Sebenarnya ini sudah lama banget, sejak saya nggak pernah lagi menuliskan tentang kanker payudara. Dan sepertinya saya memang jarang untuk menceritakan tentang kanker payudara di blog saya. Apa saya harus memulainya lagi? Kembali ke dokter? Dan bertanya, sudah sehebat apa sel-sel jahat itu berdiam di tubuh saya? Lalu, membuat ceritanya seperti jurnal. Tapi...
Oke, sebelum itu terjadi, dada saya kemarin
hampir sesak, ketika mengetahui seberapa banyak biaya yang diharus dikeluarkan
untuk melawan kanker-kanker itu dengan perawatan dan pengobatan khusus yang
akan saya bahas di postingan ini. Setelah mengikuti Media Edukasi di Hotel
Westin II Juli 2018 lalu, atas undangan dari Roche Indonesia melalui Komunitas Indonesian
Social Blogpreneur.
Jadi, hari itu Roche Indonesia mengumumkan bahwa Trastuzumab Subkutan sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 23 Mei 2018, dan saat ini sudah tersedia di Indonesia sebagai formula obat yang digunakan untuk penatalaksanaa kanker payudara HER2-positif. Dampak pengobatan dengan Trastuzumab Subkutan ini dapat meningkatkan kembali tingkat kelangsungan hidup seseorang yang menderita kanker payudara, serta menurunkan resiko kanker ini kambuh lagi.
Jadi, hari itu Roche Indonesia mengumumkan bahwa Trastuzumab Subkutan sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 23 Mei 2018, dan saat ini sudah tersedia di Indonesia sebagai formula obat yang digunakan untuk penatalaksanaa kanker payudara HER2-positif. Dampak pengobatan dengan Trastuzumab Subkutan ini dapat meningkatkan kembali tingkat kelangsungan hidup seseorang yang menderita kanker payudara, serta menurunkan resiko kanker ini kambuh lagi.
Kanker Payudara merupakan salah satu penyakit
kanker dengan angka tingkat kematian tertinggi diantara penyakit kanker lainnya
di dunia ini, terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.Tahun
2012, di Indonesia kasus kanker payudara diperkirakan sebesar 48.998 dengan
angkat kematian sebesar 19.750*. Hal ini makin diperburuk dengan rendahnya
kesadaran di masyarakat tentang kanker payudara, yang terkadang dianggap tabu
untuk dibicarakan. Dan menurut catatan medis di Rumah Sakit Kanker Dharmais,
sekitar 85% pasien kanker payudara yang datang ke sana, itu sudah dengan kanker
stadium lanjut.
Sel-sel kanker yang sudah menyebar ke organ tubuh
lainnya pada penderita kanker payudara stadium lanjut ini disebut juga dengan
metastasis. Dan ini harapan hidupnya untuk jangka waktu 5 tahun hanya 22% saja.
Berbeda dengan penderita kanker yang masih standiun awal, kesempatan hidup bisa
70-100%. Tapi tergantung pasien kanker ini mengindap kanker payudara jenis apa,
dan bagaimana pengobatan dan penanganannya dan perawatannya dalam menjalani
terapi.
Beban para pasien kanker payudara ini juga
semakin meningkat, terutama dampaknya pada sosio-ekonomi. 70% di Indonesia
pasien kanker mengalami kematian lebih cepat, karena kesulitan keuangan dalam
perawatan setelah didiagnosis. Tapi untungnya perkembangan teknologi
memungkinkan ada terapi kanker payudara untuk stadium lebih lanjut, yang bisa
meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan juga keluarga.
Mengetahui jenis-jenis kanker payudara. Jadi,
kanker payudara itu ada beberapa jenis, kemarin saya dan beberapa teman blogger
sempat ngobrol sejenak dengan suster
Musrini, salah satu nara sumber yang hadir pada acara Media Edukasi dalam
melawan kanker, yang sudah berpengalaman dalam menangangi ratusan pasien kanker
payudara. Dalam prosesnya, pemberian obat dan terapi pada pasien ditentukan
oleh jenis kanker payudara yang diderita. Ada Kanker Payudara
HER2-positif-agresif. 1 dari 5 perempuan di dunia ini terdiagnosis kanker
payudara jenis ini. Dalam kasusnya, ada sel kanker yang ada di payudara dan
bisa dioperasi, kanker jenis ini masuk dalam stadium dini. Dan ada juga kanker
payudara HER2-positif stadium lanjut. Seperti yang sudah saya tuliskan
sebelumnya, kanker stadium lanjut ini digunakan untuk pasien kanker yang sel-sel
kankernya sudah pindah ke organ tubuh yang lain (metastasis). Dan metode
penanganannya juga berbeda.
Terobosan baru dalam dunia medis dan dalam analisis
ekonomi, bahwa pemberian formula baru Trastuzumab Subkutan pada pasien kanker
payudara ini dapat menghemat waktu perawatan kanker. Roche Indonesia melalui
dr. Binay Swarup, Countr Medical Director Roche Indonesia mengatakan, adanya
trastuzumab subkutan yang hadir di Indonesia menjadi berita baik bagi pasien
kanker payudara. Karena prose pemberian obat dapat lebih cepat dari pemberian
obat dari formulasi sebelumnya melalui infus intravena. Efek yang dirasakan
oleh pasien juga lebih baik dibanding dengan iv. Tak hanya kepada pasien,
tetapi menghemat sumber daya tenaga kesehatan juga operasional rumah sakit.
Pada formulasi infus intravena, pengobatan pasien
membutuhkan waktu 30 hingga 90 menit. Sedangkan dengan formulasi trastuzumab
subkutan ini, pasien hanya butuh waktu 2-5 menit saja. Trastuzumab subkutan ini
diberikan melalui injeksi di paha bagian atas pada pasien.
Apa itu Trastuzumab, yang dikenal sebagai formula obat untuk melawan kanker payudara? Trastuzumab adalah antibodi monoclonal yang dirancang untuk menargetkan dan menghentikan fungsi HER2, jenis protein yang diproduksi oleh gen tertentu yang berpotensi menyebabkan kanker jika terekpresi berlebihan. Cara kerjanya untuk mengaktiviasi system kekebalan tubuh dan juga menghentikan sinyal dari HER2 dan menghancurkan sel-sel tumor.
Apa itu Trastuzumab, yang dikenal sebagai formula obat untuk melawan kanker payudara? Trastuzumab adalah antibodi monoclonal yang dirancang untuk menargetkan dan menghentikan fungsi HER2, jenis protein yang diproduksi oleh gen tertentu yang berpotensi menyebabkan kanker jika terekpresi berlebihan. Cara kerjanya untuk mengaktiviasi system kekebalan tubuh dan juga menghentikan sinyal dari HER2 dan menghancurkan sel-sel tumor.
Mel, trastuzumab besar manfaatnya tapi sayang banyak yang kontra dengan obat ini.
ReplyDelete