Kok lebaran ini? Kenapa nggak dari kemarin-kemarin?
Jadi gini, beberapa hari yang lalu, timeline sosial media saya dipenuhi dengan cerita dari Keluarga Surya, web series yang di posting di youtube, yang menceritakan tentang pentingnya perencanaan keuangan untuk masa depan keluarga. Terus teman-teman yang share link web series itu, seperti ngasih pertanyaan yang bikin jleb banget di hati. THR dihabiskan atau ditabung?
Kepikiran nggak dapat THR lebaran tahun ini buat apaan? Seringnya THR yang kita dapatkan itu langsung kita habiskan untuk membeli keperluan lebaran dan sebagainya, atau malah dibelikan dengan barang-barang yang nggak terlalu perlu, yang sebenarnya itu hanya keinginan semata bukan kebutuhan yang harus benar-benar dipenuhi. Seperti, demi gengsi ketemu keluarga pas lebaran nanti, THR akhirnya dibelikan dengan ponsel keluargan terbaru, padahal ponsel sebelumnya masih berfungsi dengan baik.
Nah, yang seperti ini sebenarnya nggak perlu. Seperti di web series Kelurga Surya, yang mengambil genre sitkom. Di sini ceritanya kurang lebih sama, THR yang didapatkan keluarga ini, langsung dibelikan barang-barang baru dan sebagaian dipakai untuk liburan. Yang akhirnya, ketika Hari Raya tiba, keluarga ini tidak punya suguhan atau makanan yang layaknya orang lebaran. Apa yang menjadi prioritas tidak mereka pikirkan. Keluarga Surya ini berpikir, "lebaran mah gimana ntar, yang penting kita beli sepatu baru dan liburan dulu."
Nah, sebenarnya kita nggak boleh berpikir seperti itu. Jangan berpikir 'Gimana nanti' tapi harusnya 'Nanti gimana?'. Hal ini diungkapkan oleh Prof Paulus di peluncuran Kampanye Komunikasi #LebihBaik sekarang yang dipersembahkan oleh Sun Life Financial di Plaza Senayan, 31 Mei yang lalu. Karena jika berpikir 'gimana nanti' kita nggak akan pernah punya tabungan untuk masa depan, termasuk mempersiapkan keperluan jangka pendek seperti lebaran ini. Jadi, sebaiknya, ketika kita mendapatkan dana lebih, usahakan langsung buat perencanaan yang matang. Akan digunakan untuk apa saja uangnya nanti. Sehingga saat kita butuh, kita nggak pusing lagi memikirkannya.
Dan Keluarga Surya yang saya ceritakan di atas itu merupakan bentuk kampanye komunikasi dari Sun Life ini. Dan ini menarik, karena Sun Life punya cara yang unik untuk memberikan edukasi finansial melalui sitkom yang mudah dicerna oleh kita semua, mengajari kita untuk jangan menunda-nunda lagi untuk perencanaan keuangan agar tercapai finansial yang mapan.
Di acara peluncuran kampanye komunikasi hari itu, saya mendapatkan banyak insight baru mengenai literasi keuangan. Dari penjelasan yang disampaikan oleh Ibu Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia. Anak-anak sekarang itu kebanyakan sama seperti Keluarga Surya, mendahulukan kepentingan sekunder dari pada primer. Dan masih banyak juga masyarakat sekarang yang belum paham bagaimaan pengelolaan keuangan yang baik. Karena kebanyakan lebih memikirkan keuangan jangka pendek dari pada jangka panjangnya. Padahal ini penting, karena kita semua pasti inginnya di masa depan hidup mapan. Tapi ya itu tadi, karena kurangnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan khususnya proteksi diri dan investasi di masyarakat sekarang. Kita lebih memilih menundanynta dari pada segera untuk belajar mencari tau tentang hal ini.
Nah, untuk itulah Sun Life Financial ingin mengajak masyarakat Indonesia belajar financial, untuk masa depan yang lebih baik dari sekarang. Agar merasakan manfaat dari perencanaan keuangan agar dapat mencapai kemapanan financial. Melalui kampanyenya #LebihBaik Sekarang dengan menghadirkan sitkom web series di channel youtube, Keluarga Surya.
Di web series ini Keluarga Surya akan menampilkan 8 episode yang masing-masing akan membahas keuangan dengan cara yang mudah dipahami. Keluarga Surya ini sendiri diperankan oleh aktor-aktor berbakat Indonesia, ada Edo Borne sebagai Pak Surya, Karina Nadila sebagai Mentari (Istri Pak Surya), Sandrina dan Bima sebagai Fajar dan Cahaya. Dengan durasi 5 menit per-episode kita sudah diajarkan bagaimana caranya merencanakan keuangan yang lebih baik. Baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Pesan-pesan yang disampaikan dibuat dengan ringan dan mudah dipahami, perepisodenya juga akan membahas pertema, seperti perencanaan keuangan, pentingnya menjaga pola hidup sehat, juga tentang strategi untuk masa depan yang lebih baik.
Kenapa kampanye komunikasi literasi keuangan ini dibuat dengan menggunakan konten visual digital seperti ini, karena menurut Ibu Elin, masyarakat sekarang pendekatan untuk memberi pemahaman tentang sesuatu itu lebih mudah dengan cara seperti ini.
Buat teman-teman yang mau nonton sitkom Keluarga Surya, silahkan nonton di sini
Buat teman-teman yang mau nonton sitkom Keluarga Surya, silahkan nonton di sini
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih - @melfeyadin