Laman

Tuesday, 25 September 2018

Melihat Atraksi Seni Budaya Melayu di Festival Bahari Kepri


Setelah dihitung-hitung, Kepulauan Riau memiliki banyak sekali festival yang masuk dalam Calendar of Event top 100 Wonderfull Indonesia. Salah satunya Festival Bahari Kepri yang digelar bulan September ini, tepatnya dari tanggal 15-23 September, yang dipusatkan di Tanjung Pinang.
Selain Festival Bahari Kepri, ada festival-festival lain yang juga ramai dan ditunggu-tunggu wisatawan. Ada Batam International Culture Carnival, Bintan Triathlon, Festival Pulau Penyengat, Festival bahari kepri, Tour de Bintan, dan Kenduri Seni Melayu

Kepulauan Riau ini memang menyimpan banyak sekali potensi wisata yang siap menjadi wisata andalan Indonesia. Selain menampilkan keindahan yang ada, keunggulan lainnya adalah, letaknya yang memudahkan wisatawan dari luar negeri untuk mengunjungi Kepulauan Riau, seperti Batam, Tanjung Pinang dan Bintan, jarak dari Singapore dan Malaysia yang bisa ditempuh hanya dengan menggunakan Kapal Ferry ini menjadi nilai plus bagi wisatawan.
Festival Bahari Kepri menjadi ajang promosi pariwisata Kepulauan Riau, karena di sini banyak sekali menampilkan atraksi-atraksi seni dan budaya di Kepulauan Riau. Ada banyak permainan tradisional juga yang bisa dinikmati wisatawan di Festival Bahari Kepri, festival bahari paling meriah di Indonesia. Adanya Festival Bahari Kepri ini, event ini menjadi semangat menjadikan Kepulauan Riau sebagai pintu gerbang Wisata Bahari Indonesia. Mengapa? Karena 90% Propinsi Kepulauan Riau ini adalah perairan yang dikelilingi lautan.

Lihat saja, beragam kegiatan bisa kita temui di Festival Bahari Kepri 2018. Di antaranya; permainan tradisional Jong, atau yang dikenal dengan Lomba Jong, permainan yang sering dimainkan oleh masyarakat Kepri. Yakni lomba memacu perahu mini tanpa pengemudi. Lomba Jong dalam Festival Bahari Kepri ini sudah menjadi agenda tahunan karena banyak sekali peminatnya. Pada Festival Bahari Kepri tahun ini, Lomba Jong diadakan di Pantai Tanjung Siambang Dompak.


Selain menghadirkan Lomba Jong sebagai upaya untuk melestarikan permainan tradisional masyarakat Kepri. Dalam gelaran Festival Bahari Kepri ini ada juga Jetsky Exhibition yang diikuti oleh beberapa negara, seperti Taiwan, Singapore, Malaysia, China dan tentunya dari Indonesia juga. 

Atraksi Jetski dari peserta-peserta Jetski Exhibition digelar tanggal 22 September lalu. Dan melakukan Fun Tour menikmati keindahan Kepri dengan melintasi Perairan  Sungai Carang, Pulau Dompak, sambil menikmati Hutan Mangrove, yang ekosistemnya masih terjaga dengan baik. 

Yang menarik lagi, dalam gelaran Festival Bahari Kepri ini ada ada Moon Cake Festival atau Pesta Kuliner yang digelar di Jalan Merdeka Kota Tanjung Pinang, acara ini dibuka langsung oleh Walikota Tanjung Pinang, Bapak H. Syahrul. Moon Cake Festival ini merupakan tradisi masyarakat Tionghoa sejak jaman dulu. Diadakannya Moon Cake Festival dalam Festival Bahari Kepri ini diharapkan bisa membuat generasi muda untuk lebih mengenal tradisi budaya yang sudah ada, dan ikut melestarikannya juga. Karena ada banyak sekali makanan khas daerah yang bisa kita cicipi di sini. Selain itu, beragam kesenian juga ditampilkan untuk meramaikan.

Dan untuk melestarikan budaya Melayu, diadakan pula Festival Gurindam 12. Kita tau, Tanjung Pinang punya sebutan sebagai Kota Gurindam Negeri Pantun. Bukan tanpa alasan Tanjung Pinang yang menjadi pusat lokasi Festival Bahari Kepri ini mendapatkan slogan seperti itu. Karena dari sinilah lahir Gurindam atau puisi dan Pantun yang berpasal. Adalah Raja Ali, seorang sastrawan dan pahlawan nasional yang berasal dari Pulau Penyengat yang berhasil menjadi pembaharu sastra pada jamannya. Hasil karyanya disebut Gurindam 12 karena puisi-puisi yang dia tulis berpasal.

1 comment:

Terima Kasih - @melfeyadin