Awal-awal menjadi
blogger, saya nggak pernah kepikiran bakal bisa bertahan sampai sekarang dan
merasakan perubahan-perubahan yang mencolok, khususnya perubahan pemanfaatan
digital di kehidupan yang serba internet. Sepuluh tahun nge-blog saya menjadi
paham, bahwa perkembangan dunia teknologi semakin maju. Dan cara orang-orang
untuk tetap eksis dan bertahan di dunia yang serba digital ini semakin beragam.
Dahulu, jika ingin posting
blog, saya cukup dengan hanya satu foto, itu pun foto dari hasil searching di
google lalu diupload ulang di blog dengan tak lupa mencantumkan sumbernya. Tapi
lambat laut kebutuhan foto semakin banyak, tak cukup satu dua foto untuk
menggambarkan apa yang sedang kita ceritakan. Apalagi sekarang, tulisan blog
tanpa foto itu seperti sayur tanpa garam. Dan nggak asik, jika foto yang kita
posting ternyata sama dengan di blog teman lain.
Dan saya merasakan
betul, sejak kemunculan aplikasi Instagram yang bisa kita unduh di smartphone,
orang-orang semakin banyak memerlukan foto untuk diposting. Jadi, semakin
banyak pula orang yang membutuhkan kamera untuk mengabadikan momen-momen
penting dalam hidup ini.
Walaupun sudah
banyak kamera smartphone dengan fitur yang canggih dan bisa dibilang sudah cukup
untuk memotret sesuatu, namun punya kamera digital ternyata masih sangat
diperlukan. Yup, khususnya buat saya yang hanya punya satu smartphone dan setiap
hari harus memfoto sesuatu untuk keperluan posting blog. Foto produk atau saat
hadir di sebuah acara untuk event-event tertentu yang dihadiri blogger.
Nah, karena itu lah,
saya galau, mau beli kamera atau ganti smartphone untuk foto-foto. Dua opsi ini
dikarenakan saya sebelumnya sudah punya kamera pocket. Tapi ternyata kamera
pocket atau saku ini kurang efisien saya pakai. Karena proses transfernya cukup
merepotkan, belum ada fitur wifi dan harus menggunakan kabel data. Dari kamera
saku ke laptop baru dipindahkan ke smartphone. Terutama jika sedang butuh
foto-foto dengan gambar yang lebih tajam dibandingkan kamera smartphone.
Jadi, saya mulai
nabung sedikit-sedikit dari tahun lalu ditambah dengan kumpulan THR lebaran tahun ini buat beli kamera mirrorless ini, dan memang butuh sih karena
ternyata menjadi penulis blog saja tidak cukup. Muncullah sekarang pekerjaan
baru yang semakin banyak peminatnya, yakni menjadi video blogger atau disingkat
vlogger. Di era yang serba digital dan internet murah sekarang, orang-orang
memang lebih suka menonton video dibandingkan membaca.
Dan kamera mirrorless
yang ringan dan pengoperasiannya yang mudah ini jadi peralatan yang rasanya
harus ada untuk menunjang semua keperluan menulis blog atau video blog itu.
Tapi ya itu, memilih
kamera mirrorless yang sesuai kebutuhan ternyata cukup sulit juga, apalagi
ketika membaca satu persatu fitur-fitur yang disematkan. Semakin canggih
semakin mahal. Dan harganya juga beda-beda. Saat itu saya memilih dua merek
kamera, Canon atau Sony, saya membaca semua reviewnya di blog maupun youtube,
untuk membandingkan serta menyesuaikan kebutuhan dan budget.
Foto dari iprice |
Pertama-tama,
sebelum memutuskan untuk membeli, saya lihat-lihat dulu harga kamera Canon
di beberapa toko online dari salah satu website khusus seperti iprice yang
mengumpulkan perbandingan harga kamera Canon dan harga kamera Sony. Dan pilihannya
banyak, ada promo-promo khusus, dari diskon free ongkir atau lainnya. Seperti sekarang ini,
Membandingkan harga
seperti ini buat saya penting, untuk memperhatikan kondisi barang dan apa saja
yang nanti kita dapatkan saat membeli. Karena terkadang mudah sekali tergiur
harga murah, tapi ketika barangnya tiba di rumah , ada yang tidak lengkap.
Nah, memilih dua merek ini yang bikin galau, karena type dua-duanya punya fitur dan spesifikasi yang hampir sama. Antara Canon EOS M10 atau Sony Alpha.
Nah, memilih dua merek ini yang bikin galau, karena type dua-duanya punya fitur dan spesifikasi yang hampir sama. Antara Canon EOS M10 atau Sony Alpha.
Makasih Mbk menjadi referensi nih pengen juga beli kamera
ReplyDelete