Laman

Monday, 10 December 2018

5 Alasan Orang Indonesia Rajin Berolahraga


Saya selalu excited kalau ada undangan acara yang melibatkan pesertanya untuk bergerak atau mengikuti semua kegiatan yang ada di undangan acara, misal jika ada acara demo masak, peserta atau pengunjung yang datang diajak untuk masak atau sekedar mencicipi rasanya masakan itu bagaimana. Atau ketika ada opening sebuah cafĂ©, pengunjung juga diajak untuk meracik sendiri masakan atau menu-menu yang ada di sana, untuk sekedar tau bahan apa saja yang mereka sajikan untuk pelanggan mereka. Atau ketika sedang liputan event olah raga lari, kita sebagai blogger yang didaulat untuk meliput diajak serta untuk merasakan bagaimana rasanya berlari dengan para pelari professional. Jadi nggak sekedar melihat, membidik mereka dengan foto moment lalu menceritakannya di blog atau website pribadi. 

Tapi ya nggak semua acara atau event mau melibatkan peserta atau tamu undangan, karena biasanya kita sebagai tamu hanya menonton, mendengarkan, menyimak pemaparan dari narasumber, setelah itu pulang dan melahirkan tulisan yang kalau dipikir-pikir sampai rumah, suka bingung sendiri, sebenarnya apa yang tulis, mengertikah saya dengan apa yang mau saya tulis? Haha, saya pernah seperti ini.

Sejujurnya, ada beberapa event atau undangan acara yang pernah saya datangi, tapi dari awal sampai akhir acara saya tidak tau apa yang sedang dibicarakan narasumber atau apa yang diinginkan oleh si pengundang. Agak aneh ya saya bicara seperti ini, karena mungkin profesi saya bukan wartawan, melainkan blogger, yang sebenarnya ingin merasakan langsung setiap kegiatan yang belum pernah saya lakukan. Tapi ya, saya menikmati setiap momen datang ke sebuah acara untuk

Tapi memang setiap acara itu beda-beda segmen dan tujuannya. Dan saya senang banget pada 6 Desember 2018 lalu mengihadiri sebuah acara yang mengajak semua pesertanya untuk mengikuti seluruh rangkaian acara, dari mendengarkan dan mempraktekkan dan merasakan apa yang dipaparkan narasumber untuk mengajak semua masyarakat untuk hidup sehat.

Media Gathering – AIA Healthy Living Day 2018

Acara hari itu digelar di sebuah Club Olah Raga di daerah Epicentrum Kuningan, Elite Club Epicentrum, dalam acara Media Gathering – AIA Healthy Living Day 2018. Oh ya, ini pertama kalinya saya masuk ke Elite Club Epicentrum, pusat kebugaran yang ramai banget membernya, di sana kita disewakan loker dan alat untuk mandi setelah berolah raga oleh panitia penyelenggara. Tempatnya bersih dan rapih, jadi termotivasi buat daftar menjadi member. Hehe.

Hadir sebagai narasumber, ada Ibu Kathryn Monika Parapak (Head of Brand and Commmunication, PT AIA Financial), lalu ada dr. Raisa E. Djuanda M.Gizi, Sp.GK dan Mbak Laila Munaf, instruktur Zumba dan owner Sana Studio. Beliau-beliau ini sudah expert dibidangnya masing-masing, terutama Mbak Laila Munaf, melihat bentuk tubuhnya yang lincah menjadi instruktur Zumba dan terlihat tak ada lemaknya itu bikin saya pusing kepala pengen segera mengikuti gaya hidup sehatnya.


Karena selama ini saya termasuk orang yang malas berolah raga, paling sesekali melakukan gerakan senam (workout) melalui youtube. Itupun niatnya cuma buat ngecilin perut yang semakin membuncit karena makan nggak dikontrol dan kurang gerak. Dan jujur ini mulai mengkhawatirkan buat saya, jadi agak stress sendiri melihat perut yang buncit.

Di acara Media Gathering – AIA Healthy Day 2018 kemarin, kita mendapatkan fakta menarik mengenai tingkat kepuasan kepuasan masyarakat di Asia terhadap kesehatan. Dijelaskan oleh Ibu Monika, berdasarkan hasil riset AIA Healthy Index 2018, bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kesehatan di Asia mengalai penurunan dari 84% (2016) menjadi 81% (2018). Ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk sehat dengan cara menambah durasi untuk berolah raga semakin bertambah. Namun, tingkat kesadaran ini tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat. Sehingga sulit untuk mempertahankan diet sehatnya.

 Berikut 5 Alasan Orang Indonesia Melakukan Olahraga berdasarkan survey; 
  1.  Senang Melakukannya (57%)
  2. Menurunkan Berat Badan (49%) 
  3.  Memiliki Energi Lebih Besr (48%)
  4. Mengurangi Resiko Terkena Penyakit Kritis (45%)
  5. Hidup Lebih Lama (45%)

Di Indonesia sendiri, tingkat kepuasannya juga sama, mulai banyak masyarakat Indonesia yang rajin ikut kegiatan olah raga, seperti lari atau yang lainnya. Dan ini ditunjukkan dari skor AIA Healthy Index 2018, naik 3% dari tahun 2016. Tapi perlahan-lahan masyarakat Indonesia mulai memperhatikan kesehatannya. Dari index yang didapat, di tahun 2016 itu, sebanyak 30% masyarakat Indonesia berkeinginan untuk menurunkan berat badan. Namun aktivitas hidup sehat yang dijalankan ini menurun selama 4 minggu terakhir dari 4.0% di 2016 menjadi 3.6% di 2018. Dan ini merupakan yang terendah di Asia Pasifik.

Tapi, dari AIA Healthy Index 2018, ada banyak peningkatan terhadap kesadaran untuk hidup sehat, di antaranya:

  • Waktu atau kualitas tidur masyarakt Indonesia semakin membaik
  • Pandangan terhadap makanan sehat juga mulai berubah, dari survey yang dilakuan AIA, orang Indonesia mulai menganggap sebanyak 73% bahwa makanan sehat itu murah, tidak lagi mahal. Termasuk bahwa makanan sehat itu juga mudah didapat. Kalau dulu kita harus berpatokan terhadap 4 sehat 5 sempurna, sekarang tidak lagi seperti itu. Sekarang Pemerintah melalui Kemenkes mengajak masyarakat Indonesia untuk memperhatikan makanan dengan Gizi Seimbang. Hal ini juga untuk mengurangi stunting pada anak, dengan memperhatikan gizi seimbang, diharapkan generasi masa depan anak Indonesia punya kualitas kesehatan jauh lebih baik dari sekarang.
Selain mulai banyak perubahan, namun masyarakat Indonesia belum menyadari betapa pentingnya untuk medical check up ini. Hal ini terlihat dari survey, mengenai alokasi dana atau pemilihan biaya kesehatan orang Indonesia sebanyak 50% untuk membeli makanan sehat, 33% medical check up dan 5% untuk biaya olah raga. Kesadaran untuk medical check up ini masih rendah. Padahal menurut dr. Raisa, medical check up ini penting untuk mendeteksi lebih dini kemungkinan penyakit yang ada di badan kita.

Dan ini 5 alasan mengapa orang Indonesia tidak melakukan medical check up;
  • Merasa Sehat (52%) sehingga dirasa medical check up ini tidak begitu diperlukan.
  • Alasan Biaya (49%) mengganggap biaya medical checkup itu mahal.
  • Takut Dengan Hasil Check Up (26%) khawatir dengan hasilnya, jadi sebagian memilih untuk tidak tahu apa-apa.
  • Membutuhkan Banyak Waktu (23%) medical check up memang memerlukan waktu.
  • Yakin Tidak Memiliki Risiko Penyakit Kritis (10%) padahal, orang yang terlihat sehat belum tentu sehat.
Dari pemaparan yang dijelaskan Ibu Monika, ada banyak alasan akhirnya saya mulai sadar untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi pola hidup sehat, karena ternyata banyak olah raga saja nggak cukup, tapi harus diimbangi juga dengan mengonsumsi makanan sehat, dan makanan sehat itu nggak harus mahal, yang terpenting ada cukup gizi (seimbang).

Ini juga yang disampaikan oleh dr. Raisa, karena mengadopsi makanan sehat itu tidak sesulit yang dibayangkan, kita bisa memanfaatkan makanan yang tersedia di sekitar kita, yang paling awal adalah perbanyak makan sayur dan buah. Negara kita ini tanah yang subur, beragam macam sayuran dan buah-buahan tersedia dan murah. Karena dengan diet yang seimbang serta rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko obesitas, kanker, jantung, diabetes dan penyakit menular lainnya.


Menurut dokter, untuk dapat hidup sehat dan mendapatkan hasil yang maksimal, waktu yang diperlukan memang tidak sedikit, tidak cukup 1-2 bulan, tapi kita harus melakukan terus menerus. Sediakan waktu 30 menit setiap hari untuk melakukan gerakan olah raga.

Dan senangnya, di acara Media Gathering kemarin, kita semua diajak untuk melakukan Zumba bareng, yang sudah pasti dikomandani oleh Mbak Laila. Dan jujur, ini kedua kalinya saya mengiktui acara Zumba dengan instrutkurnya Mbak Laila Munaf, namun yang pertama dulu di acara lain, saya hanya melihat tidak diajak serta oleh panitia. Hehehe, dan kemarin saya bahagia, bisa tau gerakan-gerakan sederhana yang bisa dilakukan di rumah.

Sekitar kurang lebih 30 menit, gerakan Zumba yang awalnya sedikit berat diikuti karena kecepatannya perubahan gerakannya lumayan bikin bingung. Namun, lama-lama mulai enjoy. Dan rasanya ingin setiap hari bisa seperti itu, Zumba di kelasnya Mbak Laila.


Anyway, terima kasih banyak buat AIA, dari penjelasan mengenai AIA Healthy Index di AIA Healthy Living Day kemarin itu, semangat sehat saya mulai membara lagi. Kalau selama ini cuek dengan olah raga, sekarang walaupun masih di rumah saja, saya mulai rutin untuk terus melakukan gerakan-gerakan olah raga. AIA sendiri merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan merupakan dari anak perusahaan AIA Group. Selain menawarkan asuransi jiwa dan termasuk asuransi yang mengadopsi prinsip syariah, AIA juga menawarkan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, dan berbagai asuransi lainnya.

Buat teman-teman yang ingin tau banyak tentang AIA, silahkan mengikuti Media Sosialnya di
Facebook: https://www.facebook.com/AIAIndonesia/ atau di Instagramnya @AIAIndonesia

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih - @melfeyadin