Wednesday, 13 March 2013

Kuis Seven Days by. Rhein Fathia

Siang ini seperti biasa selesai lunch saya membuka akun twitter, sekedar ngecek, cari informasi berita ter-update atau ikut meramaikan timeline dengan kicauan yang kadang nggak penting, di salah satu akun yang saya follow, akun itu me-Re-Tweet informasi tentang sebuah kuis di blognya Rhein Fathia. Kuis dengan judul dan tema Seven Days, dalam rangka peluncuran novel terbaru si pemilik blog yang memenangkan Lomba Novel Romance Qanita by. Penerbit Mizan.
Seven Days by: Rhein Fathia

Untuk ikutan kuis di blognya Rhein itu, kita cuma dikasih pertanyaan seperti ini :

"Anggap ada yang mau bayarin kamu jalan-jalan ke mana aja, nggak peduli berapa biayanya. Kamu diberi waktu selama TUJUH HARI dan haarus mengajak SATU orang saja. Ke mana kamu akan pergi traveling, sama siapa, dan apa alasannya?"

Ok, tujuh hari, gratis, dan boleh ngajak satu orang.
Pertama saya mau ngajak kakak perempuan saya bernama Ria, alasannya kami belum pernah bepergian jauh dan tanpa mikirin biaya, biasanya kalau mau kemana-kemana itu selalu mikirin budget. Catatan, saya belum pernah traveling kemanapun, paling jauh ke Bandung. Jadi, mumpung gratis saya mau melaksanakan impian saya dengan berkhayal dulu untuk traveling ke suatu tempat yang sudah saya idam-idamkan selama 10 tahun terakhir ini.
Tempat yang budayannya masih kental banget, tempat yang masih asri dan penuh tantangan. Yaitu, Lembah Baliem di Papua. Saya pengen banget ngajak kakak saya kesana, menunjukkan ke dia, bahwa impian saya itu, bukan impian norak dan ketinggalan jaman. Sepuluh tahun yang lalu, impian saya ini di anggap aneh oleh orang-orang disekitar, tapi bayangkan dan lihat kenyataannya sekarang, Papua adalah destinasi impian semua orang untuk menikmati alam ciptaan Tuhan yang begitu istimewa, well, mungkin sebagian orang inginnya ke Raja Ampat yang fenomenal itu dengan keindahannya, ya, saya juga ingin. Tapi keinginan terbesar saya adalah ke Lembah Baliem, berinteraksi dengan suku disana, menginap disalah satu Honai (rumah adat Papua), selama tujuh hari itu saya akan menjelajahi tempat-tempat tersembunyi yang belum terjamah 'kotor'nya tangan manusia, mempelajari cara mereka menjaga alam. Dan melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana cara orang-orang disana (suku Dani) untuk bertahan hidup dengan alam tanpa tersentuh teknologi yang pernah saya pelajari sepuluh tahun yang lalu disekolah. Dan kalau bisa, saya ingin datang kesana disaat ada Festival Lembah Baliem

Honai.
Poto by chikianwar.blogspot.com.





Lembah Baliem
Poto by Indonesia-travel-lestariweb.id
Ya, alasan utama saya ingin sekali pergi kesana adalah, saya ingin sekali melihat/mempelajari secara langsung kehidupan mereka (suku dani) yang ada di Lembah Baliem. Ikut merasakan cara mereka menjalani hidup dengan alam, cara memasak, berburu, dan segala macam yang mereka lakukan (sembari membayangkan kegiatan itu seperti di program acara ethnicrunaway yang ada di transtv). *note: tidak untuk konsumsi makanan yang tidak halal.

Suku Papua
Lembah Baliem
poto by: detiktravel.com



Masyarakat Lembah Baliem
poto by.sindonews.com

With Suku Papua di Taman Mini Indonesia Indah

Semoga ini bukan sekedar impian, tahun depan saya bisa benar-benar bisa menghadiri Festival Lembah Baliem. :)

Oleh-oleh dari Festival Lembah Baliem
dari kuis yang saya ikuti di detiktravel tahun lalu

2 comments:

Terima Kasih - @melfeyadin