Diskon. Foto:weebly |
Seperti yang saya baca di sebuah status Facebook oleh Safir Senduk; “ Kalau kita beli barang dengan harga Rp. 1 juta dengan diskon 40% sehingga kita cuma disuruh bayar Rp. 600 ribu. Padahal barang tersebut nggak penting dan nggak kita butuhkan banget, tapi karena lapar mata melihat potongan harga, kita pun bukannya menjadi hemat tapi malah semakin boros mengeluarkan uang yang tidak semestinya. Salah satu dari kita pasti pernah mengalami hal seperti ini, bukan?
Dan walaupun saya nggak
bisa mencatat secara detil seperti orang lain, setiap pemasukan dan pengeluaran
setiap harinya. Karena buat saya itu repot banget (memang jiwa saya bukan yang doyan
menghitung), namun saya berusaha untuk selalu menyisihkan pemasukan untuk
ditabung, berapapun nilainya itu.
Tapi, biarpun nggak pakai catatan, saya memperhitungkan setiap kebutuhan pokok, terutama untuk hal-hal yang penting banget setiap bulannya, seperti; bayar kosan, bayar listrik, bayar BPJS, santunan anak yatim, bayar air, kredit motor, BBM, gas, beras dan printilan yang habis dalam sebulan, budget untuk internet syukur Alhamdulillah-nya saya dapat endorse dari sebuah provider, jadi lumayan semakin berhemat.
Dan soal makanan nih,
ini yang nggak bisa dilupakan dalam hidup ini. Orang-orang di luar sana sempat
memperdebatkan soal pertanyaan, hidup untuk makan atau makan untuk hidup?
Tapi, biarpun nggak pakai catatan, saya memperhitungkan setiap kebutuhan pokok, terutama untuk hal-hal yang penting banget setiap bulannya, seperti; bayar kosan, bayar listrik, bayar BPJS, santunan anak yatim, bayar air, kredit motor, BBM, gas, beras dan printilan yang habis dalam sebulan, budget untuk internet syukur Alhamdulillah-nya saya dapat endorse dari sebuah provider, jadi lumayan semakin berhemat.
Contoh diskon makanan :D |
Kalau buat saya, makan
itu untuk hidup. Karena jika hidup untuk makan, bisa-bisa badan orang seluruh
dunia ini akan gendut seperti Gajah, haha. Well, saya punya sedikit tips
nih, bagaimana berhemat ala anak kosan soal makanan. Karena pengeluaran untuk
makan ini terkadang lebih besar budgetnya dibandingkan untuk keperluan lain.
Simak baik-baik ya,
tips ala saya ini, hehe.
- Beli peralatan masak dan masak sendiri. Jika nggak bisa masak, belajarlah mencoba membuat masakan yang ringan-ringan melalui internet. Karena sekarang sudah banyak sekali postingan yang isinya resep masakan di youtube.
- Buatlah list stok bahan makanan yang sering kita pergunakan yang awet selama beberapa bulan. Seperti bumbu-bumbu dapur, pasta atau mie. Sehingga jika kita kepepet butuh makanan cepat di rumah, kita bisa memasaknya sendiri.
Dua itu saja sih,
tipsnya. Karena menurut saya, memasak sendiri di rumah itu jauh lebih hemat
dibanding harus sering-sering beli di luar. Selain hemat, masakan rumah itu
lebih sehat dan terjamin kebersihannya.
Namun kalau memang
nggak kita nggak mau ribet dengan urusan masak memasak, sehingga terpaksa harus
beli. Ini tips ampuh yang paling jitu untuk berhemat. Yaitu, cari voucher
diskon makanan hahaha. Atau ingin mencari suasana yang berbeda, makan di
luar itu juga wajib kok, biar nggak bosan. Tapi ya itu tadi, kita harus cermat
berhemat. Sekalipun makan di restoran mahal, kita musti pintar untuk
memanfaatkan voucher diskon. Kalau bisa yang seperti pepatah jaman dulu,
“sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui”.
Jadi, saya punya
rekomendasi salah satu tempat yang sering memberikan voucher
diskon paket hemat. Nggak
tanggung-tanggung, diskonnya 50% dan kita tinggal pilih mau makan di mana saja?
carilah tempat makan yang banyak diskon, untuk anak anak kosan :D
ReplyDeletesetujuu mas fajaarrr...hahahaa... aku yang emak-emak aja suka ngirit jajan di resto dg cara ikutan foodbloggergathering
ReplyDeleteAnak kos mana suaranya hahaha.
ReplyDelete