Laman

Thursday, 28 June 2012

Saya Pasti Bisa

Membaca artikel Pakdhe Cholik hari ini dengan judul Ketika Gerbang Sulit Dibuka, saya teringat dengan lirik lagu dari Citra Scholastika - Aku Pasti Bisa, liriknya seperti di bawah ini;
Mentari terbenam temani dalam kesendirianku
Temani aku dalam kepedihan ini
Ku bertahan

Mentari terbenam beri semangat baru tuk jiwaku
Beri kicauan merdu tuk hidupku ini
Ku bertahan

Aku pasti bisa
Menikmati semua dan menghadapinya
Aku yakin pasti bisa

Mentari terbenam beri semangat baru tuk jiwaku
Beri kicauan merdu tuk hidupku ini
Ku bertahan

Aku pasti bisa
Menikmati semua dan menghadapinya
Aku yakin pasti bisa

Aku pasti bisa
Menikmati semua dan menghadapinya
Aku yakin pasti bisa

Aku ingin lepaskan seluruh bebanku
Dan ku jalani hidupku dengan senyuman

Aku pasti bisa
Menikmati semua dan menghadapinya
Aku yakin pasti bisa

Dan ku jalani hidupku dengan senyuman*

Saya lalu berfikir semua masalah hidup itu memang sebuah gerbang
untuk kita mendapatkan ruangan atau tempat yang lebih baik dari sebelumnya, kita akan terus mendapatkan pintu-pintu, gerbang-gerbang yang lebih sulit lagi untuk kita hadapi dengan kunci keyakinan kita.

Mungkin buat orang lain gerbang-gerbang kesulitan itu sudah dapat terbuka perlahan, walaupun masih sukar dan terasa berat untuk di angkat. Gerbang-gerbang itu sudah sedikit memunculkan sinar yang terang, sinar kehidupan yang kita inginkan. Namun buat saya, gerbang itu masih belum terbuka, masih berkarat, masih berat untuk saya hadapi.

Ketika saya mendapatkan kesulitan bertubi-tubi, seperti yang sering saya tuliskan di blog saya, tentang sebuah penyakit, tentang keluarga, tentang masalah cinta, kehidupan yang seperti kesusahan itu tertumpuk kepada saya dan tak ingin pergi. Saya bener-bener merasa tertimpa kesialan yang sudah menetap pada diri saya. Keadaan itu masih saya rasakan sampai sekarang, yang kadang membuat saya depresi sendiri kalau lagi memikirkan semua masalah itu.
Saya merasa sulit sekali buat mencari jalan keluarnya, berat. Saya nggak kuat menghadapinya.

Tapi seperti yang pakdhe bilang di artikel, tidak ada gerbang yang tidak bisa di buka. Dengan kalimat yang di tulis oleh Jean Bell Moesley ini
Ketika gerbang sulit dibuka jangan pernah mundur sebelum anda mencicipi kehidupan di balik gerbang itu.
Kita tak akan luput dari masa-masa sulit. Bagi saya masa-masa sulit tersebut merupakan pintu gerbang yang lebih sulit dibuka daripada gerbang-gerbang lainnya. Memang, ada beberapa gerbang yang sulit untuk dibuka daripada gerbang-gerbang lainnya. Namun justeru gerbang-gerbang itulah yang menjanjikan kehidupan yang paling indah bagi kita. Oleh karena itu, berusahalah membuka dan melewatinya. Jangan pernah mundur sebelum anda pernah mencicipi kehidupan di balik gerbang itu.


Sayapun akan berusaha untuk membuka gerbang-gerbang itu dengan kesabaran yang saya punya. Karena saya nggak mau menyerah dengan keadaan. Karena saya yakin, saya pasti bisa untuk menghadapi semuanya.Dan tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Penyakit pasti ada obatnya, iya kan pakdhe?
Saya akan membuka gerbang kesulitan itu dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan saya. Bila perlu saya dobrak.

Jambore on the Blog 2012:Sehari Bersama BlogCamp




Artikel  ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul 
Ketika Gerbang Sulit Dibuka Tanggal 28 Juni 2012



4 comments:

  1. Sahabat tercinta,
    Saya telah membaca artikel anda dengan cermat.
    Artikel anda segera didaftar.
    Terima kasih atas partisipasi sahabat.
    Salam hangat dari Surabaya.

    ReplyDelete

Terima Kasih - @melfeyadin