Laman

Saturday, 6 October 2018

Atasi Stunting KPPA dan FOI Luncurkan Kampung Anak Sejahtera


Masih banyak sekali anak-anak di Indonesia yang kekurangan gizi hingga bahkan mengalami yang namanya gizi buruk atau yang disebut stunting. Stunting ini bisa terjadi sejak janin masih dalam kandungan hingga terlihat saat anak usia dua tahun.

Banyaknya kasus tentang stunting di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang jauh lokasinya dari kota-kota besar, di pelosok-pelosok nan jauh yang kurangnya akses pada makanan bergizi, juga kurangnya akses pada sanitasi dan air yang bersih. Membuat pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk mengatasi permasalahan ini. Tapi ternyata tak hanya di daerah-daerah saja masalah stunting ini ditemui, karena faktanya prevalensi stunting di Indonesia itu mencapai angka 29.9 %. Angka ini didapat berdasarkan data Pemantau Status Gizi (PSG) Kemenkes tahun 2018.
Belum lagi WHO menyebutkan bahwa kondisi kesehatan masyarakat Indonesia itu tergolong kronis, hal ini disebabkan karena angka prevalensi stunting yang lebih dari 20%. Dan Indonesia termasuk dalam prevalensi ke lima terbesar di dunia. Memprihatinkan bukan?
Stunting ini sendiri merupakan kondisi gizi buruk yang ditandai dengan tubuh kecil atau pendek. Jika melihat postur tubuh orang-orang Indonesia yang pendek-pendek, kemungkinan besar ini disebabkan karena stunting. Apalagi jika dilihat dari efek lain yang ditimbulkan oleh stunting ini. Seperti terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, juga gangguan metabolise tubuh.

Jika tidak ditangani sejak dini, dicari solusinya untuk mengurangi stunting pada anak-anak Indonesia ini, jangka panjangnya akan berdampak menurunnya kemampuan kognitif dan juga belajar. Dan kita tau masa depan Indonesia ada pada anak-anak ini. Jika kecerdasannya terganggu akibat dari masalah stunting ini, bukan nggak mungkin, Indonesia juga dalam masalah besar. Dan Stunting ini memang masalah besar yang harus segera dibantu penyelesaiannya. Solusinya seperti apa.


Selain masalah kecerdasan, stunting ini juga mengakibatkan dampak jangka panjang pada masalah kesehatan pada anak. Anak-anak ini akan mudah terserang penyakit karena kekebalan tubuh mereka akan menurun. Lalu resiko-resiko lain seperti resiko tinggi diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, serta disabilitas di usia tua. Semua dampak yang diakibatkan dari stunting itu pastinya akan menurunkan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia, produktivitas, juga daya saing bangsa. 

Ada beberapa faktor penyebab stunting pada anak, di antaranya; praktek pengasuhan yang tidak baik; terbatasnya layanan kesehatan, termasuk pada layanan anc (anter-natal-care), post natal dan pembelajaran dini yang berkualitas; kurangnya akses pada makanan bergizi juga akses air bersih.

Salah satu upaya yang sudah digerakkan oleh pemerintah melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI yang bekerja sama dengan FoodBank Indonesia (FOI) dalam mengatasi masalah stunting ini adalah dengan mewujudkan dan meluncurkan program Kampung Anak Sejahtera di Desa Cibatok 2, Cibungbulang Kabupaten Bogor pada Senin (1/10) yang lalu, di Balai Desa Cibatok.


Dalam acara launching Program Kampung Anak Sejahtera dan Pelatihan Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak  di Desa Cibatok Dua hari itu dihadiri langsung oleh Founder of FoodBank Indonesia, Bapak Hendro Utomo, Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB, Ibu Dr. Ir. Sri Anna Marliyati. Juga staf pemerintahan setempat, Kepala Desa Cibatok Dua, Bapak Abdurrohin, S.IP, Camat Cibungbulang, Bapak Yudi Nurzaman, Secretaris Dinas PPPA Kab. Bogor Bapak Chaerudin, juga Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Drs. Hendra Jamal, M.S.

Dipilihnya Desa Cibatok Dua menjadi lokasi program Kampung Anak Sejahtera karena kesehatan menjadi salah satu permasalahan yang harus segera dituntaskan. Program KAS ini sendiri merupakan progam kolaborasi antara KPPAI dan FOI yang berfokus pada pemenuhan hak anak terutama yang berada pada klaster II indiakator Lembaga Konsultasi bagi orang tua/keluarga, dan klaster III indikator Prevalensi Gizi.


Dalam program Kampung Anak Sejahtera ini, ruang lingkup yang ingin dijangkau meliputi anak, keluarga, hingga ke level RT/RW. Dengan  tujuan untuk membentuk kampung yang sejahtera dalam memenuhi kebutuhan pangan anak dan juga untuk edukasi kepada keluarga tentang pemahaman hak gizi anak. 

Pendekatan yang dilakukan oleh KPPAI dan FOI yang digunakan dalam program Kampung Anak Sejahtera ini adalah pendekatan humanitarian atau kemanusian. Masyarakat diedukasi tentang masalah gizi dan stunting, yang penyelesaiannya tidak hanya berfokus pada masalah medis saja, tetapi lebih kepada penanganan pada manusianya. Seperti mengubah pola pikir dan kebiasaan kebiasaan buruk lainnya. Pendekatan ini juga dilakukan dengan cara pendekatan secara psikologis, sosial budaya dan ekonomi. Berbicara masalah ekonomi, untuk penuntasan masalah gizi buruk harus diawali juga dengan masalah ekonomi. Karena ekonomi yang baik dapat memperbaiki sektor lainnya juga. Sumber daya manusianya juga harus diperkuat. 

Makanan apa saja yang bisa diberikan kepada keluarga, ini sangat perlu diperhatikan dan atur masalah gizinya. Harus memenuhi standar B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Dengan adanya Kampung Anak Sejahtera ini diharapkan angka stunting di Indonesia akan menurun. Desa Cibatok Dua yang ada di Bogor diharapkan juga bisa menjadi contoh dalam program KAS ini. Nantinya jika berhasil, akan dibuat juga program-program serupa di daerah lainnya.

Karena harapan terbesar KPPAI dan FOI mewujudkan Kampung Anak Sejahtera ini adalah semakin luas dan terbukanya akses pangan serta kesehatan anak melalui penguatan peran keluarga terhadap anak-anak.

33 comments:

  1. Stunting ini memang harusnya jadi isu pokok di setiap elemen masyarakat, mulai dari keluarga ini, keluarga besar, perangkat desa, sekolah. Nggak bisa cuma ortu aja yg mikirin tumbuh kembang anak, semua masyarakat harus terlibat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mbak, dan solusinya itu harus dimulai dr keluarga dan org2 terdekat. Tp kepedulian kita terhadap sesama juga penting utk mengurangi tingkat prevalensi stunting ini.

      Delete
  2. wah semoga program kampung anak sejahtera di kampung cibungbulang berhasil, sehingga segera diadakan di daerah lainnya. Karena sepertinya kebanyakan masyarakat belum memahami akan efek stunting ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, dan ini nanti akan jadi contoh utk program KAS di daerah lainnya klo di Cibatok berhasil.

      Delete
  3. foto melly lagi megang terong mana ya kok gak diupload hehehe kabuuuuuur. Semoga msyarakat desa cibatok 2 bisa menangani kasus stunting ya

    ReplyDelete
  4. Sekarang pemerintah emang lagi giat-giatnya ngurangin angka stunting dan meningkatkan asupan gizi di masyarakat ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak, ayo kita bantu bersama2 pemerintah

      Delete
  5. semoga programnya berhasil mbak dan memberika dampak yang terbaik yh mbaj

    ReplyDelete
  6. Stunting ini memang sudah jadi isu nasional ya. Soalnya beberapa perusahaan besar nasional bahkan internasional di bidang pangan juga angkat isu ini dan bikin program sosial masyarakat ke banyak desa di Indonesia. LSM tempat saya kerja jadi salah satu mitranya di daerah Jabar.

    ReplyDelete
  7. Semoga stunting di Indonesia lekas menyurut ya Mba Mel, akan kesadaran dari calon bunda-bunda untuk memenuhi gizi yang pas dan seimbang. Aku pun sedang belajar demikian.

    ReplyDelete
  8. Bahaya stunting jaman sekarang emang ngeri banget ya, semoga kedepan stunting bisa segera dicegah di Indonesia dan makin banyak lagi kampung anak sejahtera di wilayah lain

    ReplyDelete
  9. Kampung anak Sejahtera ini semoga slalu tetap ada di berbagai tempat di Indonesia ya. Soalnya kampanye ini wajib disosialisasikan agar banyak yang terhindar :)

    ReplyDelete
  10. Stunting lagi jadi kisu yang populer sekarang ini ya mbak. Asupan gizi seimbang di masa 1000 hari pertama kehidupan harus jadi titik fokus pencegahan stunting. Senengnya kalo ada sosialisasi tentang stunting dan berdirinya kampung sejahtera yg tersebar di pelosok juga ya.

    ReplyDelete
  11. Semoga makin banyak Kampung Anak Sejahtera ya dan anak2 kita jauh2 dari stunting. Mulai persiapan dr diri kita sendiri apalagi saat masa perkembangan janin

    ReplyDelete
  12. Program yg bagus untuk digalakkan di tiap POSYANDU, di wilayah bunda seringkali ada penyuluhan utk gizi anak.

    ReplyDelete
  13. Program kampung anak sejahtera ini bagus banget, selain mengatasi masalah stunting tentunya juga membuat para ibu di daerah terpencil jadi lebh perhatian dengan masalah gizi anak-anak

    ReplyDelete
  14. Iya, semoga pemerintah bisa segera mengatasi masalah stunting pada anak2 ini krn mereka harapan masa depan bangsa kita

    ReplyDelete
  15. Programnya bagus banget mba, semiga ibu-ibu jadi lebih sadar untuk memberikan asupan nutrisi terbaik untuk buah hati

    ReplyDelete
  16. Keren nih KPPA. Terjun langsung ke kampung2 untuk ikut atasi masalah stunting pada anak.

    ReplyDelete
  17. I really like this program! Semoga KAS bisa jalan terus dan bawa manfaat nyata di lapangan yaaa

    ReplyDelete
  18. Baca tentang stuntuing lagi, jadi ngerasa ketampar lagi. Semoga pola asuhku terhadap anak2 sudah benar. Jadi ngeri bayangin stunting. :(
    Btw, programnya KPPA bagus banget nih. Semoga ke semua daerah bisa terjangkau supaya banyak yang aware.

    ReplyDelete
  19. Stunting atau gizi buruk ini bakalan jadi resiko besar bagi bangsa kalau tidak teratasi mulai sekarang. Langkah edukasi melalui pembuatan kampung anak sejahtera ini bagus sekali. Satu langkah nyata untuk memberikan sumbang sih pada bangsa.

    ReplyDelete
  20. Sedih yaa...kalau lihat anak kekurangan gizi.
    Dan itu terjadi gak jauh-jauh dari lingkungan kita sendiri ternyata.

    Mari...bantu dari lingkaran terkecil di sekitar keluarga dan rumah kita, agar generasi Indonesia bebas stunting.

    ReplyDelete
  21. Bagus ini Mbak kegiatannya. Sebenarnya aku tuh berharap banet di lingkungan RT atau RW ku nih ya paling gak sebulan sekali bidan desa atau tenaga kesehatan ikutan ngumpul kemudian ngasih penyuluhan tentang stunting ini. Sayang, nggak ada tuh yang kayak gitu. Padahal kan mereka bisa jadi tangan panjang pemerintah kan.

    ReplyDelete
  22. Sedih banget masih banyak anak Indonesia yang stunting ��. Semoga kelak, generasi Indonesia tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan bebas stunting, amiiin ��

    ReplyDelete
  23. Programnya keren, mudah-mudahan menjangkau lebih banyak pelosok daerah

    ReplyDelete
  24. Ternyata stunting cukup memprihatinkan dinegara kita ya.

    Sudah selayaknya kita sebagai blogger ikut membantu menyebarkan informasi ini dan membantu memberikan edukasi dimulai dari lingkungan terdekat kita.

    Sekecil apa pun kontribusi kita, aku percaya itu amat berarti, Insya Allah.


    ReplyDelete
  25. Harusnya event gini ada banyak di daerah lain juga ya Mel stunting itu jadi momok di vanyak daerah lo

    ReplyDelete
  26. Stunting ini memang jadi masalah serius terlebih di daerah terpencil. Edukasi masyarakat untuk 1000 hari kehidupan masih belum merata. Semoga Indonesia terbebas dari stunting.

    ReplyDelete
  27. That's why aku juga jungkir balik klo soal ngasi makan anak. Si Razqa sering GTM huhu

    ReplyDelete
  28. anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa.. kalau banyak stunting, kurang sehat, bagaimana nanti negara kita ya? semoga programnya semakin meluas ke seluruh pelosok tanah air. aamiin YRA.

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin