|
Hijab publish pertama kali di sosmed, juli 2015 (path) |
Nggak kerasa, di bulan Juli tahun ini, tepat setahun saya memakai hijab. Rasanya luar biasa, saya merasa lebih baik, lebih tenang, lebih adem, lebih nyaman, lebih terlindungi dan merasa aman dari pandangan mata orang-orang yang kadang melihat saya hanya dengan sebelah mata. Hijab itu seperti mahkota yang menaikkan derajat saya.
Walaupun ya saya akui, cara saya berhijab masih jauh dari kata syari'i. Tapi, saya sangat bersyukur dapat mengalahkan satu rintangan itu, tak kala saya merasa sulit dan selalu maju mundur untuk mengenakan hijab, yang wajib bagi wanita muslim. Dan bener kata orang-orang, kalau cuma niat atau teori saja tak cukup jika nggak dibarengi dengan prakteknya langsung memakai hijab atau kerudung.
Memulainya Dari Sebuah Pasar
Siang itu, sehari sebelum lebaran (tahun lalu di bulan Juli), saya baru saja sampai dari perjalanan mudik dari Bogor dan tiba di rumah di daerah Natar, Lampung, sekitar pukul 6 pagi. Sesampainya, saya istirahat sebentar, mengurangi kantuk dari kurang tidur selama di bus. Karena siangnya saya ada janji ketemu salah satu temen yang menjual daging Sapi untuk dibuat menu lebaran esoknya.
Dulu, sebelum saya memutuskan berhijab, saya selalu
membawa pashima kemana-mana. Niatnya memang sebagai pengingat untuk saya segera berhijab. Karena Pashima ini kan multifungsi, bisa untuk apa saja. Kerudungan santai bisa untuk selimutan juga bisa.
|
Di Pasar Natar belanja keperluan acara muda mudi (2016) Foto by. Ramang |
Setelah saya bertemu seorang teman dan membawa sekantong plastik daging, tujuan saya selanjutnya adalah pasar tradisional, Pasar Natar, karena dititipi ibu untuk membeli beberapa keperluan masak yang belum ada di rumah. Karena mau lebaran, pasar sangat penuh, berisik dan sesak oleh pengunjung yang juga cari-cari barang persiapan lebaran, ada yang cari bumbu-bumbu hingga baju lebaran. Siang itu matahari benar-benar terik banget, dan semakin panas oleh keriuahan pasar, selain memang cuaca di Lampung selalu menyengat apalagi di musim kemarau. Siang itu saya mengeluarkan Pashmina dari dalam tas yang selalu saya bawa, memakainya ala kadarnya dikepala untuk melindungi dari sengatan panas matahari.
|
Foto keluarga lebaran tahun kemarin (2015) tahun ini minus kakak pertama,gak mudik jadi nggak diupload |
Ntah, jika saya boleh menyebutnya hidayah, ketika saya mengenakan pashima ditengah terik panas siang hari itu, saya merasa ada hembusan angin yang menerpa wajah, sejuk banget, dan hati saya langsung merasa tenang, damai. Padahal, lebaran tahun lalu itu adalah lebaran yang agak menyedihkan yang saya alami, terutama soal keuangan, saya kehabisan dana oleh pengeluaran tak terduga. Hingga terpaksa harus meminjam uang ke tante untuk bisa pulang mudik lebaran. Tapi saya percaya, Allah akan memberikan rezeki lain untuk saya dengan cara yang luar biasa, misal dengan keyakinan hati untuk berhijab kala itu. Buat saya itu adalah rezeki terindah yang saya terima selama ini ditambah dengan berkumpulnya keluarga di hari raya.
Pulang dari Pasar, saya tak berniat melepas Pashmina itu, nggak seperti biasanya yang jika sudah merasa cukup melindungi kepala, saya akan melepasnya. Pashmina itu terus melekat sampai saya tiba di rumah dan melipatnya.
Esoknya pas hari raya Idul Fitri, saya mencoba lagi, merasa ketagihan untuk seharian mengenakan hijab. Biasanya, jika sudah shalat Ied, saya akan melepas kerudung yang saya pakai, tapi lebaran itu saya berjanji pada diri sendiri, saya harus bisa menahan godaan untuk melepasnya di tengah cuaca panas dan kesibukan saat menerima tamu. Biasanya suka merasa ribet dan terganggu. Tapi Alhamdulillah hari itupun terlewati, hingga hari ini saya menulis postingan ini. Bismillah semoga istiqomah ya.
Setahun Berhijab dan Serunya Lebaran Kali Ini
|
Lebaran keliling kampung bareng anak-anak abege sambil jualan kaos seragam buat tambahan dana acara (2016) |
Sebenarnya setiap tahun lebaran saya di kampung itu selalu seru dan asyik. Karena setiap Idul Fitri tiba, saya dan teman-teman dari komunitas
M-One Lovers (warga kampung Margeraye) selalu semangat menyambutnya, untuk mempersiapkan membuat sebuah acara halal bihalal, kumpul-kumpul sekaligus melestarikan tradisi dan budaya, yang dulunya sering dilakukan oleh pemuda dan pemudi (yang sekarang sudah menjadi para orang tua) di kampung. Sejak tahun 2012 yang lalu kami mulai menggagasnya kembali, dan diadakan setiap H+3 lebaran. Namun akibat perkembangan jaman, tradisi ini sedikit tergerus dan agak dilupakan karena dianggap terlalu jadul.
|
Persiapan acara |
|
Panitia seksi sibuk |
|
Banner Acara |
Acara ini disebut acara muda mudi, Ningkok dalam bahasa Palembang. Sedikit informasi, acara muda mudi ini adalah salah satu tradisi yang sudah ada dari dulu, di Sumatera sendiri, terutama di bagian selatan (Palembang, Lampung dan sekitarnya) acara ini dilaksanakan sebagai ajang pengenalan bagi para bujang gadis (remaja), biasanya dilakukan di acara hajatan pernikahan atau di hari-hari perayaan khusus. Tradisi ini mengajarkan kita untuk terus menjalin dan mempererat tali silaturahmi antar pemuda dan pemudi dan menjaga sopan santun, adab untuk mengajak anak gadis keluar dari rumah.
Acara Ningkok ini seharus diawali dengan penjemputan gadis-gadis dari rumah mereka dengan meminta ijin terlebih dahulu dari kedua orang tuanya. Setelah mendapatkan ijin barulah si anak gadis boleh keluar rumah dan mengikuti acara muda mudi bersama. Namun diacara yang kami adakan setiap lebaran tiba, penjemputan gadis-gadis ini tidak dilakukan, alasannya, karena yang mengadakan acara ini adalah pemuda dan pemudi sendiri, jadi yang bertanggung jawab dan meminta ijin adalah mereka sendiri. Akan tetapi, acara ini tetap mendapat dukungan dari para tetua di kampung, kami selalu meminta ijin dan meminta nasihat seperti apa nanti jalannya acara. Jangan sampai menyalahi aturan atau keluar dari norma-norma yang diajarkan.
|
Suasana acara muda mudi (2016) |
|
Gadis Margeraye |
|
Bujang Margeraye |
Sebelum Ramadhan kami sudah membentuk panitia, tadinya saya tidak ingin lagi terlibat dalam acara muda mudi tahun ini. Karena cukup sadar diri, saya tidaklah muda lagi (walaupun belum menikah) namun teman-teman dan adik-adik yang menjadi panitia masih ingin didampingi, "
sumbang saran, teh" ujar mereka. Oke. Saya berpikir tidak ada salahnya menyibukkan diri lagi untuk membantu mereka.
Dipilihlah beberapa orang yang bertanggung jawab untuk acara ini, dari konsep acara apakah akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan terutama masalah biaya. Kami membagi tugas, ada yang membuat proposal untuk disebarkan ke para donatur, ada yang mengurusi pembuatan kaos untuk seragam dan tambahan dana, ada yang mendesain banner, ada yang ke sana kemari, menghitung budget dan segala macam keperluan agar acara ini berjalan lancar. Saya sendiri diberi tugas untuk menghubungi salah satu band Indie Lampung (The Lapan Band), sebagai pengisi acara muda mudi tahun ini.
|
Band pengisi acara (the lapan band) |
|
Penari dengan pakaian adat Lampung |
|
Tari Sembah, tarian selamat datang (Lampung) |
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kamipun selalu mengundang aparat Desa, dari kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RT dan perwakilan pemuda pemudi dari kampung tetangga. Saya senang, ketika acara muda mudi yang kami gagas dan kami lestarikan kembali, setidaknya menjadi inspirasi bagi teman-teman dari desa tetangga, yang ikut mengadakan acara serupa. Bahkan, salah satu personil (additional) The Lapan Band, merasa kagum dengan kekompakan yang kami buat dan berani mengundang Band untuk pengisi acara. Karena menurutnya nggak gampang mengajak orang banyak untuk berkumpul dan membuat acara bersama, apalagi jika sudah menyangkut masalah uang (donasi acara). Tapi
alhamdulillah, warga kampung semuanya semangat mendukung acara muda muda ini, dari anak-anak sampai orang tua, dari yang di kampung sampai yang di rantauan. Bahkan sebagian anggaran biaya yang kami kumpulkan itu pemberian dari donatur, warga kampung yang sudah sukses berusaha di perantauan. Bapak kepala desa-nya juga senang dan bangga melihat kekompakan anak-anak muda di Desa-nya aktif dan bergerak membuat acara positif seperti itu.
|
seksi konsumsi di acara muda mudi tahun lalu (2015) |
|
Sibuk motoin yang lagi kena hukuman di acara muda mudi (2016) |
Karena saya masih dilibatkan, mau tidak mau saya ikut membantu adik-adik panitia, belanja keperluan untuk konsumsi dan properti acara. Ke pasar biasanya kami lakukan sebelum lebaran, agar pas mendekati hari H kami tidak kelabakan mencari-cari toko yang buka di hari lebaran untuk mencari bahan-bahan. Untuk acara tahun ini menu yang kami buat adalah Mie Bakso kuah. Jadi, saat ke pasar kami mengajak pasukan untuk dikerahkan membawa barang-barang belanjaan, yang lumayan berat. Seperti bakso, bahan mie, mangkok stereofoam, kardus-kardus air mineral dan lainnya. Agak melelahkan keliling pasar di tengah ibu-ibu yang juga sedang belanja lebaran, apalagi saya saat itu baru tiba dari Bogor, persis mengingatkan cerita hijab saya pertama kali di Pasar itu. Tapi semuanya mengasikkan karena dikerjakan bersama-sama dengan hati riang,
Halal Bihalal dan Acara Muda Mudi M-One Lovers
Alhamdulillah, event halal bihalal yang dibalut dengan acara muda mudi setiap lebaran ketiga yang kami adakan tahun ini berjalan dengan sukses dan lancar walaupun sederhana namun meriah. Semua merasa puas, senang, gembira apalagi banyak doorprize yang dibagikan, ada sepatu The Warna, sepatu etnik dengan kain khas daerah Indonesia, ada kaos, Topi, dan banyak lagi. Plus sedikit beda karena di tahun ini kami membuat semacam pemilihan Bujang Gadis Margeraye (semacam Abang None Jakarta) namun ini ala-ala kampung biar acara semakin semarak dan berkesan. Tujuan, duta M-One Lovers ini nantinya bisa jadi jembatan informasi untuk teman-teman yang di kampung dan di perantauan.
|
Bujang dan Gadis Margeraye - Muda Mudi M.One Lovers |
|
Lagi nonton yang kena hukuman bareng ibu-ibu di luar arena |
|
Foto bareng panitia dan donatur acara muda mudi M-One Lovers |
*Dokumentasi Foto milik pribadi dan @icoegrapy
whuaa serunya pemilihan bujang dan nonanya yaa..
ReplyDeletebtw makin cantik dan.expert ma hijabnya, kalo melly baru setahun, aku juga pas 2 tahun pas lebaran kali ini.
Moga diberikan istiqomah yaa kita semuaa..
Aamiiin, iyaaa, seru nih teh acaranya.. jadi pengen bikin di Bogor ahaha
DeleteSenang baca ceritanya... Semoga kita semua istiqomah ya Mel ^^
ReplyDeleteAamiin, makasih mbak Alma ^^
DeleteWuidiiihh kegiatannya keren banget sampai ada pemilihan bujang gadis segala yaa. Semoga masih terus terlaksana tiap tahun yaaa. Kreatuf banget
ReplyDeleteIya, tp pemilihan Bujang Gadisnya ala2 gitu deh mbak. buat seseruan aja..hehe.
DeleteInsya Allah klo muda mudi nya kompak terus acaranya akan terus dijalankan. :)
Kameeelll....semoga istiqomah biar makin kiyut. BTW itu anak-anak Margeraye keren banget!
ReplyDeleteAamiin, iya, anak2 margeraye emg keren banget, terutama aku hahaha :D
DeleteAcaranyaaaa asyiiik meeel.. Aku jadi inget Muli Meranai hehehehe. Tradisi bagus nih.. Dan kreatif pula :)
ReplyDeleteBangeeet mam, klo ga inget umur aku mah pengen gabung di acara-nya. bukan sibuk jd panitia hihihi
DeleteMasih kompak ya para muda mudi nya...siip bangeet...
ReplyDeleteAlhamdulillah kompak banget mbak.
Deletesemoga sehat selalu, semangat dan istiqomah amiinn
ReplyDeleteSeru banget liat muda-mudi yang kompak diajak bikin acara keren gitu! Semoga kita semua bisa istiqomah dengan hijab kita ya, Mel. ^^
ReplyDeleteSemoga makin istiqamah dengan hijabnya ya mba ^^
ReplyDeleteIhh seruuu yaaa lebarannyaa..
ReplyDeletewah seru ya ada acara muda mudi gitu :)
ReplyDeleteWah, selamat ya Mbak bisa merasakan suasana dan perasaan lebih baik setelah berhijab. Adik saya punya cerita serupa tapi tak sama. Kalau adik saya terketuk untuk berhijab setelah ikut acara rohani di salah satu tivi deket kos-kosan dia di daerah Jakbar. Sampe sekarang berhijab, alhamdulillah...
ReplyDeleteBtw, Natar itu yg ada pabrik nata de coco itu kan ya? Teman saya dulu ada yg kerja di sana, kalo ketemu dibawain nata de coco banyak banget :D
Waah baru tahu kalau ada acara muda-mudi gitu.. pasti seru ya...
ReplyDeleteSeru ya acaranyaa... dan semoga teteup istiqomah sama hijabnya ya mba ^^
ReplyDeleteseru Melly lebaran di lampung ternyata.. ada acara lomba kayak tujuh belasan agustusan gitu ya... hehehe... btw, nggak terasa ya sudah setahun dirimu berhijab. semoga selalu istiqamah dan didekatkan dengan jodohmu. aamiin
ReplyDeleteAda acara pemilihan bujang gadis hehe ..seru ya mba..
ReplyDeleteAda acara pemilihan bujang gadis hehe ..seru ya mba..
ReplyDeleteacaranya sukses bgt nih
ReplyDeleteJadi inget pas BN, Mbak Mel bawa pashmina juga. *kalau ngga salah ingat*
ReplyDeleteAlhamdulillaah, skrg udah dipakai buah hijab!
Kalau disini namenye Bujang dan Dare Pontianak Mbak, btw niat dan ikhtiarnya sudah cukup kuat. Tinggal secara perlahan disempurnakan menjadi lebih menutup dan syar'i. Tetap istiqomah ya Kakak...
ReplyDelete