Laman

Monday, 4 April 2016

Bagaimana Rasanya Menjadi Tim Nusantara Sehat



Apa sih Tim Nusantara Sehat itu? Sebelum saya berandai-andai menjadi tim Nusantara Sehat, setidaknya saya perlu tahu dulu, apa yang dimaksud dengan Nusantara Sehat itu. Sebuah program yang dicanangkan oleh Kemenkes (Kementrian Kesehatan RI). Sebuah program yang berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, dengan mengajak para generasi muda dan melibatkan tenaga kesehatan untuk dikirim ke berbagai pelosok melayani kesehatan masyarakat.

Dikutip dari web Nusantarasehat.kemenkes.go.id 'Sekilas Tentang Program Nusantara Sehat', program ini didasari karena akses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat masih tergolong rendah, terutama di pelosok-pelosok. Permasalahannya pun bermacam-macam, seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, gizi buruk, dan minimnya peralatan medis yang digunakan atau terlambatnya penanganan terhadap pasian, sehingga angka kematian dan begitu mudahnya penularan berbagai penyakit menularpun menjadi fokus dan tujuan Kemenkes untuk menguatkan pelayanan kesehatan primer melalui program Nusantara Sehat. Dengan cara meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri.

Seperti yang kita tahu, negara kita masih sangat-sangat membutuhkan tenaga medis untuk melayani kesehatan masyarakat ini, jangankan yang di pelosok-pelosok atau pulau terpencil yang jauh dari fasilitas kesehatan dan transportasi publik, yang ada di daerah-daerah perkotaan saja, terkadang masih perlu banyak tenaga dan ahli medis. Walaupun pemerintah sudah membuat program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional ) atau KIS (Kartu Indonesia Sehat), namun jika pelayan masyarakatnya tidak ada. Bagaimana mungkin masyarakat dapat pelayanan kesehatan yang lebih baik? 
Sehat itu adalah investasi yang sangat penting, apapun dapat kita lakukan jika kita mempunyai kesehatan yang prima. Oleh sebab itu, sebagai masyarakat Indonesia, kita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Dan pastinya kita berharap pemerintah melalui tim Nusantara Sehat-nya ini dapat memberikan yang terbaik, untuk dapat melayani semua lapisan masyarakat.

Tim Nusantara Sehat (foto: Mediakom)
Lalu, siapa saja sih yang boleh ikut menjadi peserta Tim Nusantara Sehat ini? Yang pasti tentunya adalah tenaga profesional di bidang kesehatan. Yang terdiri dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian. Peserta yang ikut mendaftar ini nantinya akan diseleksi terlebih dahulu melalui tes pskologi, tes FGD dan wawancara. Dan yang lolos ditentukan berdasarkan bagaimana peserta ahli medis ini dapat bertanggung jawab dengan tugasnya, sosialisasinya dengan masyarakat, punya inisiatif, dapat membuat keputusan baik, serta mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien. 
Para peserta Tim Nusantara Sehat yang lolos ini nantinya akan ditempatkan di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang ditunjuk dan akan menjalani masa tugas selama 2 tahun dengan berbagai syarat lainnya.

Kegiatan para Tim @Nusantara_Sehat

Lalu, bagaimana jika saya menjadi Tim Nusantara Sehat? Sedangkan saya bukan tenaga ahli dibidang kesehatan. Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah program di stasiun TVRI, program yang mirip dengan Tim Nusantara Sehat. Program yang menayangkan para dokter yang mengabdikan dirinya ke tengah-tengah masyarakat. Mendatangi rumah warga yang berada jauh dari keramaian, listrik, akses kesehatan dan lainnya. Warga-warga itu tinggal di sebuah gubuk kecil dan kumuh di tengah ladang, dengan kondisi beberapa anggota keluarga yang sedang sakit. Tapi mereka tidak bisa apa-apa kecuali berdiam diri, berharap keajaiban datang untuk menyembuhkan dengan bantuan dan keyakinan obat-obatan herbal yang mereka temukan di sekitarnya. Walaupun obat-obatan seperti itu membantu, tapi diagnosa dokter ahli tetap mereka perlukan, agar dapat mengetahui penyakit yang sedang diderita dan bisa segera ditangani untuk penyembuhan secepatnya. Pun ketika mendengar cerita-cerita mereka tentang kelahiran bayi yang meninggal karena lambatnya pertolongan, kebersihan yang tak terjaga, terserang virus dan sebagainya.

Kegiatan Tim @Nusantara_Sehat
Nah, saya berpikir, tugas-tugas Tim Nusantara Sehat adalah seperti itu, juga membantu dan mengedukasi warga yang tidak tahu tentang pahamnya menjaga kesehatan. Saya ingin sekali melihatnya, merasakan, bagaimana rasanya Menjadi Tim Nusantara Sehat yang mengabdikan diri  dengan kepedulian serta melayani demi kehidupan  Masyarakat Indonesia yang lebih baik. Seperti apa pekerjaan para Tim Nusantara Sehat di tengah masyarakat secara langsung dan menceritakannya kembali dengan tulisan. Yang berjuang juga survive menghadapi segala macam tantangan yang mereka kerjaan, misal terkendala bahasa, akses sinyal handphone/internet untuk berkomunikasi dengan dunia luar atau sulitnya akses transportasi, menuju daerah tertinggal yang perlu pertolongan para ahli medis, seperti para Tim Nusantara Sehat ini.

Buat teman-teman yang berprofesi sebagai dokter, mungkin bisa mengikuti program Nusantara Sehat dari pemerintah melalui Kemenkes ini. Karena menurut informasi yang saya dapatkan dari artikel teman-teman blogger dan juga Eyang Anjari dari #SahabatJKN yang ikut seminar Nusantara Sehat tahun lalu, masih sedikit sekali dokter dan paramedis yang ikut mendaftar menjadi Tim Nusantara Sehat. Dan Kemenkes pun berharap tahun ini banyak dokter-dokter maupun bidan yang mau ikut mendaftar, ikut terlibat program pemerintah terutama di bidang kesehatan seperti ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Nusantara Sehat teman-teman bisa akses melalui ini
www.nusantarasehat.kemkes.go.id 
Twitter @Nusantara_Sehat 
Facebook: Nusantara Sehat.

21 comments:

  1. Seandainya aku dokter... akan merasa sangat terhormat bisa ikut Nusantara Sehat.
    Terima kasih bagi infonya, Melly

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga mbak.. malah cita2ku jadi dokter dan bisa mengabdi seperti itu.

      Delete
  2. Wah kayanya seru ya kalau menjadi dokter.

    ReplyDelete
  3. semoga semakin banyak para tenaga medis yang mendaftar untuk mengikuti program ini ya mba mell

    ReplyDelete
  4. JAdi ketularan Mbak SUsindra, ikut berandai-andai enjadi tenaga medis agar bisa berperan serta dalam tim nusantara

    ReplyDelete
  5. Bukan hal mudah utk survive di pinggiran daerah, semoga semakin banyak para medis yg aktif megikuti kegiatan JKN

    ReplyDelete
  6. Saya juga belum tahu akan ngapain di sana haha..
    Memikirkan sebelum resmi terpilih buat kecemasan sendiri.
    Mungkin nulis aja dulu, ya.
    Soal kepilih nanti, itu bonus.

    Sukses kak Mel

    ReplyDelete
  7. jadi dokter dulu cita-cita saya :)
    tapi jalan hidup berkata lain hehehe
    salam sehat dan sukses mbak Melly

    ReplyDelete
  8. andai cuti ku cukup, pengen banget ikutan apalagi membawa misi mulia, sukses ya mel, semoga bisa menjadi tim Nusantara

    ReplyDelete
  9. Wah.. terpuji sekali ya memang profesi dokter itu..

    ReplyDelete
  10. apakah mesti dokter ya mbak untuk bisa ikut berpartisipasi?

    sya sperti tertarik dengan dunia ini mbak

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  12. wah, ini menarik sekali hehe, saya juga pengen, tapi apalah saya daya, hehe

    ReplyDelete
  13. sampai ketemu ya mbak :D *PD dulu nggak apa-apa kan ya :D

    ReplyDelete
  14. Ya ampunnn, aku salut loh sama nakes nakes muda yang luar biasa ini. Butuh ketegaran dan ijin orang tua yang ridho anaknya melakukan sesuatu untuk negara :D

    ReplyDelete
  15. pingin ikutan juga ah, tunggu aku ya Mel. sampai ketemu di Batam hahaha pede amat

    ReplyDelete
  16. Semoga terpilih jadi anggota tim ya Mel. Amin

    ReplyDelete
  17. Kebayang serunyaaa.. Banyak ilmu dan manfaat pastinya ya mel. Good luck

    ReplyDelete
  18. Saya ingin bertanya, dalam pendaftaran saya wajib mengisi no NPWP, tetapi saya belum mempunyai NPWP... lalu saya harus mengisi apa di kolom tersebut apakah boleh menggunakan npwp milik orangtua? terima kasih

    ReplyDelete
  19. semoga bisa berpartisipasi di NS jg..

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin