Pernah kepikiran nggak gimana caranya jalanan
layang atau bangunan-bangunan kokoh yang berdiri tegak itu seperti apa
prosesnya membangunnya? Kalau dipikir oleh orang awam seperti saya, jelas
membingungkan, kok bisa ya? balok-balok beton semen itu tertanam, berdiri kokoh,
hingga berjejer rapih seperti yang kita lihat selama ini.
Nah kemarin, Senin 19 Maret 2018, seharian bersama
teman-teman blogger, saya dapat kesempatan lagi untuk belajar mengetahui banyak
hal tentang proses-prosesnya, dari awal hingga melihat langsung bangunan/gedung
yang sudah jadi. Diajak kembali oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
(“Indocement”) untuk mengunjungi Batching
Plant PT Pionirbeton Industri (Pionirbeton/PBI), yang lokasinya ada di Jalan
Kasablanka, di depan Mall Kota Kasablanka (Kokas). Jadwal kami hari itu
sebenarnya dimulai jam 9 pagi, kumpul di Wisma Indocement yang tidak jauh dari
Stasiun Sudirman, namun karena hectic-nya
orang-orang di Senin pagi, saya terpaksa terlambat sampai di lokasi, oleh karena
commuter line yang saya tumpangi
sering berhenti untuk antri masuk stasiun. Baru sekitar jam setengah sepuluh
bus yang membawa rombongan blogger berjalan menuju ke Batching Plant PBI. Itupun masih harus berjibaku dengan macetnya
Jakarta. Tapi dari sini kita jadi tau bagaimana proses membuat beton dari mulai
bahan mentah hingga menjadi beton yang siap dikirim ke lokasi proyek
menggunakan truk mixer.
PT Pionirbeton Industri/PBI ini merupakan anak
perusahaan dari Indocement yang didirikan pada tahun 1996, yang khusus
memproduksi beton siap-pakai (ready-mix
concrete), yang sahamnya 100% milik Indocement. Di sana kami langsung
bertemu dengan Pak Hasyim, kepala produksi yang menjelaskan tentang perusahan PBI.
Pabriknya sendiri ada sekitar 23 Batching Plant di seluruh Indonesia. Untuk
saat ini baru beroperasi di Pulau Jawa dan Bali, di Jabodetabek jumlahnya ada
18 batching plant, yang menempati di beberapa titik yang strategis untuk
mendukung distribusi beton siap pakai dengan kualitas high grade. Yang di Kasablanka ini memproduksi beton 180
meterkubik/jam.
Saat ini fokusnya Pionirbeton adalah proyek infrastruktur, hal ini dilakukan untuk menunjang pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun tidak hanya insfrastruktur dengan sekala besar seperti gedung-gedung tinggi ataupun proyek besar. Dari informasi yang disampaikan oleh Pak Hasyim, Pionirbeton juga melayani untuk pemesanan dalam sekala kecil, contohnya pembangunan rumah pribadi ataupun jalan-jalan di perumahan atau gang-gang kecil. untuk pembelian beton seperti ini, kita bisa memesannya langsung melalui online, via call center atau website di tokotigaroda.com. Tapi itu semua harus dikalkukasi sesuai dengan keperluan dan kebutuhan. ada minimal ordernya, bisa dicustom dan designnya bisa disesuaikan. Dan PionirBeton ini juga mempunyai produk unggulan yang diberi nama Fastcrete, keunggulannya beton ini bisa kering dengan kurun waktu kurang dari 12 jam saja. Jadi jangan heran bila suatu hari misal melihat jalanan yang masih merah dan basah, namun besoknya sudah ada jalan beton yang sudah bisa dilewati. Karena pengerjaan dan pengeringannya sangat cepat.
Es Batu |
Timbangan |
Semua material mentah yang masuk diinspeksi
terlebih dahulu sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah itu diletakkan di
gudang penyimpanan agregat (Stockpiles
Agregat), dipisahkan berdasarkan kasar dan halusnya, ini menjaga agar
materialnya tak terkontaminasi dari luar. Semua prosesnya ditest dan dicek
melalui system batch terkomputerisasi,
dari memasukkan desain campuran beton, memberikan informasi, menimbang hingga
mencampur beton ke dalam wet mixer
atau loading hopper. Atau bisa juga
langsung dimasukkan ke dalam truck mixer.
Setelah itu akan dilakukan inspeksi tahap akhir, untuk memerika beton sebelum
dikirim menggunakan truk mixer yang mampu menampung beton seberat 8 ton atau 8
meter kubik. Dan bagaimana hasil beton yang sampai di lokasi itu juga
ditentukan oleh mixer ini. Oleh karena itu, saat proses pengiriman dari
batching plant ke lokasi proyek, betonnya dicampur es batu, hal ini untuk
menjaga suhu beton agar tidak panas saat sampai di lokasi.
PionirBeton Dalam Menjaga Lingkungan
For you
info, setiap pabrik itu biasanya selalu memperhatikan bagaimana pembuangan limbah
atau hal lainnya dari pabrik tersebut tetap bisa aman dan nyaman bagi lingkungan
sekitarnya. Tak terkecuali oleh PionirBeton. Berikut beberapa yang dilakukan
Pionirbeton Indonesia dalam menjaga lingkungan:
- Agar sisa material produksi beton tidak bercecer di jalanan saat proses pengiriman. Setiap truk mixer yang keluar dari batching plant dicuci bersih untuk menghilangkan sisa material. Begitupun untuk corong truk mixer (tempat keluarnya beton siap pakai) dibersihkan juga untuk menghindari tercecernya sisa produk.
- Tempat penyimpanan bahan baku material pembuatan beton di batching plant juga dilengkapi dengan penutup, hal ini untuk menghindari dan menurunkan tingkat penyebaran debu. Ini juga fungsinya untuk melindungi material dari air hujan yang turun.
- Belt conveyor juga ditutupi dengan penutuk untuk mengurangi polusi udara.
- Sisa-sisa material yang nggak terpakai, akan diambil oleh pihak ketiga (namun tidak sembarangan).
- PionirBeton juga melakukan penghijauan di sekitar pabrik yang berfungsi menjadi penyekat dari polusi debu.
- Air-air sisa produksi yang menjadi limbah ditreatment dulu sebelum dibuang.
- Setiap karyawan maupun tamu undangan diminta untuk selalu menggunakan peralatan pengaman sesuai intruksi.
Setelah puas melihat produksi beton ke dalam
pabriknya langsung. Hari itu juga kami diajak untuk mengunjungi beberapa proyek
yang masih berjalan dan pembangungannya menggunakan beton dari Pionirbeton
Indocement. Ada dua tempat, pertama kami ke daerah Kemayoran, melihat sebuah
gedung Wisma Jakarta yang masih belum selesai pengerjaannya. Dan kedua kami
diajak ke lokasi pembangunan jembatan stasiun Bandara Soekarno Hatta.
Untuk di stasiun Bandara, yang masih dalam
pengerjaan itu gedung yang menghubungkan stasiun kereta bandara dan terminal Skytrain (kalayang). Di dalam proyek ini, PBI kebagian tugas untuk proses
pengecoran. Dan kami juga diberikan kesempatan untuk melihat proses pengecoran
itu bagaimana. Yang setelah mengikuti beberapa tahapan, sebelum dilakukan
pengecoran terlebih dahulu tanahnya harus dibor. Barulah setelah itu
tanah-tanahnya dikeluarkan menggunakan alat berat dan dipasang kerangka untuk
menahan tanahnya agar tidak longsor, setelah bersih dan siap, barulah diisi
dengan beton.
Selain Proyek Bandara dan Menara Jakarta,
PionirBeton juga mengerjakaan proyek lain yang sudah jadi, di antaranya
gedung-gedung sepanjang Sudirman, Kasablanka, Kuningan, perkantoran maupun
apartemen, proyeknya dikerjakan oleh PBI.
Sukses ya mb mely.. sejak awal sampai skg blm perna ketemu..
ReplyDelete