Waktunya Hijrah |
Kalau teman-teman masih ingat,
dulu saya pernah membuat satu postingan di Blogdetik, mengenai cerita tentang
Hijrah sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pengalaman yang nggak pernah saya
lupakan, yang membuat saya dulu sempat takut untuk dekat dengan orang-orang
yang baru saya kenal. Mungkin bisa dibilang naif, karena saya nggak ada
pengalaman sekali menghadapi situasi, yang seharusnya saya hindari saat itu.
Mungkin sedikit saya ceritakan
pengalaman saya waktu itu. Hmm, dulu sempat viral berita tentang brainwashing atau pencucian otak oleh kelompok
tertentu, dan itu sangat meresahkan, karena banyak sekali orang – orang yang
dirugikan oleh kegiatan yang mereka lakukan, termasuk saya. Dan dulu mereka itu
menyebut dirinya orang kanan dan orang di luar kelompok mereka adalah orang
kiri alias kafir, agak ngeri ya kalau menyebut kata kafir. Lalu merek mengajak
orang-orang itu masuk ke kelompok mereka dengan sebutan hijrah, dengan cara
yang nggak lazim.
Yah, hijrah, yang artinya pindah atau migrasi, berpindah tempat, perpindahan. Dari Bahasa Arab, yang bermula dari cerita Nabi Muhammad saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Yah, hijrah, yang artinya pindah atau migrasi, berpindah tempat, perpindahan. Dari Bahasa Arab, yang bermula dari cerita Nabi Muhammad saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Tapi, yang saya rasakan saat
diajak untuk hijrah oleh kelompok itu, justru jauh sekali dari ajaran Nabi
Muhammad SAW, walaupun mereka menamakan diri mereka Islam, mereka juga mengutip
ayat-ayat suci Al-Quran hanya untuk kepentingan mereka saja tanpa memperdulikan
bahwa sebenarnya yang mereka lakukan itu sangat salah. Karena Islam nggak
pernah mengajarkan seperti itu, berbohong, mencuri, menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan uang atau apa yang kita mau. Yang saya tau, Islam mengajarkan
kebaikan bukan keburukan. (anyway kalau
ada yang mau baca ceritanay bisa dilihat di link bawah)
Tapi apa sih sebenarnya hijrah
itu? Mengapa sekarang sepertinya lagi trend sekali menyebut kata Hijrah?
Secara harfiah kita semua sudah
tau, hijrah yang dimaksud adalah pindah, berpindah, yang punya konotasi baik
pastinya. Pindah ke jalan yang lebih baik. Pindah untuk membuat satu perubahan
besar dalam diri, dengan proses, bahwa hijrah itu sebenarnya wajib untuk
kebaikan diri, mendekatkan diri kepada Ilahi, sang pencipta kita ada di dunia
ini.
Selama hampir 7 tahun sejak
pengalaman saya ‘hijrah’ yang sesungguhnya sangat melenceng dari ajaran agama
Islam dan jauh dari jalan Allah SWT itu, saya menjadi sangat hati-hati untuk
mencari tau tentang agama Islam yang sempat membuat saya bimbang dan ragu.
Mengapa ada orang-orang seperti itu, ya? Apa yang sebenarnya yang mereka
harapkan dari mengacaukan keimanan seseorang tentang Islam?
Tapi, seiring berjalannya waktu
saya mulai paham, mengapa saya mendapat ujian seperti itu, terjerumus masuk ke
dalam sekelompok orang yang ingin menghancurkan Islam. Semua itu membuat saya
belajar dan sadar, bagaimana seharusnya saya mencintai agama Islam. Walaupun
yaaaa, sampai saat ini, saya masih banyak kekurangannya dalam beribadah dan
menjaga keimanan.
Namun saya sangat bersyukur,
Allah masih mencintai saya, menyelamatkan saya untuk kembali ke jalan yang
benar. Tahun 2015, keinginan itu nggak terbendung lagi, proses diri menjadi
muslimah yang baik, menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah untuk mengenakan
hijab.
Ya, walaupun saya masih sedih
sebenarnya, karena hijab yang saya kenakan masih begini-begini aja. Belum
sempurna menutup aurat, masih menonjol sana sini, kadang di rumah nggak pakai
hijab, auratnya masih kemana-mana. Hiks.
Tapi nggak apa-apa, karena dari
tausiah yang saya dengar, dari Ummu Balqis, yang menjadi narasumber saat
menghadiri Blogger Gathering bersama Sasha
Toothpaste di The Hook Resto and Café,
di Senopati, Jakarta, pada 30 November 2018 lalu bersama Hijab Influencer
Network (IG: @hijabinfluencersnetwork).
Hijrah itu proses, sudah yakin
untuk memutuskan berhijab itu jauh lebih baik dari tidak mengenakan sama
sekali. Setidaknya, kita sudah paham kewajiban kita. Dan Bismillah ya, semoga
saya dan semua perempuan muslim bisa terus istiqomah dan terus belajar untuk
memperbaiki diri.
Dan senangnya lagi pada saat
Gathering kemarin itu, nggak hanya mendapat siraman rohani mengenai Hijrah dari
Ummu Balqis, tapi juga bertemu teman-teman blogger yang belum saya kenal, jadi
menambah silahturahmi. Apalagi ditambah dengan informasi mengenai pentingnya
menjaga kesehatan gigi dengan mengikuti Sunnah Nabi, nambah masukkan lagi saat
teman-teman blogger juga berbagi pengalaman hijrahnya mereka. Terus yang
membuat saya bahagia lagi, hijrah yang mereka ceritakan nggak hanya tentang
agama atau kepada Tuhan saja, tapi juga bagaimana kita menjaga hubungan baik
terhadap pasangan, saudara dan semua mahluk yang ada di bumi ini.
Sasha Halal Toothpaste Hadir Melengkapi Kebaikan Diri Untuk Hijrah di
Jalan Allah SWT.
Salah satu proses hijrah yang
saya lakukan sejak memutuskan berhijab adalah fokus untuk mencari dan
memastikan yang halal dari segala hal. Terutama yang masuk ke dalam tubuh. Dari
makanan yang saya makan, kosmetik, skincare,
healthy care dan semuanya. Saya harus
memastikan apa yang saya pakai itu semuanya harus halal. Bukan halal dalam
kandungannya saja, tapi halal dalam mendapatkannya.
Karena hijrah itu kan nggak hanya
memutuskan untuk mengubah satu hal saja, yang terlihat seperti yang tadinya
belum berhijab lalu mengenakan hijab bagi perempuan muslimah, tapi ke segala aspek
dalam kehidupan kita ini, termasuk dalam memilih produk halal.
Sebelum mengikuti gathering dengan
Sasha, saya sudah menggunakan produk pasta gigi halal dari pemberian teman. Dan
pertama kali mencoba itu saya langsung suka, karena di mulut rasanya beda
banget, mulut dan gigi terasa kesat dan bersih, mulut juga jadi segar dengan
aroma yang khas yang nggak bisa saya jelasin. Dan tadinya saya nggak terlalu memperhatikan
bahan kandungan yang terdapat dalam produk Sasha Pasta Gigi Halal ini, yang
ternyata ada serpihan asli Siwak di dalamnya.
Wow, selama ini saya suka
nyari-nyari bagaimana sih rasanya Siwak? Yang dulu sering digunakan Nabi
Muhammad SAW ketika ingin membersihkan gigi, gusi dan mulut. Tapi kalau dipikir
lagi, pakai Siwak itu sepertinya agak merepotkan dan nggak paham jug acara memakainya
seperti apa. Apakah batang atau akarnya itu langsung digosok-gosokkan di Gigi
atau gimana.
Siwak sendiri adalah dahan atau
akar dari pohon Salvadora Persica,
yang digunakan untuk membersihkan gigi dan mulut. Secara ilmiah Siwak
mengandung mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak,
mencegah gigi berlubang dan menjaga bau mulut tidak sedap.
Tapi yang saya tau, menggunakan
Siwak itu ada 2 faedahnya, selain tentunya buat membersihkan dan menjaga gigi
dan mulut, yang terutama adalah untuk meneladani sifat, jejak dan langkah
Rasul, yaitu sebagai panutan untuk menjalani kehidupan di dunia ini dengan
mengikuti Sunnah Nabi.
Manfaat Sasha Halal Toothpaste Untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Ada dua varian Sasha Halal
Toothpaste yang bisa dipilih, yang dua-duanya punya manfaat baik untuk
kesehatan mulut dan gigi.
- Sasha Toothpaste Herbal Antibactrial
Mengandung
Serpihan Siwak Asli dan Ekstrak Daun Siri. Varian ini bermanfaat untuk melawan
bakteri sebagai penyebab plak dan bau mulut. Juga merawat kesehatan gigi dan
gusi, dan membantu mencegah gigi berlubang, serta menjaga kekuatan gigi. Aroma
Siwak dan Daun Sirih membuat nafas segar dan tahan lama.
- Sasha Toothpaste Whitening
Varian pasta gigi
halal Sasha ini juga mengandung Serpihan
Asli Siwak, namun ditambah dengan Lemon dan Garam juga Whitening Active. Sasha
Pasta Gigi Halal Whitening ini juga sama untuk perawatan gigi dan gusi, namun
mempunyai fungsi ganda untuk membuat gigi tampak putih.
Oh ya, ada yang lebih penting
mengapa akhirnya saya menggunakan Sasha
Halal Toothpaste untuk menemani perjalanan hijrah saya. Utamanya karena
produk pasta gigi ini tidak mengandung alcohol maupun bahan yang berasal dari
hewan, jadi aman untuk digunakan sehari-hari.
Harus aman dong, karena pasta
gigi ini kan masuknya ke mulut, yang kadang secara nggak sengaja juga bisa
tertelan ke dalam perut. Jadi memastikan yang halal masuk ke tubuh itu buat
saya sekarang amat sangat penting sekali. Buat teman-teman yang ingin mencoba
produk pasta gigi halal dengan kandungan asli Siwak, Sasha sudah bisa dibeli
online dan offline, yang tersedia dalam dua varian dan ukuran, 65gr dan 150gr.
Dan untuk saat ini, saya masih
terus belajar untuk bisa terus di jalan Islam, memperbaiki diri dan iman.
Memilih produk halal itu salah satu jalannya. Semoga kita semua tetap dalam
lindungan Allah SWT, tetap dalam iman Islam dan istiqomah melakukan kebaikan.
Teman-teman yang ingin mencoba
produk Sasha, bisa cari infonya di sosial media Sasha Halal Toothpaste di;
Instagram : @SashaIndonesia FB: SashaPancaran Aura Islami
Terima kasih sudah membaca.
Instagram : @SashaIndonesia FB: SashaPancaran Aura Islami
Terima kasih sudah membaca.
Aamiin in sya Allah terus istiqomah menjadi lebih baik ya , Alhamdulillah ada Sasha yang pasti halal dan mengandung siwak asli :)
ReplyDeleteAamiin. Saya juga suka dan cocok dengan pasta gigi ini.
ReplyDeleteHijrah itu selain niat juga harus ada usaha ya nbak mel... minimal dengan bersiwak alhamdulillah ada Sasha pasta gigi dengan siwak asli proses hijrah Kita semua jadi lebih mudah
ReplyDeleteSemoga proses hijrah kita jadi proses yang benar dan sesuai dengan syariat ya mba. Semoga istiqomah selalu Mba Melly.....
ReplyDeleteMudah-mudahan kita selalu berproses untuk hijrah ya kak. Aku seneng banget pas tau ada pasta gigi dengan kandungan serpihan siwak, jadi mudah kita kan akhirnya kalau ingin menggunakan siwak. Karena udah ada yang praktis.
ReplyDeletePerlahan menjalani proses hijrah, salah satunya pelan2 mengganti produk2 konvensional ke produk berlogo halal mui, Alhamdulillah Sasha Halal Toothpaste sudah hadir di tengah2 kita ya, in syaa Allah jadi lebih memudahkan proses hijrah kita semua. Aamiin
ReplyDeletebismillah ya mbak, tetep istiqomah dan terus perbaiki diri. Alhamdulillah ada sasha yang membuat bersiwak jadi lebih praktis jadi kita bisa mudah mengikuti sunah rosul
ReplyDelete