangunan saja, tapi juga
menggerakan roda ekonomi masyarakat dan pelayanan sosial.
Perjuangan Gus Dur memang patut kita teladani
ReplyDeletePerjuangan Gus Dur dalam memajukan bangsa ini sangat luar biasa, salut deh :)
ReplyDelete