Saya selalu excited kalau ada
undangan acara yang melibatkan pesertanya untuk bergerak atau mengikuti semua
kegiatan yang ada di undangan acara, misal jika ada acara demo masak, peserta
atau pengunjung yang datang diajak untuk masak atau sekedar mencicipi rasanya
masakan itu bagaimana. Atau ketika ada opening sebuah café, pengunjung juga
diajak untuk meracik sendiri masakan atau menu-menu yang ada di sana, untuk sekedar
tau bahan apa saja yang mereka sajikan untuk pelanggan mereka. Atau ketika
sedang liputan event olah raga lari, kita sebagai blogger yang didaulat untuk
meliput diajak serta untuk merasakan bagaimana rasanya berlari dengan para
pelari professional. Jadi nggak sekedar melihat, membidik mereka dengan foto
moment lalu menceritakannya di blog atau website pribadi.
Tapi ya nggak semua acara atau
event mau melibatkan peserta atau tamu undangan, karena biasanya kita sebagai
tamu hanya menonton, mendengarkan, menyimak pemaparan dari narasumber, setelah
itu pulang dan melahirkan tulisan yang kalau dipikir-pikir sampai rumah, suka
bingung sendiri, sebenarnya apa yang tulis, mengertikah saya dengan apa yang
mau saya tulis? Haha, saya pernah seperti ini.
Sejujurnya, ada beberapa event
atau undangan acara yang pernah saya datangi, tapi dari awal sampai akhir acara
saya tidak tau apa yang sedang dibicarakan narasumber atau apa yang diinginkan
oleh si pengundang. Agak aneh ya saya bicara seperti ini, karena mungkin
profesi saya bukan wartawan, melainkan blogger, yang sebenarnya ingin merasakan
langsung setiap kegiatan yang belum pernah saya lakukan. Tapi ya, saya
menikmati setiap momen datang ke sebuah acara untuk
Tapi memang setiap acara itu
beda-beda segmen dan tujuannya. Dan saya senang banget pada 6 Desember 2018 lalu
mengihadiri sebuah acara yang mengajak semua pesertanya untuk mengikuti seluruh
rangkaian acara, dari mendengarkan dan mempraktekkan dan merasakan apa yang
dipaparkan narasumber untuk mengajak semua masyarakat untuk hidup sehat.
Media Gathering – AIA Healthy Living Day 2018
Acara hari itu digelar di sebuah
Club Olah Raga di daerah Epicentrum Kuningan, Elite Club Epicentrum, dalam
acara Media Gathering – AIA Healthy Living Day 2018. Oh ya, ini pertama kalinya
saya masuk ke Elite Club Epicentrum, pusat kebugaran yang ramai banget
membernya, di sana kita disewakan loker dan alat untuk mandi setelah berolah
raga oleh panitia penyelenggara. Tempatnya bersih dan rapih, jadi termotivasi
buat daftar menjadi member. Hehe.
Hadir sebagai narasumber, ada Ibu
Kathryn Monika Parapak (Head of Brand and Commmunication, PT AIA Financial),
lalu ada dr. Raisa E. Djuanda M.Gizi, Sp.GK dan Mbak Laila Munaf, instruktur Zumba
dan owner Sana Studio. Beliau-beliau ini sudah expert dibidangnya
masing-masing, terutama Mbak Laila Munaf, melihat bentuk tubuhnya yang lincah
menjadi instruktur Zumba dan terlihat tak ada lemaknya itu bikin saya pusing
kepala pengen segera mengikuti gaya hidup sehatnya.
Karena selama ini saya termasuk
orang yang malas berolah raga, paling sesekali melakukan gerakan senam
(workout) melalui youtube. Itupun niatnya cuma buat ngecilin perut yang semakin
membuncit karena makan nggak dikontrol dan kurang gerak. Dan jujur ini mulai
mengkhawatirkan buat saya, jadi agak stress sendiri melihat perut yang buncit.
Di acara Media Gathering – AIA Healthy
Day 2018 kemarin, kita mendapatkan fakta menarik mengenai tingkat kepuasan
kepuasan masyarakat di Asia terhadap kesehatan. Dijelaskan oleh Ibu Monika,
berdasarkan hasil riset AIA Healthy Index 2018, bahwa tingkat kepuasan masyarakat
terhadap kesehatan di Asia mengalai penurunan dari 84% (2016) menjadi 81% (2018).
Ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk sehat dengan cara
menambah durasi untuk berolah raga semakin bertambah. Namun, tingkat kesadaran
ini tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat. Sehingga sulit untuk
mempertahankan diet sehatnya.
Berikut 5 Alasan Orang Indonesia Melakukan Olahraga berdasarkan survey;
Berikut 5 Alasan Orang Indonesia Melakukan Olahraga berdasarkan survey;
- Senang Melakukannya (57%)
- Menurunkan Berat Badan (49%)
- Memiliki Energi Lebih Besr (48%)
- Mengurangi Resiko Terkena Penyakit Kritis (45%)
- Hidup Lebih Lama (45%)
Di Indonesia sendiri, tingkat kepuasannya juga sama, mulai banyak masyarakat Indonesia yang rajin ikut kegiatan olah raga, seperti lari atau yang lainnya. Dan ini ditunjukkan dari skor AIA Healthy Index 2018, naik 3% dari tahun 2016. Tapi perlahan-lahan masyarakat Indonesia mulai memperhatikan kesehatannya. Dari index yang didapat, di tahun 2016 itu, sebanyak 30% masyarakat Indonesia berkeinginan untuk menurunkan berat badan. Namun aktivitas hidup sehat yang dijalankan ini menurun selama 4 minggu terakhir dari 4.0% di 2016 menjadi 3.6% di 2018. Dan ini merupakan yang terendah di Asia Pasifik.
Tapi, dari AIA Healthy Index
2018, ada banyak peningkatan terhadap kesadaran untuk hidup sehat, di
antaranya:
- Waktu atau kualitas tidur masyarakt Indonesia semakin membaik
- Pandangan terhadap makanan sehat juga mulai berubah, dari survey yang dilakuan AIA, orang Indonesia mulai menganggap sebanyak 73% bahwa makanan sehat itu murah, tidak lagi mahal. Termasuk bahwa makanan sehat itu juga mudah didapat. Kalau dulu kita harus berpatokan terhadap 4 sehat 5 sempurna, sekarang tidak lagi seperti itu. Sekarang Pemerintah melalui Kemenkes mengajak masyarakat Indonesia untuk memperhatikan makanan dengan Gizi Seimbang. Hal ini juga untuk mengurangi stunting pada anak, dengan memperhatikan gizi seimbang, diharapkan generasi masa depan anak Indonesia punya kualitas kesehatan jauh lebih baik dari sekarang.
Selain mulai banyak perubahan,
namun masyarakat Indonesia belum menyadari betapa pentingnya untuk medical
check up ini. Hal ini terlihat dari survey, mengenai alokasi dana atau
pemilihan biaya kesehatan orang Indonesia sebanyak 50% untuk membeli makanan
sehat, 33% medical check up dan 5% untuk biaya olah raga. Kesadaran untuk
medical check up ini masih rendah. Padahal menurut dr. Raisa, medical check up
ini penting untuk mendeteksi lebih dini kemungkinan penyakit yang ada di badan
kita.
Dan ini 5 alasan mengapa orang
Indonesia tidak melakukan medical check up;
- Merasa Sehat (52%) sehingga dirasa medical check up ini tidak begitu diperlukan.
- Alasan Biaya (49%) mengganggap biaya medical checkup itu mahal.
- Takut Dengan Hasil Check Up (26%) khawatir dengan hasilnya, jadi sebagian memilih untuk tidak tahu apa-apa.
- Membutuhkan Banyak Waktu (23%) medical check up memang memerlukan waktu.
- Yakin Tidak Memiliki Risiko Penyakit Kritis (10%) padahal, orang yang terlihat sehat belum tentu sehat.
Dari pemaparan yang dijelaskan
Ibu Monika, ada banyak alasan akhirnya saya mulai sadar untuk lebih
memperhatikan dan meningkatkan lagi pola hidup sehat, karena ternyata banyak
olah raga saja nggak cukup, tapi harus diimbangi juga dengan mengonsumsi
makanan sehat, dan makanan sehat itu nggak harus mahal, yang terpenting ada
cukup gizi (seimbang).
Ini juga yang disampaikan oleh
dr. Raisa, karena mengadopsi makanan sehat itu tidak sesulit yang dibayangkan,
kita bisa memanfaatkan makanan yang tersedia di sekitar kita, yang paling awal
adalah perbanyak makan sayur dan buah. Negara kita ini tanah yang subur,
beragam macam sayuran dan buah-buahan tersedia dan murah. Karena dengan diet
yang seimbang serta rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko
obesitas, kanker, jantung, diabetes dan penyakit menular lainnya.
Menurut dokter, untuk dapat hidup
sehat dan mendapatkan hasil yang maksimal, waktu yang diperlukan memang tidak
sedikit, tidak cukup 1-2 bulan, tapi kita harus melakukan terus menerus.
Sediakan waktu 30 menit setiap hari untuk melakukan gerakan olah raga.
Dan senangnya, di acara Media
Gathering kemarin, kita semua diajak untuk melakukan Zumba bareng, yang sudah
pasti dikomandani oleh Mbak Laila. Dan jujur, ini kedua kalinya saya mengiktui
acara Zumba dengan instrutkurnya Mbak Laila Munaf, namun yang pertama dulu di
acara lain, saya hanya melihat tidak diajak serta oleh panitia. Hehehe, dan
kemarin saya bahagia, bisa tau gerakan-gerakan sederhana yang bisa dilakukan di
rumah.
Sekitar kurang lebih 30 menit,
gerakan Zumba yang awalnya sedikit berat diikuti karena kecepatannya perubahan
gerakannya lumayan bikin bingung. Namun, lama-lama mulai enjoy. Dan rasanya
ingin setiap hari bisa seperti itu, Zumba di kelasnya Mbak Laila.
Anyway, terima kasih banyak buat
AIA, dari penjelasan mengenai AIA Healthy Index di AIA Healthy Living Day
kemarin itu, semangat sehat saya mulai membara lagi. Kalau selama ini cuek
dengan olah raga, sekarang walaupun masih di rumah saja, saya mulai rutin untuk
terus melakukan gerakan-gerakan olah raga. AIA sendiri merupakan salah satu
perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan terdaftar di OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) dan merupakan dari anak perusahaan AIA Group. Selain menawarkan
asuransi jiwa dan termasuk asuransi yang mengadopsi prinsip syariah, AIA juga
menawarkan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, dan berbagai asuransi
lainnya.
Buat teman-teman yang ingin tau
banyak tentang AIA, silahkan mengikuti Media Sosialnya di
Facebook: https://www.facebook.com/AIAIndonesia/
atau di Instagramnya @AIAIndonesia
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih - @melfeyadin