Lebaran haji kemarin saya nggak pulang kampung ke Lampung, karena liburnya cuma sehari nanggung kalau harus pulang, mau cuti tapi saya barusan libur cuti waktu ikut event Festival Krakatau akhir Agustus kemairn, jadi nongkrong-nongkrong cantik saja deh dirumah (Bogor). Santai banget pokoknya, karena hari itu saya juga lagi nggak ikut shalat Ied. Bangun siang, beresin rumah, bantuin masak, nyicil beresin setrikaan biar weekend jadi lebih santai. Dan berencana libur lebaran kemarin itu mau mengerjakan banyak PR menulis yang sempat tertunda-tunda karena badan yang kurang fit. (Ini mah bukan santai dong namanya..hihi).
Iya, ternyata menjadi blogger itu lebih sibuk dari ibu rumah tangga..haha. Mikirin banyak hal, terutama deadline tulisan, hutang reportase, job review, ikut lomba blog, giveaway dan sebagainya. Otak musti dikuras habis, nyari-nyari ide musti memulai menulis dari mana. Capek? Yaa capek..tapi demi (pemilik) blog ini tetap hidup dan berpikir.. Semuanya itu dijalanin dengan enjoy sya la la ye ye..hehe. Apalagi kalau tulisan yang kita posting itu ada fee-nya. Mau tidak mau ya harus semangat menulis blog.
Tapi kadang kalau lagi bosen dan kecapekan, saya lebih baik menyerah.. ibaratnya tuh, istirahat otak dulu deh..hhihi, kasian kalau dipaksa bekerja keras cari duit :D.
Eh tapi, libur lebaran haji kemarin yang rencananya saya pengen diam di rumah saja, terpaksa keluar juga. Karena si kakak ngajakin silaturahmi kerumah teman ibu di daerah Pasar Minggu.
"Ayolah, Mell.. ngapain sih di rumah? Ini emak udah nelponin nih, nyuruh kita kerumah Bu Isah"
Huft... Kalau nggak membayangkan wajah ibu yang meminta kita menyambung silaturahmi, lebih enak tidur siang sambil menunggu kiriman daging kurban dan sorenya bakar sate Kambing, deh..:D.
Jadinya hari itu sekitar jam satu siang kita berangkat, bawa motor dan kita titipkan di parkir stasiun Bojong Gede, lanjut naik kereta turun di St. Pasar Minggu.. Sampai di situ kita sudah dijemput oleh Pak Dalom Usup, adiknya Ibu Isah, yang sudah lama kami kenal sewaktu dia tinggal di rumah Jidah di Mandah, Tegineneng (Lampung).
Selama perjalanan di dalam kereta itu, 30 menit kurang lebih Bojong Gede-Pasar Minggu, saya membuka email yang terabaikan dari malamnya. Ada dua notif, pertama email otomatis dari layanan info pay per click, dan kedua email dari teman yang bercerita soal membuat kartu nama di Praktisprint.com. "Praktis dan cepat banget, Mell, sesuai namanya" Itu kalimat yang terakhir yang saya baca di email yang teman saya kirim.
Kolang Kaling oleh2 dari Bu Isah |
Saya sih nggak mau percaya begitu saja, karena saya pernah memesan kartu nama dari Inggris, jadinya hampir sebulan lebih (yaiyalah), pernah juga memesan di website lain, jadinya 3 hari lebih. Tapi saya tetap coba sih memesan kartu nama di praktisprint, karena desainnya bagus-bagus, pemesannya mudah, dan satu lagi hasilnya juga cepat sampai di rumah. Ini pengalaman saya kemarin, tadinya saya mau memesan pas di dalam kereta selama perjalanan ke Pasar Minggu itu, tapi saya pikir..ini kan libur lebaran. Pasti orang-orang yang bekerja juga pada libur.
Akhirnya saya memesan keesokan harinya. Pesan siang Jumat 25 September, Sabtunya (26/09) kartu nama dengan desain yang saya pilih sudah ada dirumah. Wiiih.. kilat banget ini. Lalu customer carenya juga sigap, kemarin waktu saya memilih warna font untuk identitas yang saya tulis dan order sudah masuk ke mereka, saya langsung ditelpon oleh CS-nya. Mengkonfirmasi bahwa font yang saya minta hasilnya akan jelek jika dicetak. Jadi mereka bertanya, apakah mau saya ganti atau tetap seperti itu. Well, karena saya suka warna merah saya minta diganti merah.
Inilah hasilnya. Kartu nama dari praktisprint.
Harganya hemat banget di kantong, dari harga Rp. 25 ribu- Rp. 100 ribu, sesuai dengan pilihan kertas yang kita pilih. Selain kartunama, praktisprint juga menerima jasa pembuatan cetak stiker, banner, brosur dan pin lho, asik, kan? Nggak perlu capek. Asik, ya.. kalau di percetakan biasa, biasanya harganya lebih mahal, plus kita musti menunggu sehari dua hari bolak balik ke percetakan. Tapi kalau pesan online seperti ini, memang lebih praktis, hemat tenaga, cepat dan hasilnya juga bagus.
Jadi.. sudah punya kartu nama belum? Karena menjadi blogger itu juga penting lho punya kartu nama. Ketemu orang-orang baru saat menghadiri event/acara blogger, tukar kartu nama menjadi ritual yang tidak boleh ditinggalkan. Saya pernah menuliskan apa untungnya blogger punya kartu nama di sini. Tapi..lebih dari itu, kartu nama itu sangat berguna untuk menyambung tali silaturahmi.
Saya juga puwas banget Mbak Melly sama praktisprint. Cepet dan gak pake ribet. Hihihi.
ReplyDeleteJeng Melly, yuk tukeran kartu nama sama Raisa :p
ReplyDeletebiar dapet dorpres mel kalo punya kartu nama wkwkwk
ReplyDeleteSuka nyesek dan sebel pas diminta kartu nama buat doorprize dan aku ga bawa hihihi curcol ini mah. Aku malah males mesen ke Inggris sana meski gratis.Tapi kan dapetnya seuprit (dah gratis komplain pula ini :D) Yeay, akhirnya aku juga punya kartu nama :) Pede deh nanti kalau tebar pesona eh tebar kartu nama :)
ReplyDelete