Laman

Thursday, 12 February 2015

Membaca Fairish Teenlit Jaman Dulu


Fairish, mungkin remaja-remaja awal tahun dua ribuan mengenal satu judul novel ini. Salah satu novel remaja karya penulis lokal yang menurut saya wajib dibaca pada jamannya. Selain Fairish karangan Esti Kinasih yang laris dipasaran, ada novel lain seperti Eiffel i'am In Love (Rachmania Arunita) yang sukses di adaptasi menjadi film layar lebar pada saat itu, dan novel-novel remaja yang mulai menggeliat, bersaing dengan novel terjemarahan yang juga marak beredar.
Kemunculan novel-novel ini atau yang disebut dengan teenlit (teen literature) pada awal tahun dua ribuan menjadi tren baru di kalangan remaja, hal ini tentunya berpengaruh positif, karena menjadikan minat baca dan menulis pada remaja menjadi besar. Cerita yang ringan dengan kisah percintaan khas remaja menjadi daya tarik sendiri apalagi dengan covernya yang eye catching membuat kita ingin memiliki dan secepatnya membacanya. Dan semakin kesini, cerita-cerita dalam novel teenlit ini semakin berkembang mengikuti jaman.


Tapi saya tidak akan bercerita tentang bagaimana perkembangan dari perjalanan novel teenlit dari dulu hingga sekarang. Saya hanya ingin sedikit mereview novel teenlit berjudul Fairish yang baru saja saya baca.

Sepuluh tahun saya harus menunggu untuk bisa membaca teenlit ini, seperti sebuah kisah panjang yang akhirnya happy ending..hehe.

Sedikit Nostalgia
Kurang lebih tiga belas tahun lalu, ketika saya masih jadi remaja yang menggemaskan, yang terkadang labil juga dalam memilih pilihan (sampai sekarang). Saya rajin berlangganan sebuah tabloid remaja saat itu, namanya Keren Beken aka Kerbek, yang masih satu perusahaan dengan majalah Aneka Yess. Dan majalah-majalah pada era itu masih menjadi primadona. Karena majalah adalah salah satu alat informasi penting dan uptodate dalam berita. Tapi harganya itu nggak bersahabat banget buat anak yang tinggal di Desa seperti saya. Jadinya saya cuma mampu beli tabloid keren beken itu, per 2 minggu sekali, itupun dari hasil nabung yang harganya Rp. 4ribu pada saat itu. Ada beberapa teman-teman yang nyinyir dengan kebiasaan saya membeli Tabloid KerBek ini. Dibilang sok gaul-lah, sok anak orang kaya-lah, sok ini itu..dll. 
Padahal niat saya beli tabloid itu benar-benar memang membutuhkan bacaan yang bermanfaat, sebagai remaja saya membutuhkan banyak informasi yang ada diluar sana. Setidaknya, saya tau apa saja yang sedang tren, yang sedang dibicarakan banyak orang. Tabloid Keren Beken juga mengulas banyak hal tentang tentang topik-topik seru yang berhubungan dengan remaja. Ada banyak tips bagaimana seorang remaja itu harus bersikap namun tidak ketinggalan jaman tapi tetap berada dijalan yang benar. Semua diulas, pacaran yang sehat seperti apa dan sebagainya. Memberikan banyak referensi buku bacaan, salah satunya tentang novel remaja yang saat itu lagi booming. Salah satunya Fairish ini.
Karena tinggal di Desa dan membeli buku bukan perkara yang mudah. Jadinya saya hanya menyimpan keinginan saya dan mencatatnya di buku diary.

Lalu bagaimana akhirnya saya bisa membaca teenlit Fairish ini? Pada awal-awal saya baru bekerja, saya langsung ke toko buku, mencari deretan rak buku yang memajang novel-novel remaja. Tapi, ntah kenapa..selalu novel ini tak ada lagi di raknya. Waktu itu sih belum musim belanja online. Akhirnya saya memendamnya lagi dan malah lupa dengan kesibukan lain.

Sepuluh tahun berlalu... karena sepertinya saya sudah tidak cocok lagi membaca teenlit, bacaan saya sudah pasti berubah genre mencari novel yang lebih sesuai umur. Dan Fairish benar-benar terlupakan..hehe.
Well, pepatah mengatakan tak ada rotan akarpun jadi. Sekarang ini ebook ada dimana-mana, tiba-tiba saya ingat tentang Fairish. Syukurnya ada yang berbaik hati mengaploadnya di internet berupa file pdf yang bisa saya download. Senang? pasti... :D

Review Yang Sedikit Banget
Novel yang bercerita tentang sosok Irish (Fairish), remaja SMA yang berbadan mungil tapi tidak neko-neko, alias tipikal remaja pada umumnya, tidak terkenal, sedikit kuper, pendiam, mungkin juga tidak 'terlihat' oleh orang lain. Namun hidupnya seketika berubah ketika Davi murid baru pindahan dari sekolah lain muncul di sekolah Irish. Davi digambarkan cowok keren, tampan dan pintar tapi juga cuek dan sombong ini menyita banyak perhatian semua siswa perempuan di sekolahnya itu. Karena tidak tahan dengan serbuan penggemar yang tiba-tiba dan sedikit membabi buta, Davi akhirnya meminta bantuan Fairish yang duduk sebangku dengannya untuk berpura-pura menjadi pacarnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Yang nanti pada akhirnya mereka saling menyukai dengan diselingi konflik-konflik khas remaja gitu, deh.

Ceritanya ya standar, menarik, tipe-tipe cinderela, cewek lugu yang biasa aja ditaksir cowok yang keren banget..tapi overall nggak membosankan, justru bikin penasaran yang membuat saya ingin menyelesaikannya secepat mungkin.
Yang membuatnya terasa biasa saja, mungkin karena saya membacanya baru sekarang dengan kondisi bukan remaja lagi, jadi sedikit terasa aneh. Ketika ada istilah dan nama-nama idola yang disebutkan penulis dijamannya, sebut saja Indra Brugman, Bryan Westlife, Ricky Martin.. Nama-nama itu terasa sekali membuat saya semakin merasa tua..hihi. Tapi, masih tetep asik kok dibaca.

Saya saranin deh, buat yang lagi pengen nostalgia..boleh lah baca novel ini lagi. Biar terasa muda terus. :D




3 comments:

  1. Huuu dri dlu pngen bngt bca fairish tp gk pernah kesampaian

    Novel yg 3seri karya mbak esti jg asyk bgt loh mbak !
    _Jingga dan senja
    _jingga dalam elegi
    _jingga untuk matahri
    ^_^

    ReplyDelete
  2. Aku baca novel ini pas SMP, Mbak.. Sedih gitu kan.. Cowoknya sempet ngga bisa move on..

    ReplyDelete
  3. Kak, itu plagiat bukan ya? Hehe.

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin