"Tantaaaa, I love youuu!" Begitulah teriak saya saat tiba-tiba lampu di dalam bioskop menyala dan tiga orang pemain film yang baru saja kami tonton muncul di depan layar sambil menyapa hangat semua penonton yang hadir sore hari itu (27/10) di teater 21 Blok M Square. Sontak semua orang terdiam saat saya berteriak seperti itu lalu tertawa. Hahaha. Sebenarnya itu reflek saja, tanpa sengaja, lah wong saya nggak ngefans-ngefans amat kok ya sama Tanta Ginting ini hihihi.
Iseng ikut kuis di webs MNC Picture hehe |
Filmnya 3 dara 2 ini sangat sederhana tapi sarat pesan untuk kehidupan orang yang sudah berumah tangga, akan menikah, tentang kerjaan dan bagaimana kita menghadapi suatu masalah.
Awalnya saya nggak begitu tertarik buat nonton film 3 Dara 2, apalagi filmnya yang pertama juga belum pernah saya tonton, bagaiman ceritanya, sinopsisnya seperti apa juga nggak begitu saya perhatikan, namun ketika diajak untuk nonton, saya ya hayuu aja. Apalagi kemarin nonton barengnya bersama teman-teman blogger di Hari Blogger Nasional. Jadi berasa merayakan Hari Blogger.
Kami nonton dengan jadwal pukul 3 sore, dengan durasi 1,5 jam selesainya sekitar pukul 16.30 an. Sebentar tapi sangat menghibur banget ternyata. Karena setelah keluar dari bioskop, rasanya fresh aja, apalagi sempat beberapa hari kemarin saya ngeluh, ngeluh karena diburu banyak kerjaan.
"Kerja itu harus ikhlas, lebih baik capek karena kerjaan, bukan capek karena nggak ada kerjaan" Jentu. (3 Dara 2)
Baiklah, saya mau sedikit review Film 3 Dara 2 yang sudah saya tonton kemarin, harap maklum kalau reviewnya nggak sesuai ekspetasi, karena saya memang jarang nonton film, tapi ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya lihat dan rasakan. Kalau ada spoiler-spoiler dikit, anggap aja bonus hehe. Dan sempat ketinggalan nonton beberapa menit karena keterlambatan pemberian tiket dari pic yang datangnya juga terlambat, tapi nggak masalah, karena scene-scene awal itu nggak mengurangi jalan cerita.
Review 3 Dara 2
Film yang disutradari Monti Tiwa ini bergenre drama komedi romantis, dan merupakan sekuel dari Film 3 Dara, sudah tayang di bioskop sejak 25 Oktober lalu 2018. Sinopsis singkat yang baca setelah menonton filmnya seperti ini;
Film 3 Dara 2 ini bercerita tentang keluarga kecil dari Grace (Ovi Dian) dan Jay (Adipati Dolken) dan juga keluarga harmonis lainnya, Richard (Tantan Ginting) dan Kasih (Rania Putri) juga Afandi (Tora Sudira) dan Aniek (Fanny Fabriana).
Selain ke enam pemain utama tersebut, ada juga Cut Mini yang berperan sebagai Eyang Putri, Ibunya Aniek, Pak Bowo (Dwi Sasono) pengusaha Agrobisnis, Jentu ( Soleh Salihun) asisten pribadinya Eyang Putri, yang menyebalkan dan sok berkuasa, juga Dr. Winny (Rianti Cartwright).
Dalam kehidupan berutamah tangga, Affandi, Jay dan Richard ini seakan terkena kutukan karena terlalu meremehkan pekerjaan perempuan, khususnya ibu rumah tangga. Sehingga ketika mereka sedang ingin membangun bisnis, dan tergiur untuk berinvestasi, tanpa melibatkan pasangan-pasangan mereka untuk berdiskusi dulu , apakah investasinya ini layak atau tidak.
Investasi mereka tersebut malah membuat mereka bangkrut. Dan saya lupa berapa milyar yang mereka keluarkan untuk investasi di bidang agrobisnis dengan Pak Bowo. Semua properti milik mereka akhirnya di sita oleh Bank, dan mereka terpaksa menumpang di rumah Eyang Putri untuk sementara waktu, sampai Pak Bowo yang diduga membawa kabur uang mereka ditemukan.
Nah, di sinilah jalan ceritanya dimulai. Tapi nggak mau spoiler deh ya, proses pencarian uang yang sudah diinvestasikan ke Pak Bowo ini yang mengocok perut, terutama di bagian-bagian mereka berhadapan dengan Jentu, asisten pribadi Eyang Putri (Cut Mini).
Karena saya nggak nonton 3 Dara di versi pertama, saya nggak begitu cerita awalnya bagaimana. Tapi agak lucu ketika menyadari bahwa Kasih itu anaknya Aniek dan Affandi. Berasa janggal, karena Aniek itu masih muda banget, seperti nggak yakin kok sudah punya anak segede Kasih haha. Tapi, ya namanya juga film. Sah-sah aja ya mau berperan umur berapa, tua maupun muda.
Dan ngeselinnya mengapa ada Jentu, yang menjadi pemeran antagonis di sini, tapi walaupun begitu, apa yang dikatakan Jentu ini banyak benarnya. Contohnya saat ia memberi nasihat kepada Affandi, Jay dan Richard ketika mereka diberi hukuman karena selalu membuat masalah.
Belum selesai menyelesaikan satu masalah, sudah membuat masalah kembali. Mereka tidak berpikir masak-masak saat memutuskan sesuatu, ide-ide yang mereka keluarkan ketika mencari solusi dari satu masalah, justru menjadi boomerang mereka sendiri. "Ketika ada masalah bukan berarti kita juga harus menimbun masalah" Begitu keluh Aniek saat curhat mengapa keluarga mereka terus-terusan ditimpa masalah yang diperbuat oleh suami-suami mereka.
-
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih - @melfeyadin