Ilustrasi dari Kampus comic |
Sebenernya cerita ini udah lama, waktu saya pulang ke Lampung awal Mei lalu. Jadi, sewaktu saya baru pulang ketemuan bareng temen-temen sosmed (yang kenalnya dari festival semaka), saya di anterin Karin si cewek Lampung yang baik hati, sampe Hajimena (bundaran Hajimena) buat naik bus jurusan Metro atau naik angkot warna coklat yang sampai Tegineneng.
Saya minta diturunin di depan Alfamart Hajimena itu buat beli minum karena saya haus banget.
Selesai belanja (cuma beli minum doank sih) saya ke kasir seperti biasa. Dan seperti biasa juga, uang yang saya berikan ada kembalian. Dan seperti biasa pula, si mbak-mbak maupun mas-mas Kasir disemua minimarket suka mengeluarkan pertanyaan, "Kembaliannya mau disumbangkan saja, mbak?" Saya bilang, nggak mbak. Kembaliannya memang cuma Rp. 200 perak. Saya lihat di laci kasirnya banyak recehan juga sih. Selagi si mbaknya ngambil kembalian dan mencetak struk. Mbak kasir langsung ketawa (ditahan) sama temannya disebelahnya sambil ngeliatin saya.
Jadi, ekpresi muka mereka itu seperti bilang begini "Ya ampun mbak..cuma dua ratus aja pake diminta nggak mau disumbangin, pelit amat". Dan itu terlihat jelas banget dimata saya, karena sebelumnya mereka nggak lagi ngobrol dan pembeli cuma ada saya aja di situ.
Jadi, ekpresi muka mereka itu seperti bilang begini "Ya ampun mbak..cuma dua ratus aja pake diminta nggak mau disumbangin, pelit amat". Dan itu terlihat jelas banget dimata saya, karena sebelumnya mereka nggak lagi ngobrol dan pembeli cuma ada saya aja di situ.
Tadinya mau saya tanya, kembaliannya mau disumbangkan kemana? dan kenapa tertawa? Ini nggak sopan menertawakan customer karena minta kembalian yang memang hak saya. Walaupun cuma dua ratus perak.
Kenapa memangnya kalau saya minta kembalian saya itu, ada yang salah? Kenapa harus ditertawakan mengejek seperti itu. Saya sebel banget dengan tingkah si mbak kasirnya yang menyepelekan uang dua ratus perak. Terserah saya kan mbak? Mau saya sumbangin atau nggak itu uang saya!
Jujur, sih..saya melakukan itu (meminta kembalian) karena membaca artikel yang pernah di share di sosial media. Tentang uang-uang sumbangan itu yang nggak jelas tujuannya kemana. Panti asuhan mana dan sebagainya, mungkin juga masuk ke kantong kasir-kasir minimarket. Saya tau..sikap seperti ini bakal dicemoh juga. Bakal banyak yang bilang, yaelah cuma dua ratus doank. Dua ratus perak sekarang memang hampir nggak ada artinya. Tapi saya punya alasan sendiri kenapa meminta setiap kembalian yang dipertanyakan kasir di minimarket, mau disumbangkan atau bagaimana.
Dirumah saya punya celengan, khusus menampung uang-uang receh yang saya dapat. Dari pecahan 50 rupiah sampai pecahan kertas ratusan ribu (sombong). Seneng aja kalau sekarang celengan saya itu beratnya sudah hampir satu kilo lebih. Itu berarti... lebaran nanti bisa beli baju baru..hihihi.
Dirumah saya punya celengan, khusus menampung uang-uang receh yang saya dapat. Dari pecahan 50 rupiah sampai pecahan kertas ratusan ribu (sombong). Seneng aja kalau sekarang celengan saya itu beratnya sudah hampir satu kilo lebih. Itu berarti... lebaran nanti bisa beli baju baru..hihihi.
Aku pernah nulis hal yg serupa ttg uang kembalian yang 'gak dikembalikan'. Jadi postingan dengan komen yang banyak :)
ReplyDeleteHiih nyebelin banget si mba2 kasir itu.
Aku sih langsung 'war' ke si mba kasir itu dengan bertanya seperti yang kamu bingung itu juga Mel. Mempertanyakan kenapa dia ketawain aku.
Aku waktu itu males mbak 'war' sama si mbak kasir, krn aku baru pertama kali kesitu dan males berurusan sama org2 disana klo sampe rame.
Deleteyg penting si mbaknya sudah ku pelototin dg mata sinir hahaha.
Aku juga pernah minta kembalianku. Seratus rupiah. Kasir nawarin permen. Alasannya,, gak ada seratus. Aku tolak. Sambil marah, kasir trus ksh 200. Aku ambil saja sambil bilang, "Lain kali sediakan uang kecil."
ReplyDeleteTp memang ada jg kasir yg baik, kita kurang 100-200 suka gak ditagih.
DeleteSaya selalu minta kembalian, alasannya sama kaya teh Mell, ga tau sumbangannya kemana. Si mbak kasir pertamanya memang ketus tapi aku perhatikan lama2 di minimarket mereka banyak recehan. Jadi mungkin banyak juga orang yg kayak kita, Teh.. ^_^
ReplyDeleteIya itu mbak, bagus sih mereka tanya, mau disumbangkan atau gak, tp harusnya ditaruh tuh, dana sumbangannya tujuannya kemana, biar kita2 tau.
DeleteAku pernah nih bahas soal kasir nakal macem gini. Kalo aku jd teh melly, aku pasti tegor. Bukannya apa, hal2 sepele kayak gini bentuk nggak menghargai orang lain nih. Nyebelin
ReplyDeleteBanget mbak, nyepelein banget si mbak kasirnya, aslinya waktu itu udah mau aku tegor banget, cuma aku males berdebat :D
DeleteAku malah pernah 500 rupiah ga dikembaliin. Cuma karena ada hal yang lebih penting aku diemin aja dan bilang semoga berkah ya 😝
ReplyDeleteIya, semoga berkah ya mbak. Kita jd suka serba salah jadinya klo dihadapin kek gini.
DeleteHalo Bu Melly, salam kenal ya. Bener juga ya kita kadang harus nanya kemana uang kita akan disumbangkan. Lumayan jumlahnya kalau salah sasaran ^_^.
ReplyDeleteHalo juga Bu Nandini, salam kenal.
DeleteIya itu yg sy maksud, kita harus tau tujuan disumbangkan itu kemana.
Aku pernah deh Mel kalo gasalah kembalinya gede kok. Kayaknya di atas 500 atau di atas seribu. Dia nanya mau disumbangin ga? Aku jawab engga sambil pasang wajah datar. Abis parkir depan alfa aja kan bayar 2rebu sama tkg parkir. Mereka juga barangnya kan lebih mahal drpd supermarket, knp ga mereka aja yg nyisihin keuntungan kan.
ReplyDeleteMakanya aku suka blanja di TipTop. Kl belanja biasanya dibulatkan utk amal. Tp tiap bulan selalu ada laporannya dan dipajang gede gede. Hihihi
Kalo kayak gitu kan enak ya Mia? Kita gak was2 mikirin sumbangan itu jatuhnya ke tangan siapa.
Deletekecil apalagi besar, itu memang hak kita utk diminta ya mak...
ReplyDeleteBetul mbak ^^
Deleteiya bener banget mbak :D
DeleteSelama ini kalo di minimarket selalu "merelakan" kembalian disumbangin, tapi boleh juga sekali-sekali ngga nyumbang, mau lihat ekspresi kasirnya sama nyebelinnya kayak gt ga ya hihihi..
ReplyDeleteDulu pernah kembalian saya kurang 2000 perak di sebuah cafe di mall di Jakarta (bukan Starbucks :p), udah saya tagih bolak balik lho 2 atau 3 kali gt, tetep ga dikasih-kasih sampai saya pulang (posisi saya sudah duduk, jadi harusnya kembaliannya diantar ke meja saya). Sampai sekarang jadi malas ke cafe itu lagi :(
barusan saya ngeyel minta kembalian di sebuah apotek. udah beberapa kali sih mereka begini cuma baru kali ini nilainya 400 rupiah. "maaf ya bu, kembalinya permen." "nggak mau mbak. mosok 400 diganti permen?"
ReplyDelete"kalo gitu saya ninggal aja. tolong dicatet. lain kali saya minta balik." kata saya.
"ya ibu punya 100 nggak? saya kasih 500." kata si mbak apotek.
"nggak ada." langsung saya balik kanan dan pergi.
sampai rumah saya punya ide. kebetulan di rumah juga punya celengan receh kayak mbak Melly. pingin kapan-kapan belanja ke apotek itu pake uang receh. hehe...
Kok rese mbak-mbaknya :'(
ReplyDeleteAku kayaknya ga ada pengalaman macam gini, cuma pernah, jadi aku ngasih ke dia uang 1000an jelek, kasirnya ngga mau, minta aku ganti duitnya. Eh beberapa hari kemudian aku ke sana lagi, dia ngasih aku kembalian 1000 mbok lebih jelek dari yang aku kasih kemarenannya. Mbak mbaknya sama zzz. Gitu aja sih =))
Kayaknya tergantung kasir sih..kalo kasirnya cewek trus ketwain kita haha hihi kesel jugaa..huh
ReplyDeleteIya beberapa kali, pas ke minimarket juga di tawarin kembaliannya apa di sumbangin?
ReplyDeleteUntuk antsipasi kembalian receh, saya suka bawa uang recehan di tas. Jd kalau nominal belanjaan ada pecahannya, saya kasih itu yg nilai recehannya. Hehehe
kalo aku akalin mel selalu bawa uang receh :-D
ReplyDeleteYa Mbak.. sekarang kayanya kebiasaan ya para kasir itu menanyakan apakah mau disumbangkan atau tidak kembaliannya. Padahal mungkin tidak semua orang senang kalau sering-sering dimintain sumbangan dari kembalian begitu. Harusnya management Minmarket/Supermarket itu memikirkan hal-hal kecil spt itu yang membuat pelanggan kurang happy ya Mbak...
ReplyDeletesekarang udah jarang ya nemu pecahan 50 rupiah
ReplyDeleteSi mbak kasir pertamanya memang ketus tapi aku perhatikan lama2 di minimarket mereka banyak recehan. Jadi mungkin banyak juga orang yg kayak kita, Teh.. ^_^
ReplyDeleteAku sih langsung 'war' ke si mba kasir itu dengan bertanya seperti yang kamu bingung itu juga Mel. Mempertanyakan kenapa dia ketawain aku.
ReplyDeletehihih.... kau dulu juga suka minta kembalian kak kalo gk segera di kasih sama orangnya :D
ReplyDeleteSering sih orang kasirnya minta buat disumbangin tapi kadang aku sumbangin kadang nggak.. hehehe
ReplyDeletekasir nakal begitu harus dilaporin ke manager nya, biar tau rasa dan gak diulang lagi..
ReplyDeleteKasir bermacam-macam. Ada yang bilang:"Kalau nggak ada uang seratus nggak apa-apa,Pak."
ReplyDeleteSalam hangat dari Jombang
Iya... Saya juga berusaha menolak tiap kasir nanya begitu, walau pernah ditatap dengan tatapan ya gitu deh dari mereka yang antri di belakang :D
ReplyDeleteAku kek kamu Mel, selalu bilang enggak ketika ditanya apa may disumbangin? Alasannya juga sama, laporan keuangan mereka utk sumbangan gak jelas Dan gak fair.
ReplyDeleteAsyiikkm jd beli baju baru...eh hasil celengannya itu nanti ditukernya kmn mak ?? Bisa jd smpe lebaran udh 5 kg hihihi
ReplyDeleteSaya selalu minta kembalian, alasannya sama kaya teh Mell, ga tau sumbangannya kemana. Si mbak kasir pertamanya memang ketus tapi aku perhatikan lama2 di minimarket mereka banyak recehan. Jadi mungkin banyak juga orang yg kayak kita, Teh..
ReplyDeleteaku juga pernah minta kembalianku. Seratus rupiah. Kasir nawarin permen. Alasannya,, gak ada seratus. Aku tolak. Sambil marah, kasir trus ksh 200. Aku ambil saja sambil bilang, "Lain kali sediakan uang kecil.
ReplyDelete