Aku melihat hujan sore ini. Iya, benar, hujan memang memberikan berjuta perasaan yang kadang tidak bisa ditebak. Begitu melihat hujan. akupun tidak bisa menebak sendiri. Apa mauku.
Aku melihat hujan sore ini..perlahan menuntun malam dengan rintiknya. suara-suara yang berdetak-detak menyentuh atap rumah. suara rintik hujan.
Putik buah Rambutan, yang mulai hijau dan membesar. Seperti balon yang kita tiup bukan?. Aku melihat hujan sore ini, di malam Natal. Tapi bukan keyakinanku. Tapi keyakinanmu.
Iyaa..aku tau, saat melihat hujan di bulan Desember, aku akan mengingatmu.
^_^
Hujan tetap hujan..begitu juga hatiku yang tidak tenang menunggu kabar darimu. Hujan dan suara yang terus bersaing memanggilku. Suka..suka
Benarkan? apa yang kurasakan..hari ini sempurna untuk kesedihan hatiku. Hujan, suara--suara yang kau alunkan di detak jantungku.
Iya..iya..kamu bebankan cerita itu. Seperti drama yang baru saja kuselesaikan. Hujan dan sebuah ingatan.
Aku melihat hujan sore ini. Iya, benar, hujan memberikan berjuta perasaan yang kadang tidak bisa kutebak. Seperti maumu padaku.
Aku melihatmu seperti melihat hujan. Hujan yang berwarna merah..hujan yang berwarna hitam, hujan yang selalu kelabu.
Baiklah...hujan sudah berhenti. Dan lonceng-lonceng Natal sudah menunggu. Tapi begitu juga aku, akan berhenti memikirkanmu.
@margeraye
wah siapa itu yg diinget? hehee
ReplyDeletelagi galau nihhh....
ReplyDelete